Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Membandingkan Curah Hujan Penyebab Banjir Zhengzhou, Cologne, dan Jakarta

image-gnews
Sejumlah mobil terendam banjir yang melanda Zhengzhou, Henan, Cina, 20 Juli 2021. Banjir yang cukup tinggi hingga mampu membuat banyak mobil hanyut di jalanan. Weibo
Sejumlah mobil terendam banjir yang melanda Zhengzhou, Henan, Cina, 20 Juli 2021. Banjir yang cukup tinggi hingga mampu membuat banyak mobil hanyut di jalanan. Weibo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Foto-foto dan video yang beredar di internet pada Selasa, 20 Juli 2021, menggambarkan banyak peristiwa tragis dan dramatis dari bencana banjir yang menyergap Provinsi Henan, Cina. Sebanyak puluhan ribu orang harus dievakuasi dan sedikitnya 33 orang tewas--hanya menghitung di Zhengzhou, ibu kota provinsi itu--karena banjir itu.

Data statistik mengungkap curah hujan yang turun memang luar biasa tidak normal. Kota Zhengzhou, misalnya, yang terdampak terparah, menerima curah hujan 21,75 inci atau hampir 550 mm dalam periode 24 jam sepanjang Senin malam hingga Selasa malam, 19-20 Juli, lalu. “Angka itu setara 87 persen dari curah hujan tahunan rata-rata kota ini,” bunyi keterangan Badan Meteorologi Cina, seperti dikutip The Week.

Zhengzhou juga tercatat menerima curah hujan 200 mm dalam satu jam. Sebagai perbandingan, wilayah Cologne di Jerman yang mengalami banjir bandang sepekan sebelumnya mencatat curah hujan 154 mm dalam 24 jam. Di Jakarta dan sekitarnya, curah hujan yang melampaui 100 mm dalam satu hari sudah cukup membuat masalah besar.

Anggota pasukan Bundeswehr, dikelilingi oleh mobil yang sebagian terendam, mengarungi air banjir setelah hujan deras di Erftstadt-Blessem, Jerman, 17 Juli 2021. [REUTERS/Thilo Schmuelgen]

Sepanjang tiga hari, 17-20 Juli, curah hujan yang turun di seluruh wilayah Zhengzhou terukur sebesar 617 mm. Itu setara guyuran 4,59 miliar meter kubik air.

Zhang Mingying dari Biro Meteorologi Beijing mengatakan curah hujan seperti itu sangat wajar tak tertampung dalam sistem drainase yang ada di Zhengzhou, atau di kota-kota lainnya di Cina. Bahkan, Zhang menambahkan, sistem drainase di Tokyo, Jepang, yang mampu mengalirkan air hujan 200 meter kubik per jam pun tak sanggup menampungnya.

“Akan butuh 2.000 jam untuk mengalirkan 1,5 miliar meter kubik air hujan di Zhengzhou,” kata dia. Itu sebabnya bencana banjir hingga yang menenggelamkan jalur subway di Zhengzhou, menurut Zhang, tak terhindarkan. “Tak ada desain kota yang memperhitungkan curah hujan seperti itu,” katanya lagi.

Taifun Yanhua dituding di balik mimpi buruk Zhengzhou sepanjang Sabtu hingga Selasa lalu. Para ahli setempat menyebut taifun itu menyebabkan massa udara basah yang dibawanya terdorong dari laut ke daratan, hingga ke Henan yang berada di bagian tengah daratan Cina. Ketika massa udara itu menabrak pegunungan di Henan, terjadilah awan konvergensi dan hujan ‘bertumpuk’ di kawasan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Re Guoyu, pakar iklim, menyebutnya sebagai fenomena. “Sirkulasi atmosferik yang abnormal pula menyebabkan cuaca ekstrem seperti hujan dahsyat di Eropa dan gelombang panas di Amerika Utara,” kata dia.

Re juga memberi catatan bahwa perubahan iklim menyebabkan lebih banyak kandungan uap air di udara, yang dapat mendorong frekuensi hujan ekstrem. Kota-kota yang selama ini tak akrab dengan intensitas hujan tinggi bisa berubah di masa depan.

Per Kamis, dampak taifun bergerak ke bagian utara Henan. Di Zhengzhou pun langit menjadi cerah kembali pada hari itu namun banjir masih merendam sebagian besar kota itu. 

Banjir menerjang stasiun kereta bawah tanah di Zhengzhou, Henan, Cina, 20 Juli 2021. Sedikitnya 12 orang tewas akibat banjir besar tersebut. Weibo

Tapi, di belakang Yanhua, taifun lainnya, In-Fa, juga diumumkan sedang tumbuh. In-Fa adalah taifun keenam sepanjang tahun ini. Perkiraannya, taifun menerjang daratan Cina pada Minggu 25 Juli 2021, tepatnya di utara Provinsi Zhejiang dan Fujian. Lebih dulu melibas wilayah Taiwan, dampak hujan badai karena taifun In-Fa di Cina diperkirakan memukul wilayah Zhejiang, Shanghai, Jiangsu, dan Anhui.

THE WEEK, GLOBAL TIMES, REUTERS, XINHUA

Baca juga:
Banjir Cina Mencekam, Penumpang Kereta Terjebak di Rangkaian yang Terendam

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

2 jam lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b


Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

3 jam lalu

Perpustakaan Stuttgart. (Unsplash.com/Gabriell Sollman)
Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

9 jam lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

10 jam lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

10 jam lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

11 jam lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

1 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

1 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.