TEMPO.CO, Shanghai - Skala industri untuk industri kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) Cina mencapai sekitar US$ 43,4 miliar (Rp 629 triliun) pada 2020, menurut Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi Cina (CAICT).
CAICT, lembaga penelitian di bawah Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Cina, merilis data itu pada Jumat, 9 Juli 2021, dalam Konferensi Kecerdasan Buatan Dunia (WAIC) 2021 yang digelar di Shanghai.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa skala industri untuk industri AI global tumbuh 12 persen secara tahunan (yoy) menjadi US$ 156,5 miliar pada 2020, sementara Cina mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 15 persen.
Perkembangan AI terpercaya (trustworthy AI) menjadi prioritas bagi industri itu secara global karena teknologi tersebut bukan hanya menghadirkan peluang, melainkan juga risiko dan tantangan.
Inisiatif untuk mempromosikan pengembangan AI terpercaya dirilis bersama dalam konferensi itu oleh lebih dari 20 lembaga penelitian, perusahaan, dan universitas. Tujuannya adalah mempercepat pembentukan konsensus dan kerja sama internasional, mempromosikan pemahaman tentang AI terpercaya, serta sepenuhnya memanfaatkan nilai-nilai industri dan sosialnya.
Konferensi tersebut juga menghasilkan pembentukan komite kepercayaan dan tata kelola AI di bawah Aliansi Industri Kecerdasan Buatan, dengan tujuan mengembangkan lebih jauh industri AI yang lebih terpercaya.
Komite itu akan menjalankan beberapa fungsi, seperti riset teknologi, formasi standar, evaluasi, demonstrasi uji coba, dan kerja sama internasional.
XINHUA | ANTARA
Baca:
Trik Menemukan Lokasi Seseorang Melalui WhatsApp Tanpa Diketahui