TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Juli menjadi waktu yang tepat untuk berburu hujan meteor. Kalangan astronom mencatat ada tiga hujan meteor yang waktu puncaknya di sekitar akhir bulan ini. Ketiga hujan meteor itu adalah Piscis Austrinid, Delta Aquarid Selatan, dan Alpha Capricornid.
Rangkaian hujan meteor itu diawali oleh Alpha Capricornid yang berlangsung mulai hari ini, 3 Juli hingga 15 Agustus 2021. Dari laman komunitas astronomi Langit Selatan, Bandung, waktu puncaknya pada 29 Juli dengan jumlah maksimal 5 meteor per jam. “Kalau ditunggu dari awal bulan dapat satu meteor,” ujar Avivah Yamani dari komunitas itu, Sabtu, 3 Juli 2021.
Dia mengatakan biasanya ada bola api yang terbentuk dan melintas di langit malam. Akan tampak muncul dari rasi bintang Capricornus, pengamat bisa menunggunya sejak Matahari terbenam sampai terbit fajar.
Menyusul kemudian hujan meteor Delta Aquarid yang berasal dari pecahan komet Marsden dan Kracht Sungrazing. Berlangsung sejak 12 Juli hingga 23 Agustus, kemunculan hujan meteornya akan tampak dari rasi Aquarius. Hujan meteor ini akan mencapai puncaknya pada 29 Juli dengan 25 meteor per jam berkecepatan sekitar 41 kilometer per detik.
Hujan meteor Aquarid sudah bisa diamati sejak pukul 19:48 waktu lokal sampai fajar menyingsing. Bulan kuartir pertama yang menuju purnama baru terbenam tengah malam. Waktu terbaik pengamatan disarankan mulai tengah malam sampai fajar saat rasi Aquarius mencapai meridian dan menuju ke barat.
Hujan meteor ketiga, Piscis Austrinid, akan menjadi hujan meteor pertama yang berada pada puncak aktivitas di bulan Juli. Namun jumlah meteornya tergolong sedikit, maksimal hanya 5 meteor setiap jam.
Hujan meteor yang berlangsung sejak 15 Juli sampai 10 Agustus itu akan tampak datang dari rasi Piscis Austrinus dengan kecepatan sekitar 35 kilometer per detik. Hujan meteor Piscid Austrinid bisa diamati mulai pukul 19:48 WIB sampai fajar menyingsing.
Kehadiran Bulan kuartir pertama menjadi polusi cahaya alami bagi pengamat. Bulan terbenam tengah malam, karena itu waktu terbaik pengamatan bisa dimulai tengah malam.
Catatan astronomi lainnya, pada 6 Juli 2021, Bumi yang bergerak mengelilingi Matahari dalam lintasan lonjong atau elips, akan mencapai jarak terjauh (aphelion). Antara Bumi dan Matahari terentang jarak 1,0167 AU atau 152.505.000 kilometer.
Baca:
Bocah 13 Tahun Meninggal Saat Tidur Setelah Terima Vaksin Pfizer, CDC Selidiki