TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) memiliki museum unik bernama Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian.
Museum yang lebih dikenal dengan sebutan Museum Kematian tersebut didirikan pada 25 September 2005 atau bertepatan dengan Dies Natalis Program Studi Antropologi FISIP Unair.
Museum ini memiliki koleksi tinggalan prasejarah, baik fauna maupun manusia, recent human remains (sisa-sisa manusia sekarang), stone tools atau peralatan batu berupa gerabah, replika makam Nusantara, dan koleksi masa klasik di Indonesia.
"Di Indonesia, budaya dalam proses kematian punya keunikan dan keberagaman yang luar biasa. Ini belum banyak dikaji dan didalami," kata Kepala Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian FISIP Unair, Toetik Koesbadiarti, seperti dikutip dari laman Unair News, Selasa, 13 Juli 2021.
Kematian, kata Toetik, merupakan siklus hidup yang dekat dengan manusia dan erat dengan beragam budaya atau aspek hidup yang melatarbelakanginya, baik dari aspek ekonomi, sosial, atau pun budaya.
Pada 2018, museum yang digunakan sebagai pusat pendidikan, riset, dan rekreasi ini berhasil menyabet penghargaan Anugerah Purwakalagrha Indonesia Museum Awards sebagai satu-satunya museum terunik di Indonesia.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Mengenal Museum Santet, Museum Terseram di Kota Surabaya