Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Covid-19: Rencana Inggris Hapus PPKM Hari Ini, 1.200 Ilmuwan Menentang

Reporter

image-gnews
Orang-orang yang memakai masker berjalan di sepanjang peron di Stasiun King's Cross, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di London, Inggris, 12 Juli 2021. REUTERS/Henry Nicholls
Orang-orang yang memakai masker berjalan di sepanjang peron di Stasiun King's Cross, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di London, Inggris, 12 Juli 2021. REUTERS/Henry Nicholls
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 1.200 ilmuwan mendukung sebuah surat di Jurnal The Lancet yang menyatakan bahwa rencana pemerintah Inggris untuk mencabut seluruh pembatasan kegiatan masyarakatnya, atau di Indonesia dikenal dengan PPKM, per hari ini, Senin 19 Juli 2021, sebagai sebuah 'eksperimen yang tidak etis'. Rencana itu dinilai memberi ancaman serius untuk dunia.

Surat itu menyatakan bahwa menghapus pembatasan saat tingkat infeksi Covid-19 sedang meninggi dapat meningkatkan peluang berkembangnya varian baru virus corona yang resisten terhadap vaksin. Meyakini langkah pemerintahnya itu berbahaya dan serupa eksperimen yang tidak etis, surat itu menyerukan agar rencana mencabut aturan pembatasan, termasuk melepas masker dan membebaskan kerumunan, ditunda.

"Karena posisi kita sebagai hub perjalanan global, setiap varian yang menjadi dominan di Inggris hampir dapat dipastikan akan menyebar pula ke bagian lain di dunia," kata Christina Pagel dari University College London dalam sebuah pertemuan darurat ilmuwan dan dokter pada Jumat, 16 Juli 2021.

Para pemimpin kesehatan masyarakat dari seluruh dunia bergabung dalam sikap mengkritik rencana pemerintah Inggris. Termasuk di antaranya adalah Michael Baker dari University of Otago, Selandia Baru. Otago adalah juga anggota tim penasihat teknis Covid-19 di Kementerian Kesehatan negara itu.

Menurutnya, Selandia Baru selalu berkiblat ke Inggris jika itu berurusan dengan kepakaran ilmiah. "Itu sebabnya menjadi luar biasa kalau negara ini (Inggris) tidak mengikuti bahkan prinsip-prinsip kesehatan masyarakat yang mendasar," kata Baker.
José Martin-Moreno dari University of Valencia, penasihat senior di Badan Kesehatan Dunia atau WHO menilai senada. "Kami tidak mengerti kenapa ini terjadi padahal kalian memiliki pengetahuan ilmiahnya."

Yang lain memperingatkan kalau kebijakan pemerintah Inggris itu berpotensi ditiru oleh pemerintahan di negara lain. Ini seperti yang dicemaskan William Haseltine, eks peneliti di Harvard Medical School dan seorang peneliti Aids yang kini memimpin Access Health International, sebuah organisasi yang berbasis di New York, Amerika Serikat.

Kecemasan datang dari banyak negara setelah Profesor Chris Whitty, ketua tim medis di pemerintahan Inggris, memperingatkan pada Kamis kalau angka rawat inap di rumah sakit karena kasus Covid-19 bisa melonjak dalam hitungan minggu. Pemicunya adalah Covid-19 varian Delta dan pencabutan aturan pembatasan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Whitty, jumlah pasien di rumah sakit telah berlipat ganda setiap tiga pekan dan jumlahnya yang masih rendah saat ini bisa meningkat ke level yang serius hanya dalam beberapa bulan ke depan. Saat ini, penambahan kasus baru di negara itu sudah yang tertinggi sepanjang enam bulan terakhir. Sedang angka kasus aktif dan kematiannya tertinggi sejak Maret.

Pada Minggu, atau sehari dari rencana pencabutan pembatasan, Inggris bahkan mencatat angka kenaikan jumlah kasus baru Covid-19 tertinggi di dunia, yakni 48.161. Angkanya melebihi Indonesia--yang disebut-sebut menjadi episentrum penularan Covid-19 dunia saat ini--yang sebesar 44.721 kasus baru pada hari yang sama.

Sementara itu, Downing Street masih bersikukuh untuk rencananya tersebut. Senjata yang disiapkan pemerintahan Inggris adalah percepatan vaksinasi. Diharapkan itu akan menjaga warganya dari gejala berat Covid-19 sekalipun aturan pembatasan dicabut.

NEW SCIENTIST | GUARDIAN | FORBES 

Baca juga:
Survei Identifikasi 203 Gejala Long Covid, Ada Kuping Berdenging

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

9 jam lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

1 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

1 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

2 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

6 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

6 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

8 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

8 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


2 Ribu WNI di Inggris Rayakan Idulfitri di KBRI London

9 hari lalu

Sekitar 2 Ribu WNI di Inggris menghadiri acara perayaan Idulfitri di KBRI London pada 10 April 2024. Sumber: dokumen KBRI
2 Ribu WNI di Inggris Rayakan Idulfitri di KBRI London

Meski cuaca terasa dingin dengan kisaran 7C, WNI di Inggris dan Irlandia tetap antusias merayakan Idulfitri.