TEMPO.CO, Jakarta - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia untuk kedua kalinya berturut-turut menjadi yang tertinggi di dunia pada Rabu 14 Juli 2021. Angkanya melambung sampai 54.517, naik sekitar 7.000 kasus dari hari sebelumnya. Angka kematiannya juga bertambah menjadi 991 orang.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, telah menjelaskan kalau rekor-rekor baru tercipta seiring kenaikan jumlah testing dan perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan. Dia memastikan angka positivity rate (persentase jumlah kasus positif dalam jumlah orang yang menjalani tes) cenderung stabil.
"Hal itu juga terjadi karena sejalan dengan upaya peningkatan testing dengan target 324 ribu orang dites per hari," kata Nadia, Rabu.
Indonesia tak sendiri yang membuat rekor penambahan kasus positif Covid-19 sepanjang Rabu. Sejumlah negara lain juga mengalaminya, dan sebagian besar adalah tetangga di kawasan Asia.
Korea Selatan juga mencatat rekor baru penambahan kasus baru pada Rabu. Angkanya melonjak menjadi 1.615 dari rekor sebelumnya pada Jumat pekan lalu yang sebanyak 1.378 kasus. Covid-19 varian Delta disebut sebagai pemicu klaster penularan yang bersemi cepat di Seoul dan kawasan sekitarnya.
Lonjakan jumlah kasus baru ini menodai citra Korea Selatan sebagai negara dengan cerita sukses tracing kasus dan pengendalian klaster-klaster penularan sepanjang pandemi Covid-19 selama ini. Rasa percaya diri warganya pun dinilai mulai terguncang. Meski begitu Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea meyakinkan bahwa jumlah kasus baru yang dilaporkan di negara itu masih jauh lebih rendah daripada banyak negara lain.
Infeksi terkini juga disebutkan membawa lebih sedikit pasien bergejala berat maupun meninggal. Alasannya, sebagian besar lansia dan warga yang rentan kini sudah mendapat vaksinasi lengkap.
Malaysia melaporkan 11.618 kasus baru pada Rabu. Ini adalah juga rekor tertinggi dua hari berturut-turut di negara itu. "Total kasus kini 867.567," cuit akun Kementerian Kesehatannya.
Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, menyalahkan virus varian Delta di balik rekor-rekor itu, yang diperkirakan masih akan menyebabkan peningkatan jumlah kasus baru dalam dua pekan ini. "Kami sudah mendapat infirmasi kalau varian Delta saat ini adalah yang dominan," kata Noor, Selasa.
Negara junta militer Myanmar juga dilaporkan mencatat rekor jumlah kasus baru dan juga kasus kematian karena Covid-19 pada Rabu. Mengutip angka dari kementerian kesehatannya, stasiun televisi MRTV menyebut angka 7.089 kasus baru dan 145 korban meninggal. Keduanya dideskripsikan sebagai lonjakan tajam dari angka-angka sebelumnya.
Tren yang sama terjadi di Vietnam dengan penambahan 2.934 kasus baru sepanjang Rabu. Sebagian besar kasus itu dilaporkan datang dari Ho Chi Minh City, kota terpadat dan pusat ekonomi di Vietnam.
Di luar Asia, Senegal mengalami terjangan gelombang yang sama. Kementerian Kesehatan di negara itu melaporkan rekor harian baru sebanyak 733 kasus pada Rabu, naik dari rekor sebelumnya, 529, pada Minggu.
Warga Kota Bharu Mengibarkan bendera putih selama lockdown nasional untuk mengendalikan wabah Covid-19 di Malaysia.[The Star/Bernama]
Negara ini melaporkan jumlah kasus yang relatif lebih rendah, termasuk juga angka kematiannya. Tapi, seperti halnya banyak negara di Afrika, Senegal tidak punya cukup dosis vaksin. Senegal terdata baru menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada 590.969 dari total populasi di negara itu yang sebanyak lebih dari 16 juta jiwa.
Sedang Rusia mencatatkan rekor untuk angka kasus meninggal, yakni 786 orang, pada Rabu. Itu adalah angka tertinggi sejak pandemi Covid-19 melanda negara itu. Adapun jumlah kasus positifnya sebanyak 23.827.
Total, Rusia telah melaporkan 5.857.002 kasus Covid-19 dan 145.278 di antaranya korban meninggal. Berdasarkan data pelaporan real time yang dihimpun Johns Hopkins University, Rusia saat ini di uturan lima negara penyumbang terbesar kasus Covid-19 global setelah Amerika Serikat, India, Brasil, dan Prancis.
REUTERS | THE STRAITS TIMES | EURO NEWS | THE GUARDIAN
Baca juga:
Survei Antibodi Covid-19: Mayoritas Infeksi tak Bergejala Terjadi pada Usia Muda