TEMPO.CO, Jakarta - Ikan buntal atau yang memiliki nama latin Colomesus psittacus ini secara umum dipercayai sebagai vertebrata paling beracun di dunia setelah katak emas. Berdasarkan situs bkipm.kkp.go.id, organ-organ dalam pada ikan buntal seperti hati dan kulit sangat beracun bagi sejumlah hewan apabila dimakan.
Namun, beberapa spesies ikan buntal dagingnya dijadikan makanan seperti di Jepang, Korea, dan juga Cina. Dengan disiapkan oleh juru masak khusus yang tahu bagian mana saja pada tubuh ikan buntal yang aman dimakan dan seberapa banyak kadar racun yang ada di ikan buntal.
Ikan yang termasuk ke dalam family Tetraodontidae ini dapat ditemui pada perairan air asin maupun air tawar seperti di samudra pasifik, laut merah, sungai mekong dan termasuk juga sungai Amazon.
Ikan ini memiliki karakteristik seperti kemampuan untuk mengembungkan badannya yang berguna untuk pertahanan diri dan memiliki duri-duri yang beracun pada tubuhnya.
Racun yang terkandung pada bagian dalam ikan buntal disebut dengan Tetrodotoksin (TTX), yang memiliki dosis mematikan. Racun ikan buntal bagi manusia diperkirakan 2 mg TTX dan akan bereaksi pada korbannya hanya dalam waktu kurang dari setengah jam.
Selain memiliki racun yang mematikan, ikan buntal memiliki fakta lain . Fakta itu antara lain memiliki lebih dari 100 spesies, bisa tumbuh hingga mencapai panjang empat kaki, dapat membangun sarangnya sendiri, dan giginya yang terus mengalami pertumbuhan, serta menjadi makanan terlezat dan mahal di Jepang.
ASMA AMIRAH
Baca juga: Misteri Lingkaran Ikan Buntal Terjawab