Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Beragam Vaksin dan Peruntukannya, Selain Vaksin Covid-19

Reporter

image-gnews
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada warga melalui layanan mobil vaksin Covid-19 keliling di Rusun Jatinegara Kaum, Jakarta, Senin, 19 Juli 2021. Sejumlah anak mengikuti vaksinasi melalui program mobil vaksin keliling. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada warga melalui layanan mobil vaksin Covid-19 keliling di Rusun Jatinegara Kaum, Jakarta, Senin, 19 Juli 2021. Sejumlah anak mengikuti vaksinasi melalui program mobil vaksin keliling. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa vaksin mengandung kuman yang sama dengan penyebab penyakit. Misalnya, vaksin campak tentunya mengandung virus campak, dan vaksin Hib mengandung bakteri Hib, begitupun vaksin lainnya. Akan tetapi, virus yang dimaksud tersebut telah dibunuh atau dilemahkan hingga tidak menyebabkan sakit.

Dengan kata lain, vaksin merupakan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan tubuh aktif terhadap suatu penyakit, berpotensi untuk mencegah pengaruh infeksi oleh organisme alami tersebut. Bak sedia payung sebelum hujan, vaksin dimaksudkan untuk melindungi tubuh dari serangan virus penyebab penyakit.

Kerja vaksin dalam tubuh dengan merangsang sistem kekebalan untuk menghasilkan antibodi. Setelah divaksinasi, secara akti tubuh akan meningkatkan kekebalan terhadap penyakit itu, tanpa harus terkena penyakit itu terlebih dahulu.

Terlebih saat ini, sedang gencar upaya vaksinasi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. World Health Organization menerbitkan artikel pada 3 Juni 2021, berupa evaluasi vaksin yang manjur melawan COVID-19 serta aman digunakan adalah Vaksin AstraZeneca/Oxford, Johnson dan Johnson, Modern, Pfizer/BionTech, Sinofarma dan Sinovac.

Vaksin Covid-19 aman untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas, termasuk pasien pengidap gangguan auto-imun, maupun keluhan penyakit lainnya seperti hipertensi, diabetes, asma, penyakit paru-paru, hati dan ginjal, serta infeksi kronis yang stabil dan terkontrol.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, beberapa kondisi berikut perlu waspada sebelum melakukan vaksinasi, diskusikan dulu dengan tenaga medis. Seperti memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu, sedang hamil atau sedang menyusui, memiliki riwayat alergi parah, terutama terhadap vaksin atau bahkan hanya salah satu bahan dalam vaksin tersebut.

Sejatinya tiap virus ada pula vaksinnya. Sehingga setiap ditemukannya wabah penyakit, para ahli akan gencar menemukan vaksinnya. Sebelumnya ada vaksin polio, Polio (Ipol), DTaP-IPV (Kinrix, Quadracel), Rabies, Rabies (Rabies Imovax, RabAvert), Rotavirus, rubella, cacar, herpes zoster, tuberkulosis, hepatitis A dan B, tetanus, dan banyak lainnya.

RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION

Baca: Ganjar Sebut Alokasi Vaksin untuk Jateng Minim

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

14 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

14 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Ternyata olahraga ringan selama 15 menit dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK)


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

14 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

15 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

15 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

18 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

19 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

21 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

22 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

23 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.