TEMPO.CO, Yogyakarta - Jumlah kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bertambah sebanyak 1.895 sepanjang Minggu 11 Juli 2021. Menurut juru bicara Gugus Tugas Covid-19 DIY, Berty Murtiningsih, jumlah penambahan itu adalah rekor tertinggi selama ini.
"Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 pada 11 Juli di DIY ada sebanyak 1.895 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 76.263 kasus," ujar Berty.
Bandingkan angka penambahan itu dengan rekor 638 kasus baru pada 19 Juni lalu. Saat itu kalangan dokter setempat langsung menyetujui opsi lockdown wilayah yang sempat dilontarkan Sultan Hamengku Buwono X demi mengendalikan penularan.
Yang juga mencengangkan pada saat ini adalah tak ada lagi wilayah DIY yang laju penambahan kasusnya di bawah 100 dalam sehari. Kabupaten Kulon Progo yang selama ini selalu di bawah angka itu, pada Minggu mencatat lonjakan terbesar dengan menyumbang 214 kasus baru.
Angka sumbangan kasus itu tetap terendah dibanding empat kabupaten/kota lain di DIY. Sumbangan terbesar Minggu dari Kabupaten Bantul 595 kasus baru, Kabupaten Sleman 427 kasus, disusul Kabupaten Gunungkidul 334 kasus, dan Kota Yogyakarta 325 kasus.
Dengan kian tak terkendalinya penambahan kasus baru, pemerintah kabupaten/kota di DIY mulai mempersiapkan langkah darurat baru untuk menampung pasien yang tak bisa ditampung di rumah sakit rujukan. Di Kota Yogyakarta, misalnya, mulai menyiapkan sejumlah gedung sekolah dasar yang tidak digunakan selama pandemi ini sebagai tempat isolasi bagi pasien OTG.
Harapannya, potensi penularan bisa lebih ditekan ketimbang isolasi mandiri dilakukan di rumah masing-masing. "Dengan tempat isolasi di SD masing-masing kelurahan, diharapkan penularan Covid-19 tidak menyebar kepada anggota keluarga yang lainnya," kata Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
Heroe mengatakan hampir semua kelurahan memiliki bangunan sekolah SD Negeri. Gedungnya rata-rata mempunyai ruangan banyak sehingga dapat menampung warga positif Covid-19 yang menjalani isolasi.
Baca juga:
Covid-19: WHO Belum Yakin Kebutuhan Vaksin Booster Saat Ini