TEMPO.CO, Jakarta - Kasus virus corona Covid-19 meningkat di sebagian besar negara bagian Amerika Serikat (AS) karena varian delta terus menyebar ke seluruh negeri.
Sementara jumlah infeksi di AS jauh lebih rendah daripada selama puncak pandemi terburuk, negara itu masih mengalami peningkatan dalam kasus. Rata-rata tujuh hari infeksi baru adalah lebih dari 21.000, yang merupakan tertinggi yang dilaporkan sejak akhir Mei, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
"Angka-angka ini dan apa yang kami lihat di seluruh negeri mengungkapkan dua kebenaran tentang keadaan pandemi saat ini," kata Direktur CDC Rochelle Walensky saat konferensi pers pekan lalu, sebagaimana dikutip US News, 13 Juli 2021.
“Di satu sisi, kami telah melihat keberhasilan program vaksinasi kami selama delapan bulan terakhir, dengan kasus, rawat inap, dan kematian jauh lebih rendah daripada puncak yang kami lihat pada Januari. Namun, di sisi lain, kami mulai lihat beberapa tren baru dan mengkhawatirkan. Sederhananya, di daerah dengan cakupan vaksinasi rendah, kasus dan rawat inap meningkat," tambahnya.
Negara bagian yang mengalami kenaikan tertinggi termasuk Louisiana, Tennessee, Alabama, California, Kansas, Florida, Arkansas, Nevada dan Georgia, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.
Varian delta, yang sekarang menjadi strain dominan di AS, mencapai hampir 52 persen dari total kasus baru, menurut perkiraan terbaru CDC. Namun, di negara bagian Midwest dan Upper Mountain itu bisa bertanggung jawab atas sekitar 80 persen kasus baru, kata Walensky.
Strain ini diyakini sebagai yang paling mudah menular yang diidentifikasi sejauh ini dan "saat ini melonjak di kantong negara dengan tingkat vaksinasi yang rendah," menurut Walensky.
Sementara itu, rata-rata tujuh hari dosis vaksin virus corona yang diberikan kurang dari 415.000 per hari. Ini rata-rata terendah sejak awal Januari. Presiden Joe Biden baru-baru ini merinci strategi baru pemerintah federal untuk membuat orang divaksinasi, yang mencakup "secara harfiah mengetuk pintu" dalam beberapa kasus untuk membuat orang diinokulasi terhadap virus corona.
Sementara tingkat vaksinasi telah melambat, pembicaraan tentang suntikan booster telah meningkat.
Pfizer pekan lalu mengatakan bahwa perusahaan akan mencari otorisasi penggunaan darurat untuk dosis ketiga vaksin virus corona, mengutip kekhawatiran tentang varian delta. Tetapi CDC dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejauh ini menolak gagasan suntikan booster.
Baca:
Infeksi Varian Delta, WHO: Orang yang Sudah Vaksin Tak Sakit Parah