Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahli Tak Rekomendasikan Penggunaan Tabung Oksigen Saat Isolasi Mandiri

image-gnews
Sejumlah warga mengantre untuk mendapatkan isi ulang oksigen medis yang dibagikan secara gratis di Jalan Minangkabau Timur, Jakarta, Kamis, 15 Juli 2021. Akibat meningkatnya kasus COVID-19 di Jakarta, AQL Peduli membagikan isi ulang oksigen medis gratis bagi warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah. TEMPO/Muhammad Hidayat
Sejumlah warga mengantre untuk mendapatkan isi ulang oksigen medis yang dibagikan secara gratis di Jalan Minangkabau Timur, Jakarta, Kamis, 15 Juli 2021. Akibat meningkatnya kasus COVID-19 di Jakarta, AQL Peduli membagikan isi ulang oksigen medis gratis bagi warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Ari Fahrial Syam, tidak merekomendasikan penggunaan tabung oksigen saat pasien Covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumah. “Menggunakan oksigen itu sebenarnya harus atas instruksi dari dokter,” ujar dia saat dihubungi, Senin, 19 Juli 2021.

Ari yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu meminta agar masyarakat tidak terburu-buru dan langsung berburu tabung oksigen, padahal belum tentu diperlukan. “Kenapa perlu instruksi dokter, karena penggunaan oksigen itu memerlukan dosis khusus. Itu pun khusus untuk pasien yang kondisinya sedang atau berat, yang saturasi oksigennya turun,” tutur dia. 

Penggunaan tabung oksigen untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 banyak dilakukan masyarakat karena banyak rumah sakit penuh dan tidak bisa menerima pasien. Hal itu juga membuat kebutuhan tabung oksigen melonjak, bahkan mengalami krisis.

Menurut Ari, sebenarnya, setiap rumah sakit sudah mempersiapkan tempat khusus untuk oksigen yang sudah disentralisasi. Namun, kata dia, dengan kondisi jumlah pasien yang membludak, bahkan sampai ada yang duduk di ruang tunggu ICU, termasuk di tenda darurat, membuat kebutuhan tabung oksigen sangat tinggi.

“Kondisi ini tidak mungkin selang oksigen sampai ke tempat mereka, sehingga harus menggunakan tabung oksigen. Dan ini sangat dibutuhkan rumah sakit,” tutur Ari.

Lulusan Master Biologi Molekuler dari University of Quennsland, Australia, itu mengatakan jika masyarakat berebut, pasien yang dirawat di rumah sakit itu bisa saja tidak kebagian. “Karena sebenarnya yang punya komorbit pun belum tentu butuh, tidak perlu beli,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk pasien Covid-19, Ari menegaskan, khususnya yang mengalami perburukan itu harus dirujuk ke rumah sakit. “Tidak bisa tidak”, tuturnya sambil menambahkan, karena di rumah sakit akan ada pemberian oksigen high flow dengan nasal kanul—model terapi oksigen dengan meletakkan selang dua cabang pada masing-masing lubang hidung sebagai alat bantu pernapasan—bertekanan tinggi.

“Kalau kanul saja itu untuk kepentingan darurat, paling 2-4 liter di hidung saja. Nah kalau pakai alat lain kan enggak mungkin dilakukan di rumah, harus di rumah sakit,” ujar Ari.

Senada dengan Ari, Ketua Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, juga tidak merekomendasikan pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri menggunakan oksigen. “Setiap pasien Covid-19 yang sudah perlu oksigen, wajib di rawat di rumah sakit,” kata dia yang juga Ketua Departemen Pulmonologi FKUI.

Baca:
Kasus Baru Covid-19 Yogya di Bawah 2.000, di Bantul Terus Menggila

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

7 jam lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

10 jam lalu

Para dokter mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.


Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

2 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.


Polisi Tangkap Dokter Gadungan Pemilik Klinik di Bekasi, Sudah 5 Tahun Buka Praktek

10 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
Polisi Tangkap Dokter Gadungan Pemilik Klinik di Bekasi, Sudah 5 Tahun Buka Praktek

Polisi menangkap dokter gadungan bernama Ingwy Tito Banyu yang membuka praktek di Klinik Pratama Keluarga Sehat, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.


Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

11 hari lalu

Ketua Klaster Medical Technology sekaligus Ketua Big Data Center IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prasandhya Astagiri Yusuf. (Dok. Humas UI)
Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.


Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

11 hari lalu

Warga berolahraga di kawasan Jenderal Sudirman, Minggu, 10 April 2022. Masyarakat tetap berolahraga di kawasan Sudirman saat bulan puasa. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

Untuk lansia, status hidrasinya harus lebih diperhatikan saat memutuskan tetap berolahraga di bulan puasa.


Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

17 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.


Dokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer

18 hari lalu

Jung Seung-yeon (kanan), 38, menunggu bersama putranya untuk menemui dokter di klinik anak di Seoul, Korea Selatan, 14 Juni 2023.  Reuters/Kim Hong-Ji
Dokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer

Sebanyak 20 dokter bedah dari militer bersama 138 dokter dari pusat kesehatan masyarakat akan dikerahkan untuk mengatasi mogok kerja dokter magang


Kaji Program Nihil Kusta 2030 di Indonesia, Guru Besar FKUI Sri Linuwih Dikukuhkan

21 hari lalu

Profesor Sri Linuwih Susetyo Wardhani Menaldi menyampaikan pidato dalam pengukuhan Guru Besar dalam bidang Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran UI, pada Rabu, 6 Maret 2024, di Aula IMERI, Kampus UI Salemba. Dok. Humas UI
Kaji Program Nihil Kusta 2030 di Indonesia, Guru Besar FKUI Sri Linuwih Dikukuhkan

Sri dikukuhkan sebagai guru besar setelah menyampaikan orasi ilmiah.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

21 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.