TEMPO.CO, Meulaboh - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menunda menerima vaksin Moderna dari pemerintah pusat karena belum memiliki alat penyimpanannya. Seperti diketahui jenis vaksin Covid-19 itu membutuhkan penyimpanan dalam kondisi ultradingin.
“Kita tunda sementara penerimaan bantuan vaksin Moderna, karena sampai saat ini belum memiliki alat penyimpanan khusus untuk vaksin ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat, Syarifah Junaidah di Meulaboh, Minggu 8 Agustus 2021.
Agar vaksin tersebut dapat tersimpan dengan aman dan sesuai dengan petunjuk teknis, kata dia, Dinas Kesehatan Aceh Barat sedang memesan alat penyimpanan tersebut. “Nanti kalau sudah ada alat penyimpanan, baru kita terima vaksin ini,” kata Syarifah menambahkan.
Di tingkat provinsi, pelaksanaan vaksinasi tahap tiga untuk tenaga kesehatan dengan vaksin Moderna telah dimulai pada hari ini, Senin 9 Agustus 2021. Pelaksanaannya dipusatkan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Aceh.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Hanif, menyebutkan total vaksin Moderna yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan di Aceh yang telah diterima sebanyak 3.303 vial atau sekitar 46.620 dosis. “Kami targetkan dalam sepekan ini vaksinasi Moderna untuk tenaga kesehatan di Aceh akan tuntas,” katanya sambila menambahkan total tenaga kesehatan di provinsi ujung paling barat Indonesia itu sebanyak 56.470 orang.
Direktur RSUDZA, Isra Firmansyah, mengatakan seluruh tenaga medis di rumah sakit tersebut akan mendapat vaksinasi tahap tiga. “Saat ini kita juga masih membuka vaksinasi tahap satu dan dua sebab ada sebagian tenaga kesehatan dengan alasan tertentu belum mendapatkan vaksinasi tahap satu dan dua,” katanya.
Hanif menekankan, vaksin Moderna untuk tenaga kesehatan ini merupakan bagian untuk meningkatkan kekebalan agar mereka tidak terinfeksi Covid-19. Kalaupun terinfeksi, kondisinya tanpa gejala dan gejala ringan.
Baca juga:
Membandingkan Rantai Dingin Distribusi Vaksin Moderna dan yang lainnya