Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Founder Startup Indonesia Ikut Program Google for Startup Accelerator

image-gnews
Aplikasi Tanda Tangan Digital PrivyID. Kredit: Play Store
Aplikasi Tanda Tangan Digital PrivyID. Kredit: Play Store
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Delapan startup asal Indonesia, aido health, Aruna, Crowde, Duitin, Pahamify, Pintek, PrivyID, dan TeleCTG, telah menyelesaikan bootcamp Google for Startup Accelerator: Indonesia yang berlangsung sejak 26 April-10 Juni 2021. Selama 169 jam sesi mentoring mereka berbagi pengalaman dan pelajaran yang didapat selama mengikuti bootcamp.

Jyoti Nagrani, Co-founder and VP Operations & Partnerships, aido health, menjelaskan, mendapatkan pengalaman bagaimana belajar menjadi pemimpin yang lebih baik. “Selain itu kami juga bisa memperjelas proposisi nilai, visi, dan model bisnis kami,” ujar dia dalam acara virtual, Selasa, 6 Juli 2021.

Lewat program ini, kata Nagrani, timnya mengetahui cara membangun budaya perusahaan serta menumbuhkan dan mempertahankan tim yang kuat, strategi pemasaran B2B dan B2C untuk mengembangkan dan menskalakan penawaran bisnis. “Hingga mendapat informasi tentang pendanaan.” 

Sementara, Utari Octavianty, Co-Founder & Chief Corporate Officer, Aruna—platform e-commerce perikanan yang menciptakan perdagangan yang adil bagi nelayan skala kecil—menerangkan, Google for Startup Accelerator merupakan kesempatan emas bagi dirinya dan tim untuk belajar dengan efektif sambil bekerja.

Utari mengaku mendapatkan praktik terbaik dari berbagai figur-figur berpengalaman. Juga memotivasi tim Aruna karena materi yang diberikan sangat praktikal dan dapat diadaptasi dalam kegiatan bisnisnya.

“Meskipun program tahun ini diadakan secara online, tapi tidak mengurangi hype-nya karena para pemateri sangat kreatif dalam menyampaikan ilmu-ilmunya,” kata dia.

Tim dari agro-ekosistem yang membantu UMKM di sektor agribisnis, Crowde, mengaku telah mendapat pembelajaran mengenai rencana bisnis untuk mencari investor. Hal tersebut disampaikan oleh Yohanes Sugihtononugroho, Co-founder & CEO, Crowde, yang memiliki visi untuk merevolusi ekosistem pertanian melalui teknologi.

Di Google for Startup Accelerator, kata Yohanes, timnya juga mendapatkan ilmu pemasaran untuk membina keterlibatan petani yang lebih kuat dan membangun program inovatif bagi petani potensial. “Dan pengembangan profesional untuk mencapai potensi manajerial, dan mengembangkan keterampilan manajemen tim,” ujar dia.

Peserta lainnya ada dari Duitin, alat digital yang memfasilitasi daur ulang, di mana kontributor dapat meminta pengambilan sampah dan mendapatkan reward karena sudah mendaur ulang. Kemudahan yang disajikan Duitin, membuat masyarakat secara aktif berpartisipasi dalam mengurangi jumlah sampah yang akan berakhir di TPA maupun yang terbawa hingga lautan.

Adijoyo Prakoso, Co-Founder & COO Duitin menerangkan, di Google for Startup Accelerator, timnya mendapatkan banyak pembelajaran dari para ahli di bidangnya dengan sudut pandang yang beragam. “Kami sangat terbantu dengan wawasan baru itu. Untuk bisa meningkatkan kinerja dan performa demi mendukung Indonesia Bersih Sampah 2025,” katanya. 

Mohammad Ikhsan, COO Pahamify, menjelaskan, menjadi bagian dalam program Google merupakan kebanggaan bagi Pahamify. Dia bersama timnya akan mengasah apa yang telah dipelajari dari para mentor selanjutnya, dan menerapkan dalam proses pengembangan produk dan layanan, selaras dengan kebutuhan yang dinamis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Ikhsan, Pahamify berkomitmen untuk bersinergi demi mencapai tujuan dan tumbuh ke jenjang yang lebih tinggi, baik dari segi teknis maupun organisasi. Pahamify merupakan platform pembelajaran online untuk siswa sekolah dasar dan menengah di Indonesia yang membantu siswa meningkatkan performa akademiknya.

“Kami bertekad mendampingi pelajar Indonesia memperoleh ilmu pengetahuan dan mencapai potensi terbaiknya dalam meraih prestasi melalui pengalaman belajar yang menyenangkan,” katanya.

