Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi: Sedosis Vaksin Pfizer Bikin Antibodi Pasien Sembuh Covid-19 Melesat

image-gnews
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech pada warga di sebuah panti jomppo. Pada akhir Desember 2020 satu orang warga Swiss dan dua orang warga Israel dilaporkan meninggal dunia usai dilakukan penyuntikan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech. REUTERS/Johanna Geron
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech pada warga di sebuah panti jomppo. Pada akhir Desember 2020 satu orang warga Swiss dan dua orang warga Israel dilaporkan meninggal dunia usai dilakukan penyuntikan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech. REUTERS/Johanna Geron
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Studi yang dilakukan di Chicago, Amerika Serikat, menyimpulkan bahwa satu dosis vaksin Pfizer cukup untuk orang yang pernah terinfeksi Covid-19. Kabar ini menjadi jawaban pertanyaan jutaan orang di seluruh dunia mengenai perlu tidaknya dua dosis vaksin untuk orang yang pernah terinfeksi.

James Moy dari Rush University Medical Center, yang melakukan studi itu, menjelaskan kalau timnya telah mengamati antibodi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, yang jauh lebih tinggi pada individu yang sudah pernah terinfeksi kemudian menerima dosis pertama vaksin Pfizer. Dia membandingkan dengan individu yang belum pernah terinfeksi lalu menerima dua dosis vaksin. 

Hasil studi yang diterbitkan secara online di JAMA Network Open itu menyebutkan, pemberian dosis kedua vaksin kepada seorang yang sudah pernah terinfeksi tidak akan banyak meningkatkan antibodi mereka lebih lanjut. Intinya, Moy menambahkan, individu dengan infeksi Covid-19 sebelumnya yang terdokumentasi mungkin cukup terlindungi dari infeksi ulang setelah dosis vaksin mRNA tunggal. “Ini dapat menghemat ketersediaan jutaan dosis tambahan,” kata dia.

Sampel studi ini kecil, hanya 29 penduduk daerah Chicago dengan kasus infeksi Covid-19 sebelumnya berdasarkan pengujian PCR. Plus kelompok lain yang terdiri dari 30 orang tanpa riwayat seperti itu. Peserta rata-rata berusia 42 tahun, dan sekitar tiga perempatnya adalah wanita. 

Studi ini menyoroti bahwa pernah terinfeksi belum menyediakan pertahanan yang kuat terhadap Covid-19. Pada dasarnya unit per mililiter arbitrer (AU/mL) dalam sampel darah untuk antibodi terhadap SARS-CoV-2 pada orang yang sebelumnya pernah mengalami infeksi sekitar 621.

“Setelah satu dosis vaksin Pfizer, angkanya melonjak ke tingkat yang jauh lebih protektif yaitu 30.000 AU/mL,” kata hasil studi Moy dan timnya. Itu artinya terjadi lonjakan hampir 50 kali. Mereka menambahkan, pemberian dosis kedua vaksin hanya mendorong angka itu sedikit lebih tinggi, menjadi sekitar 37.000 AU/mL. 

Untuk orang-orang yang belum pernah terinfeksi SARS-CoV-2 sebelumnya, dua dosis vaksin pasti diperlukan untuk mencapai tingkat antibodi pelindung yang baik. Setelah satu dosis, antibodi kelompok ini rata-rata lebih dari 1.800 AU/mL dalam sampel darah, tapi setelah mendapatkan dosis kedua, jumlah itu melonjak menjadi lebih dari 15.000 AU/mL.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi, sementara dua dosis vaksin Pfizer sangat penting jika orang belum pernah menderita Covid-19, satu dosis mungkin cukup jika sudah pernah terinfeksi," bunyi bagian kesimpulan dari studi itu.

Seorang epidemiolog yang tidak terlibat dalam penelitian, Amesh Adalja, mengatakan temuan itu mungkin penting untuk peluncuran vaksin di seluruh Amerika Serikat dan secara global. “Beberapa proporsi yang ragu-ragu terhadap vaksin adalah mereka yang pernah mengalami infeksi sebelumnya yang bingung diperlakukan persis seperti seseorang tanpa kekebalan yang baik,” katanya.

