Meski begitu, Lyman menambahkan, karena para pasien itu seluruhnya sudah sakit parah atau kondisi kritis, belum jelas benar apakah kematian mereka disebabkan infeksi jamur tersebut secara langsung atau bukan. Namun, satu lagi yang mengganggu pikiran Lyman adalah kasus terbaru panresisten yang dilaporkan muncul pada pasien yang belum pernah menerima obat-obatan antijamur.
“Yang mencemaskan adalah bahwa pasien-pasien yang berisiko bukan lagi sedikit orang yang memiliki infeksi dan sudah dirawat dengan pengobatan ini,” kata dokter spesialisasi penyakit jamur ini.
Selama delapan tahun ke belakang, CDC telah mengidentifikasi lebih dari 2.000 warga Amerika yang pernah terinfeksi jamur C. auris—berarti jamur terdeteksi pada kulitnya—dengan kebayakan kasus terkonsentrasi di New York, New Jersey, Illinois dan California. Sebanyak 5-10 persen dari mereka yang menjadi koloni dari jamur itu mengembangkan infeksi aliran darah yang lebih serius.
Mungkin tak berbahaya bagi mereka yang sehat, tapi infeksi jamur bisa mematikan bagi pasien yang sudah dalam kondisi kritis atau mereka para penerima organ transplantasi yang menjalani terapi pelemahan sistem imun. Begitu koloninya terbangun, jamur juga menjadi sulit dibasmi dari sebuah fasilitas layanan kesehatan.
“Jika Anda menginginkan sebuah skenario mimpi buruk untuk sebuah patogen yang resisten obat, inilah waktunya,” kata Cornelius J. Clancy, dokter spesialis penyakit menular di VA Pittsburgh Health Care System. Dia merujuk kepada pandemi virus corona yang mungkin mempercepat penyebaran jamur karena kelangkaan APD untuk tenaga kesehatan yang terjadi di masa awal pandemi.
Sedang peluang infeksi terbuka di antara ribuan pasien Covid-19 yang ‘singgah’ ke ruang-ruang ICU dan bergantung kepada alat ventilator mekanis yang invasif. “Upaya mengendalikan infeksinya di kebanyakan sistem layanan kesehatan sudah sulit di momen-momen terbaik, apalagi dengan begitu banyak pasien Covid-19,” kata Clancy.
Bagi banyak pakar kesehatan, kemunculan panresisten C. auris mengingatkan kepada ancaman superbug seperti MRSA dan salmonella yang juga resisten antibiotik. Infeksi-infeksinya, menurut data CDC, telah menyebabkan 2,8 juta orang Amerika sakit dan 35 ribu meninggal.
“Kita harus lebih baik lagi dalam pemantauan dan kontrol infeksi, terutama di tempat-tempat di mana kita mengelompokkan para pasien,” kata Michael S. Phillips, kepala epidemiologi di NYU/Langone Health.
Menurut dia, infeksi jamur Candida auris harus dipandang serius. “Tapi kita juga tidak boleh lengah terhadap gambaran yang lebih besar karena ada banyak mikroorganisme di luar sana yang resisten obat yang juga harus kita cemaskan.”
NYTIMES, MEDICINENET, CDC
Baca juga:
Cara Ventilator Sivenesia LIPI Pompa Tarikan Napas Minim Pasien