Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta di Balik Dugong Penuh Luka Sepanjang 2,6 Meter Terdampar di Tolitoli

Reporter

image-gnews
Dugong terdampar di Tolitoli, Sulawesi Tengah, 19 Juli 2021. dok.KKP
Dugong terdampar di Tolitoli, Sulawesi Tengah, 19 Juli 2021. dok.KKP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seekor dugong atau yang lebih dikenal dengan nama duyung ditemukan terdampar di pantai Tanjung Batu, Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah. Kepala BPSPL Makassar, Getreda M. Hehanusa menjelaskan bahwa dugong sepanjang 2,6 meter itu kemudian diidentifikasi dan diambil data morfemetriknya untuk mengetahui penyebab kematian dugong ini. Kemudian oleh Tim Respon Cepat, dugong yang telah mati ini dikubur.  

“Berdasarkan identifikasi ditemukan luka remuk di bagian kepala, memar di bagian bawah leher, dan terdapat empat luka sayatan di bagian ekor. Selain itu dilakukan juga pengukuran dan didapatkan data panjang tubuh 263 cm, lingkar badan 183 cm, dan lebar ekor 83 cm,” ujar Getreda seperti yang dikutip Tempo dari laman milik Kementrian Kelautan dan Perikanan, Kamis, 22 Juli 2021.  

Apa itu dugong dan bagaimana status perlindungannya? 

Dugong atau yang lebih dikenal dengan nama duyung adalah salah satu mamalia laut yang hidup di perairan tropis seperti Indo Pasifik, Kepulauan Solomon, dan Afrika Timur. Di Indonesia, dugong tersebar di beberapa wilayah seperti Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sumatera, Timor Timur, Maluku, pantai selatan Jawa Timur, dan pantai selatan Kalimantan.

Dugong dugon adalah nama ilmiah dari spesies ini. Dugong termasuk dalam klasifikasi kingdom Animalia. Hewan ini termasuk jenis herbivora dan mengonsumsi lamun. Secara bentuk tubuh, biasanya dugong memiliki panjang sekitar 2,4-3 meter dengan berat 230-930 kilogram. Saat lahir, hewan ini berwarna krem pucat, tetapi seiring bertambahnya usia warnanya akan menjadi lebih gelap dan terdapat warna abu-abu gelap di bagian punggung.

Hewan ini memiliki rambut-rambut pendek yang tumbuh di seluruh tubuhnya. Dugong memiliki kulit yang tebal dan keras dengan permukaan yang halus. Di bagian dada, terdapat sirip yang panjangnya 35-45 cm. Dugong dapat bertahan hidup salaam 40-70 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini, dugong termasuk hewan yang langka karena kerusakan lingkungan, pemburuan, dan proses reproduksi yang lambat. Dalam UU Nomor 7 Tahun 1999 dan Permen LHK Nomor 20 Tahun 2018, Indonesia telah mengatur mengenai perlindungan dugong. IUCN juga telah menggolongkan dugong dalam spesies yang rentan punah. Dugong juga tergolong ke dalam appendix I CITES yang berarti spesies yang dilarang untuk diperdagangkan.

Pada tahun 2017, pemerintah Indonesia bergabung dalam proyek Dugong and Seagrass Conservation Project (DSCP) sebagai upaya untuk menjaga kelestarian dugong. Dalam proyek ini bergabung pula Madagaskar, Malaysia, Mozambik, Sri Lanka, Timor Leste, dan Vanuatu. Proyek juga melibatkan masyarakat untuk menjaga dugong dan habitatnya.

MAGHVIRA ARZAQ KARIMA

Baca juga: Dugong, Hewan Penyeimbang Ekosistem Laut yang Terancam Punah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

Tetap saja pembangunan IKN dinilai akan membuat tekanan terhadap habitat satwa liar. Dan bukan hanya dugong dan pesut, tapi 23 spesies.


Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

14 hari lalu

Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.


Mengenal 15 Organel Sel Hewan dan Fungsi-fungsinya

36 hari lalu

Sel-sel pada Hewan. freepik.com
Mengenal 15 Organel Sel Hewan dan Fungsi-fungsinya

Kenali 15 organel sel pada hewan beserta fungsi-fungsinya. Simak selengkapnya di artikel berikut.


India Lepaskan Burung Merpati yang Dikira Mata-mata Cina

52 hari lalu

Burung merpati. Sxc.hu/Rajshekhar Ratrey
India Lepaskan Burung Merpati yang Dikira Mata-mata Cina

Seekor burung merpati yang diduga menjalankan operasi mata-mata untuk Cina, dilepaskan otoritas India setelah delapan bulan ditahan


Waspada 7 Hewan Ini Kerap Menyusup ke Dalam Rumah Saat Musim Hujan, Begini Cara Mencegahnya

57 hari lalu

Geophilus hades, atau lipan dari neraka. Live Science
Waspada 7 Hewan Ini Kerap Menyusup ke Dalam Rumah Saat Musim Hujan, Begini Cara Mencegahnya

Saat musim hujan, rumah bisa dimasuki hewan.


Hewan di Kebun Binatang Rafah Gaza Kelaparan

19 Januari 2024

Seorang anak Palestina menggendong seekor anjing dalam sebuah pameran hewan peliharaan di Gaza City, 2 Juni 2021. Xinhua/Rizek Abdeljawad
Hewan di Kebun Binatang Rafah Gaza Kelaparan

Hewan-hewan yang masih tersisa di kebun binatang Rafah Zoo, berisiko tinggi mengalami kelaparan karena kekurangan makanan


10 Fakta tentang Orca si Paus Pembunuh

19 Januari 2024

Orcinus orca atau paus pembunuh. Shutterstock
10 Fakta tentang Orca si Paus Pembunuh

Orca adalah satu-satunya mamalia selain manusia yang diketahui mengalami masa pasca-reproduksi (menopause) yang panjang.


Mengenal Walabi, Mamalia Endemik Khas dari Papua yang Terancam Punah

12 Januari 2024

Seekor walabi memakan wartel yang disebar oleh petugas Staf Taman Nasional dan Layanan Margasatwa NSW dari atas helikopter di sekitar Taman Nasional Wollemi dan Yengo, yang terdampak kebakaran hutan di New South Wales, Australia, 11 Januari 2020. NSW DPIE Environment, Energy and Science/Handout via REUTERS
Mengenal Walabi, Mamalia Endemik Khas dari Papua yang Terancam Punah

Papua memiliki kanguru asli Papua yang keberadaannya sudah terancam punah. Orang Papua menyebutnya "saham", kita mengenal dengan sebutan walabi.


Selamatkan Nyawa Hewan, Pentingnya Mengecek Kolong Mobil sebelum Berkendara

10 Januari 2024

Ilustrasi kucing di kolong mobil. Shutterstock
Selamatkan Nyawa Hewan, Pentingnya Mengecek Kolong Mobil sebelum Berkendara

Para pengemudi diminta untuk selalu mengecek kolong mobil sebelum berkendara. Jangan sampai Anda melindas hewan tak berdosa.


Australia Donasi 500 Ribu Vaksin Lumpy Skin Disease ke Indonesia

10 Januari 2024

Kegiatan vaksinasi LSD kepada ternak sapi milik warga di 8 kabupaten/kota se-Riau. Foto dok: FAO/Eko Prianto
Australia Donasi 500 Ribu Vaksin Lumpy Skin Disease ke Indonesia

Australia total sudah memberikan donasi 1,435 juta dosis vaksin untuk mendukung upaya Kementerian Pertanian dalam mengendalikan LSD di Indonesia.