TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria di Cina dikabarkan meninggal setelah tertular penyakit menular langka dari primata yang dikenal sebagai Virus Monkey B. Korban merupakan seorang dokter hewan berusia 53 tahun yang tinggal di Beijing. Kasus ini adalah kasus virus Monkey B pertama yang muncul di China. Apa sebenarnya virus Monkey B itu?
Dikutip dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, infeksi virus B sangat jarang terjadi, namun dapat menyebabkan kerusakan otak yang parah atau kematian jika Anda tidak segera mendapatkan perawatan. Orang biasanya terinfeksi virus B jika mereka digigit atau dicakar oleh monyet yang terinfeksi, atau melakukan kontak dengan mata, hidung, atau mulut monyet. Sejauh ini, hanya satu kasus penularan dari orang yang terinfeksi yang menularkan virus B ke orang lain.
Infeksi virus B pada manusia biasanya disebabkan oleh kera. Monyet jenis ini umumnya terinfeksi virus B, tetapi biasanya tidak menunjukkan gejala, atau hanya memiliki penyakit ringan. Primata lain, seperti simpanse dan monyet capuchin, dapat terinfeksi virus B dan akan sering mati karena infeksi ini. Namun, belum ada kasus yang menunjukkan bahwa primata tersebut menyebarkan virus B, kecuali kera.
Infeksi virus B pada manusia jarang terjadi. Sejak virus B diidentifikasi pada 1932, hanya 50 orang yang dinyatakan terinfeksi; 21 di antaranya meninggal. Sebagian besar dari orang-orang ini terinfeksi setelah mereka digigit atau dicakar oleh monyet, atau ketika jaringan atau cairan dari monyet mengenai kulit mereka yang rusak, seperti tertusuk jarum atau tersayat. Pada tahun 1997, seorang peneliti meninggal karena infeksi virus B setelah cairan tubuh dari monyet yang terinfeksi mengenai ke matanya.
Dikutip dari laman CDC, gejala yang muncul biasanya terjadi dalam waktu satu bulan setelah terpapar virus B, tetapi dapat juga muncul hanya dalam tiga hingga tujuh hari. Gejalanya antara lain:
- demam dan menggigil
- sakit otot
- kelelahan
- sakit kepala
- Sesak napas
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Cegukan
Seiring perkembangan penyakit, virus menyebar ke dan menyebabkan peradangan (pembengkakan) otak dan sumsum tulang belakang. Hal ini dapat menyebabkan:
- Gejala neurologis dan inflamasi (nyeri, mati rasa, gatal) di dekat lokasi luka
- Masalah dengan koordinasi otot
- Kerusakan otak dan kerusakan parah pada sistem saraf
- Kematian yang dapat terjadi satu hingga tiga minggu setelah gejala muncul
Saat ini, belum ada vaksin yang dapat melindungi Anda dari virus B. Karena itu pencegahan sangat diperlukan, jika Anda berada di tempat yang terdapat kera, sebaiknya Anda menjauhi mereka agar tidak digigit atau dicakar. Jangan sentuh dan beri makan monyet secara langsung.
Namun, jika Anda sudah terlanjur kontak dengan monyet, maka segera lakukan pertolongan pertama seperti:
- Cuci bersih dan gosok perlahan luka atau bagian tubuh yang terkena monyet dengan sabun, deterjen, atau yodium selama 15 menit.
- Setelah itu, sirami luka atau area tersebut dengan air selama 15 hingga 20 menit lagi. Kemudian, segera cari pertolongan medis. Beri tahu penyedia layanan kesehatan bahwa Anda telah terpapar monyet yang mungkin terinfeksi virus monkey B.
NAUFAL RIDHWAN ALY