TEMPO.CO, Jakarta - Satu lagi analisis telah dilakukan terhadap sejumlah studi yang meneliti efektivitas obat antiparasit ivermectin sebagai obat Covid-19. Hasilnya, analisis itu menemukan kalau bukti yang ada tidak mendukung penggunaan obat tersebut untuk bisa menyembuhkan atau mencegah Covid-19 di luar uji klinis skala besar yang tengah berjalan.
Hasil analisis itu, dipublikasikan dalam Cochrane Database of Systematic Reviews, 28 Juli 2021, mengulas sebanyak 14 studi yang melibatkan total 1.678 partisipan. Belasan studi itu menyebut manfaat ivermectin pada pasien Covid-19 setelah membandingkan penggunaannya dengan tanpa obat sama sekali, plasebo atau obat-obatan yang standar digunakan selama ini.
“Dari studi-studi itu, tidak ada yang membandingkan ivermectin terhadap sebuah intervensi medis yang efikasinya sudah terbukti,” seperti dikutip dari cocranelibrary.com.
Sebanyak sembilan studi di antaranya memberikan ivermectin kepada pasien Covid-19 gejala sedang yang dirawat di rumah sakit, dan empat studi memberikannya kepada pasien gejala sedang tapi tidak dirawat di rumah sakit. Sisanya, satu studi, menginvestigasi ivermectin untuk pencegahan infeksi SARS-CoV-2.
Sebanyak delapan studi juga memiliki desain open-label, enam memberlakukan double-blind and placebo-controlled. Dosis dan jangka pemberian ivermectin juga tak seragam.
Dalam pernyataan sebagai peer-review yang diberikannya, Stephen Evans dari London School of Hygiene and Tropical Medicine mengatakan hasil analisis mengkonfirmasi rekomendasi yang diterbitkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), Badan Pengawas Obat Eropa (EMA), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Menurut profesor bidang farmakoepidemiologi itu, manfaat ivermectin di tahap manapun dari proses penyakit itu, mulai dari infeksi sampai pencegahan kematian, akan membutuhkan uji acak lebih luas dan hati-hati. “Uji seperti itu sedang dilakukan saat ini,” kata Evans.
Sebelumnya, pada 6 Juli 2021, Oxford University Press mewakili Infectious Diseases Society of America juga mempublikasikan hasil studi meta-analisis terhadap 24 uji klinis acak dari penggunaan obat ivermectin untuk Covid-19. Hasilnya senada, yakni ivermectin mungkin efektif hingga 56 persen mencegah kematian, tapi membutuhkan uji dalam skala besar untuk memastikannya karena sejumlah bias.
NEW SCIENTIST, COCHRANE LIBRARY, SCIENCE MEDIA CENTRE
Baca juga:
Kenapa Virus Covid-19 Varian Delta Sangat Menular? Jumlahnya Seribu Kali Lipat di Tenggorokan