Sementara dari Tommy Yuwono, Co-founder dan Direktur Utama Pintek menceritakan, melalui program Google, pihaknya belajar mengembangkan aplikasi seluler melalui berbagai alat Android serta alat berbasis AI/ML untuk mengoptimalkan pemrosesan dokumen (VisionAI & DocumentAI). Pasalnya, startup-nya merupakan platform teknologi keuangan yang menghubungkan pemberi pinjaman dengan konsumen dan institusi pendidikan.

“Tidak hanya itu, dari para mentor berpengalaman kami juga mendapatkan praktik terbaik dalam manajemen SDM, penjualan, dan strategi pemasaran,” ujar Tommy.

Kevin Sugiarto, SVP Product PrivyID, mengungkapkan, program yang diikutinya telah memperluas wawasan dalam pengelolaan tim, teknik perancangan sebuah produk, serta implementasi teknologi-teknologi baru. “Semua ilmu baru dan berharga yang kami peroleh, mampu memperkaya layanan PrivyID—penyedia tanda pengenal dan tanda tangan digital,” tutur dia.

Dari program ini, kata Kevin, PrivyID mengetahui teknologi terbaru dan layanan Google untuk memajukan produk, menyadari potensi produk dan praktik terbaik dari mentor untuk mengembangkan produk. Termasuk keterampilan manajemen tim yang baik untuk memastikan kolaborasi dan komunikasi yang baik terjadi di antara tim. 

Tim TeleCTG, IoT di bidang Medis dan Platform untuk kesehatan ibu, mengaku belajar membangun tim yang baik dan menjadi pemimpin yang bisa mengembangkan perusahaan. Mereka juga belajar mengembangkan teknologi secara kredibel, aman, dan tersedia melalui Google Ecosystem, serta mengkomunikasikan dan menerjemahkan nilai-nilai perusahaan menjadi produk yang berdampak.

Menurut Abraham Auzan, Chief Product Officer TeleCTG, Google for Startup Accelerator tidak hanya mengajarkan dalam membangun teknologi dengan baik, tapi membangun tim dan leadership yang kuat. “Khususnya dalam menyebarkan TeleCTG ke seluruh penjuru negeri,” kata dia.

Baca:
Google for Startups Umumkan 8 Lulusan Program Akselerator Pertama Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

4 jam lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

14 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

1 hari lalu

Logo Microsoft terlihat di Los Angeles, California A.S. pada Selasa, 7 November 2017. (ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.)
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

Microsoft luncurkan model bahasa AI kecil, Phi-3 Kemampuannya setara dengan teknologi pintar yang dilatih penuh.


Google Luncurkan Patch Keamanan Terbaru, Sembuhkan Bug dan Error Kamera Pixel 8

1 hari lalu

Bocoran dari sumber internal di Google menyebutkan bahwa Pixel 8 dan Pixel 8 Pro akan mendapatkan sensor kamera utama 50 MP yang diperbarui dengan Samsung ISOCELL GN2. (GSM Arena)
Google Luncurkan Patch Keamanan Terbaru, Sembuhkan Bug dan Error Kamera Pixel 8

Google perbaiki patch keamanan Pixel 8. Perbaiki errorr kamera.


Pakai Fitur Ini, Riwayat Pencarian Chrome Bisa Dihapus Dalam Hitungan Detik

2 hari lalu

Salah satu fitur Google Chrome adalah bisa menyimpan password agar kita tidak lupa. Lalu, bagaimana cara melihat password di Google Chrome? Foto: Canva
Pakai Fitur Ini, Riwayat Pencarian Chrome Bisa Dihapus Dalam Hitungan Detik

Chrome, peramban web milik Google, mengembangkan fitur pengpaus riwayat pencarian secara kilat.


Google Form, Apa Saja Fungsinya?

2 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling


Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

2 hari lalu

Philanthropy Asia Summit 2024 di Singapura pada 15 April 2024
Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.


Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

2 hari lalu

Anwar Ibrahim. REUTERS
Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.


10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

3 hari lalu

Pemandangan udara sejumlah poton kayu saat mengeruk dasar laut untuk deposit bijih timah di lepas pantai Toboali, di pantai selatan pulau Bangka, 1 Mei 2021. Pulau Bangka telah dieksploitasi secara besar-besaran di darat, dan meninggalkan bagian-bagian pulau. REUTERS/Willy Kurniawan
10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.


Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

3 hari lalu

Ilustrasi PHK. Shutterstock
Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.