Menurut Adalja yang bekerja di Johns Hopkins Center for Health Security, Baltimore, Amerika Serikat, itu menambahkan, data tersebut harus digunakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) untuk memperbarui rekomendasi bagi mereka yang telah memiliki infeksi sebelumnya. “Ini memungkinkan mereka untuk hanya memerlukan satu dosis dan dianggap divaksinasi sepenuhnya,” tutur Adalja.

Dia menambahkan bahwa hasil studi vaksin Pfizer dari Chicago itu dapat meningkatkan jumlah orang yang divaksinasi, sekaligus menghilangkan topik pembicaraan dari kelompok antivaksin, yang mengatakan bahwa kekebalan alami sebelumnya diabaikan.

MEDICAL XPRESS | JAMA NETWORK OPEN

Baca juga:
Vaksin Moderna Siap Kirim Belum Bisa Diterima, Pemda Ini Belum Punya Alat Simpan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan Kontroversi Diva Nyentrik Lady Gaga

2 jam lalu

Lady Gaga dan Joaquin Phoenix dalam film Joker: Folie a Deux. Foto: Instagram/@toddphillips
Deretan Kontroversi Diva Nyentrik Lady Gaga

Lady Gaga, diva bernama asli Stefani Joanne Agelina Germanotta ini juga kerap mendulang atensi karena sederet kontroversinya.


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

2 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Lady Gaga: Diva Nyentrik yang Menapaki 38 Tahun

2 jam lalu

Lady Gaga saat menghadiri acara Piala Oscar di Hollywood, Los Angeles, California, 13 Maret 2023. REUTERS/Eric Gaillard
Lady Gaga: Diva Nyentrik yang Menapaki 38 Tahun

Bintang nyentrik Lady Gaga, penyanyi, penulis lagu dan aktris kini tengah dinanti aktingnya di film Joker: Folie a Deux yang masuk proses tahap akhir.


Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

3 jam lalu

Jenderal Charles Q. Brown Junior. REUTERS
Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

Jenderal militer AS mengatakan bahwa Washington belum memberikan semua senjata yang diminta Israel, karena AS tidak bersedia memberikannya saat ini


Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

6 jam lalu

Bagian dari jembatan Francis Scott Key yang runtuh setelah ditabrak kapal kontainer Dali di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Insiden ini menyebabkan sebagian besar Jembatan Francis Scott Key runtuh yang menyebabkan beberapa kendaraan yang melintasi terperosok ke Sungai Patapsco. U.S. Army Corps of Engineers/Handout via REUTERS
Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

Top 3 dunia adalah Kemlu dalami dugaan adanya WNI di kapal penabrak di Baltimore, warga AS tak setuju serangan Israel, jenazah ABK WNI dipulangkan.


Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

12 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akhirnya menyetujui resolusi gencatan senjata segera antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

Resolusi DK PBB ini disahkan dengan skor 14-0 usai Amerika Serikat abstain, tidak menggunakan hak vetonya.


WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

23 jam lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

Kementerian Luar Negeri menjelaskan ihwal WNI yang disebut menjadi kapten kapal yang menabrak jembatan di Baltimore, Amerika Serikat.


Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

1 hari lalu

Puluhan demonstran pro-Palestina mengangkat telapak tangan mereka saat rapat Kongres Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, AS, 31 Oktober 2023. Puluhan demonstran pro-Palestina menyerbu rapat Kongres Amerika Serikat yang tengah membahas bantuan dana untuk Israel yang masih berperang dengan Hamas. REUTERS/Kevin Lamarque
Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

55% warga Amerika Serikat tidak menyetujui respons militer Israel ke Gaza, menurut jajak pendapat terbaru Gallup


Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

1 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI


Fun Run Ramadan Meriahkan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Amerika Serikat dan Indonesia

1 hari lalu

@america pada 23 Maret 2024, untuk pertama kalinya mengadakan kegiatan
Fun Run Ramadan Meriahkan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Amerika Serikat dan Indonesia

@america menggelar acara fun run yang diselenggarakan menjelang buka puasa dalam rangka 75 tahun hubungan diplomatik Amerika dan Indonesia