TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi Microsoft membagikan bonus pandemi sebesar US$ 1.500 (Rp 22 juta) kepada karyawannya. Dalam memo internal, raksasa perangkat lunak itu menjelaskan bonus satu kali itu sebagai pengakuan perusahaan atas tahun fiskal yang unik dan menantang yang baru saja dilalui.
Chief people officer Microsoft, Kathleen Hogan, yang mengumumkan bonus pandemi tersebut kepada karyawan. “Ini akan berlaku untuk semua karyawan yang memenuhi syarat, baik di Amerika Serikat maupun internasional,” ujar dia, seperti dikutip The Verge, Kamis, 8 Juli 2021.
Microsoft memberi bonus kepada semua staf di bawah level wakil presiden perusahaan. Ini termasuk juga pekerja paruh waktu dan mereka yang memiliki upah per jam. Secara keseluruhan, Microsoft memiliki sebanyak 175.508 karyawan di seluruh dunia. Tidak termasuk di dalam pembagian bonus adalah karyawan anak perusahaan LinkedIn, GitHub, dan ZeniMax.
“Ini adalah hadiah dari sekitar US$ 200 juta (Rp 2,9 triliun), atau kurang dari dua hari keuntungan bagi Microsoft,” kata Hogan.
Bonus ini mengikuti hadiah untuk karyawan serupa dari perusahaan teknologi besar selama setahun terakhir. Facebook, misalnya, membagikan US$ 1.000 (Rp 14,6 juta) kepada setiap dari 45 ribu karyawannya.
Bonus liburan Amazon sebesar US$ 300 (Rp 4,4 juta) untuk pekerja garis depannya, dan BT memberi hadiah kepada 60 ribu karyawannya masing-masing 1.500 Pound Sterling (Rp 30 juta). Sedang Vox Media, pemilik The Verge, juga memberi karyawan bonus US$ 1.000 (Rp 14,6 juta) akhir tahun lalu.
Microsoft mengatakan juga telah menyumbangkan lebih dari US$ 98 juta (Rp 1,9 triliun) bantuan kepada organisasi nirlaba di Washington sejak pandemi Covid-19 dimulai. Bantuan itu untuk memberikan dukungan tambahan sebesar US$ 60 juta (Rp 1,2 triliun) pada Juli tahun lalu.
Sejak pandemi dimulai, Microsoft telah menghasilkan pendapatan setidaknya US$ 160 miliar (Rp 3.208 triliun). Capaian itu berkat banyaknya bisnis yang berbondong-bondong beralih ke layanan cloud, peningkatan penjualan laptop dan penggunaan Windows, serta pertumbuhan penjualan Xbox yang kuat.
THE VERGE
Baca juga:
Sistem AI Microsoft Teams Bisa Deteksi Peserta Antusias atau Mengantuk