Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Fosil Kayu, Arkeolog Temukan Jalan Prasejarah di Kampung Abar Jayapura

image-gnews
Peneliti dari Balai Arkeologi Papua menemukan jalan arwah, jalan peninggalan masa megalitikum di di Bukit Khulutiyauw, Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura. Kredit: Balai Arkeologi Papua
Peneliti dari Balai Arkeologi Papua menemukan jalan arwah, jalan peninggalan masa megalitikum di di Bukit Khulutiyauw, Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura. Kredit: Balai Arkeologi Papua
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Arkeolog dari Balai Arkeologi Papua menemukan jalan arwah, jalan peninggalan masa megalitikum di Bukit Khulutiyauw, Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura. Ini melengkapi temuan sebelumnya, yakni fosil kayu, cangkang kerang laut, hingga artefak kuliner, sebagai bukti aktivitas kehidupan masa lampau.

Arkeolog Hari Suroto menjelaskan disebut jalan arwah karena mengacu pada konsep prasejarah tentang jalan yang dilalui arwah nenek moyang dari bawah, atau dunia para dewa. “Strukturnya berupa batu yang disusun satu lapisan, memanjang pada permukaan lereng dari kaki bukit hingga puncak bukit,” ujar dia, Rabu, 4 Agustus 2021.

Terletak di sisi selatan Bukit Khulutiyauw, jalan arwah ini memiliki panjang 30 meter dengan lebar 2 meter dan merupakan peninggalan masa megalitikum. Jalan ini cukup menarik karena mengarah ke Gunung Cyclops yang ada di sebelah utara Danau Sentani. “Strukurnya sengaja dibuat oleh manusia.”

Selain batu yang disusun, pada struktur jalan arwah ini juga ditemukan pecahan-pecahan gerabah berdinding tebal. Gerabah berdinding tebal ini merupakan jenis tempayan yang berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan air.

Jika dikaitkan dengan konteks jalan arwah, maka diperkirakan gerabah ini berkaitan dengan upacara religi di situs Khulutiyauw. Pada masa lalu, jalan arwah digambarkan sebagai dunia bawah yang ada di kaki bukit, menuju puncak bukit sebagai dunia atas yang dianggap suci atau sakral.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Pada masa prasejarah, tempat yang tinggi seperti puncak bukit merupakan tempat bersemayamnya roh nenek moyang atau tempat tinggal dewa-dewa,” tutur Hari.

Selain itu, puncak bukit Khulutiyauw paling tinggi juga ditemukan peninggalan megalitikum berupa menhir dan papan batu. Papan batu ini orientasi arahnya ke matahari terbit. “Hal ini berkaitan dengan matahari sebagai sumber kehidupan dan penguasa kehidupan manusia, sehingga perlu disembah,” kata dia.

Baca:
Kerang Laut Sisa Makanan Prasejarah Ditemukan di Kampung Abar Jayapura

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

1 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Banjir di Distrik Sentani Jayapura Merendam 111 Rumah

15 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di Jalan Sungai Maruni Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis 2 Februari 2023. BMKG stasiun Metereologi kelas I Domine Edward Osok Sorong mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya, dimana sejumlah wilayah di
Banjir di Distrik Sentani Jayapura Merendam 111 Rumah

Banjir merendam banyak hunian warga di Distrik Sentani, Kota Jayapura, Provinsi Papua. Genangan muncul akibat hujan pada 8 April 2024.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

28 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

30 hari lalu

Lanskap situs megalitik Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. Facebook/Danny Hilman Natawidjaja
Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.


Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

31 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.


Korban Penembakan KKB Diterbangkan ke Jayapura, Kapolda Papua Sampaikan Belasungkawa

31 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri. (ANTARA/Evarukdijati/nbl).
Korban Penembakan KKB Diterbangkan ke Jayapura, Kapolda Papua Sampaikan Belasungkawa

Jenazah korban penembakan kelompok bersenjata di Paniai, Papua diterbangkan ke Jayapura untuk dimakamkan hari ini.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

34 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Banjir Melanda Tiga Distrik di Jayapura. Imbas Drainase yang Tersumbat

35 hari lalu

Kondisi rumah warga yang terdampak banjir di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua pada Rabu, 20 Maret 2024 (Dok. BPBD Kabupaten Jayapura)
Banjir Melanda Tiga Distrik di Jayapura. Imbas Drainase yang Tersumbat

Tiga distrik di Jayapura, Papua, terendam banjir akibat hujan pada 19 Maret 2024. Drainase tersumbat lumpur dan membuat air meluap.


Dua Kali Polisi Terbitkan SP3 Kasus Teror Bom pada Jurnalis Victor Mambor di Jayapura Papua

35 hari lalu

Polisi melakukan olah TKP dugaan teror bom di sekitar rumah kediaman Jurnalis senior Papua Victor Mambor di kelurahan Angkasapura Kota Jayapura Papua (TEMPO/AJI Jayapura)
Dua Kali Polisi Terbitkan SP3 Kasus Teror Bom pada Jurnalis Victor Mambor di Jayapura Papua

Selain SP3 pada 1 Maret 2024, polisi disebut menerbitkan SP3 kasus teror bom terhadap Victor Mambor secara diam-diam pada 12 Mei 2023.


Pelecehan Seksual 7 Siswi SMK di Jayapura oleh Pembina Pramuka, Dilakukan Sejak 2022 dengan Lokasi Berbeda-beda

40 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Pelecehan Seksual 7 Siswi SMK di Jayapura oleh Pembina Pramuka, Dilakukan Sejak 2022 dengan Lokasi Berbeda-beda

Tujuh siswi SMK di Jayapura jadi korban pelecehan seksual oleh pembina pramuka. Dilakukan sejak 2022 dengan lokasi berbeda-beda.