Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pria di Cina Meninggal Terinfeksi Virus Monkey B, Virus Langka yang Mematikan

Reporter

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria di Cina dikabarkan meninggal setelah tertular penyakit menular langka dari primata yang dikenal sebagai Virus Monkey B. Korban merupakan seorang dokter hewan berusia 53 tahun yang tinggal di Beijing. Kasus ini adalah kasus virus Monkey B pertama yang muncul di China. Apa sebenarnya virus Monkey B itu?

Dikutip dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, infeksi virus B sangat jarang terjadi, namun dapat menyebabkan kerusakan otak yang parah atau kematian jika Anda tidak segera mendapatkan perawatan. Orang biasanya terinfeksi virus B jika mereka digigit atau dicakar oleh monyet yang terinfeksi, atau melakukan kontak dengan mata, hidung, atau mulut monyet. Sejauh ini, hanya satu kasus penularan dari orang yang terinfeksi yang menularkan virus B ke orang lain.

Infeksi virus B pada manusia biasanya disebabkan oleh kera. Monyet jenis ini umumnya terinfeksi virus B, tetapi biasanya tidak menunjukkan gejala, atau hanya memiliki penyakit ringan. Primata lain, seperti simpanse dan monyet capuchin, dapat terinfeksi virus B dan akan sering mati karena infeksi ini. Namun, belum ada kasus yang menunjukkan bahwa primata tersebut menyebarkan virus B, kecuali kera.

Infeksi virus B pada manusia jarang terjadi. Sejak virus B diidentifikasi pada 1932, hanya 50 orang yang dinyatakan terinfeksi; 21 di antaranya meninggal. Sebagian besar dari orang-orang ini terinfeksi setelah mereka digigit atau dicakar oleh monyet, atau ketika jaringan atau cairan dari monyet mengenai kulit mereka yang rusak, seperti tertusuk jarum atau tersayat. Pada tahun 1997, seorang peneliti meninggal karena infeksi virus B setelah cairan tubuh dari monyet yang terinfeksi mengenai ke matanya.

Dikutip dari laman CDC, gejala yang muncul biasanya terjadi dalam waktu satu bulan setelah terpapar virus B, tetapi dapat juga muncul hanya dalam tiga hingga tujuh hari. Gejalanya antara lain:

  1. demam dan menggigil
  2. sakit otot
  3. kelelahan
  4. sakit kepala
  5. Sesak napas
  6. Mual dan muntah
  7. Sakit perut
  8. Cegukan

Seiring perkembangan penyakit, virus menyebar ke dan menyebabkan peradangan (pembengkakan) otak dan sumsum tulang belakang. Hal ini dapat menyebabkan:

  1. Gejala neurologis dan inflamasi (nyeri, mati rasa, gatal) di dekat lokasi luka
  2. Masalah dengan koordinasi otot
  3. Kerusakan otak dan kerusakan parah pada sistem saraf
  4. Kematian yang dapat terjadi satu hingga tiga minggu setelah gejala muncul

Saat ini, belum ada vaksin yang dapat melindungi Anda dari virus B. Karena itu pencegahan sangat diperlukan, jika Anda berada di tempat yang terdapat kera, sebaiknya Anda menjauhi mereka agar tidak digigit atau dicakar. Jangan sentuh dan beri makan monyet secara langsung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, jika Anda sudah terlanjur kontak dengan monyet, maka segera lakukan pertolongan pertama seperti:

  1. Cuci bersih dan gosok perlahan luka atau bagian tubuh yang terkena monyet dengan sabun, deterjen, atau yodium selama 15 menit.
  2. Setelah itu, sirami luka atau area tersebut dengan air selama 15 hingga 20 menit lagi. Kemudian, segera cari pertolongan medis. Beri tahu penyedia layanan kesehatan bahwa Anda telah terpapar monyet yang mungkin terinfeksi virus monkey B.

NAUFAL RIDHWAN ALY 

Baca: Fakta Tentang Cacar Monyet Awalnya dari Afrika Tengah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

6 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya


Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

7 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

8 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

9 hari lalu

Candi Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja, (1/12). Angkor Wat dibangun oleh Raja Suryavarman II pada pertengahan abad ke-12, dan kini menjadi tujuan wisata di Kamboja. ANTARA/Wahyu Putro A
Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

10 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

10 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

12 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

12 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

15 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

16 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.