TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, meminta masyarakat tetap melengkapi dosis vaksin sekalipun terlambat. Keterlambatan mungkin terjadi karena masalah kesehatan maupun ketersediaan vaksin.
Nadia memastikan tidak masalah sekalipun seseorang, misalnya, menerima suntikan vaksin Sinovac dosis keduanya berjarak tiga bulan dari suntikan dosis yang pertama—tiga kali lebih panjang dari tenggat yang semula ditetapkan. “Tetap dapatkan suntikan kedua saat sudah memungkinkan,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung di Kementerian Kesehatan ini.
Berdasarkan penelitian, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) juga telah menyatakan, perpanjangan interval vaksinasi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada titer antibodi akhir orang yang divaksin. Mereka yang sudah melewati tenggat untuk vaksin kedua tidak perlu memulai ulang dosis vaksin atau menambahkan dosis gara-gara interval yang diperpanjang.
Berikut ini macam-macam vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini di Indonesia beserta data rekomendasi interval suntikan antar dosisnya,
Vaksin Sinovac
Diberikan dua dosis dengan interval 2-4 minggu antara dosis pertama dan kedua. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, bila dosis kedua diberikan tertunda lebih dari 4 minggu, maka vaksin harus diberikan secepatnya bila sudah memungkinkan.
Warga mengikuti vaksinasi COVID 19 di Mal Kuningan City, Jakarta, Kamis 15 Juli 2021. Pemprov DKI Jakarta terus melakukan vaksinasi Covid-19 untuk warga usia 12 tahun ke atas. Lokasi vaksinasi dibuka di Mal Kuningan City, Jakarta Selatan, pada 15-18 Juli 2021, bekerja sama dengan Bank Muamalat. Adapun vaksin yang digunakan adalah Sinovac. TEMPO/Subekti.
Uji klinis fase 3 di Brasil menunjukkan, dua dosis vaksin Sinovac yang diberikan dengan selang 14 hari memberi efek kemanjuran 51 persen terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang bergejala, 100 persen terhadap COVID-19 yang parah dan 100 persen terhadap rawat inap mulai 14 hari setelah menerima dosis kedua.
Diberikan dua dosis dengan interval 8-12 minggu antara dosis pertama dan kedua. Vaksin ini memiliki efikasi 63,09 persen terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang simptomatik atau bergejala. Interval dosis yang lebih lama asalkan dalam rentang 8-12 minggu dikaitkan dengan kemanjuran vaksin yang lebih besar.
Intervalnya 3-4 minggu antara dosis pertama dan kedua. Jika pemberian dosis kedua tertunda lebih dari 4 minggu, maka vaksin harus diberikan pada kesempatan secepatnya.
Uji klinis fase 3 di beberapa negara menunjukkan, 2 dosis yang diberikan dengan interval 21 hari, memiliki kemanjuran 79 persen terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang bergejala 14 hari atau lebih setelah dosis kedua. Kemanjuran vaksin terhadap rawat inap adalah 79 persen. Tetapi, uji ini tidak dirancang dan didukung untuk menunjukkan kemanjuran terhadap orang dengan penyakit komorbid, wanita hamil atau pada orang berusia 60 tahun ke atas.
Vaksin Pfizer-BioNTech
Diberikan 2 dosis dengan jarak 21 hari. Robert Jacobson dari Primary Care Immunization Program di Mayo Clinic, AS, mengatakan, vaksin ini mencegah gejala infeksi Covid-19 yang parah dalam 28 hari atau lebih usai vaksinasi sekitar 95 persen dan mencegah kematian atau masuk IGD akibat Covid-19 sebesar 99 persen.
Vaksinator mempersiapkan vaksin Covid-19 Moderna bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit Mangusada, Kabupaten Badung, Bali, Rabu, 4 Agustus 2021. Dinas Kesehatan Provinsi Bali menergetkan 40.768 orang tenaga kesehatan seluruh Bali mendapatkan vaksinasi dosis ketiga. Johannes P. Christo
Vaksin yang saat ini digunakan para tenaga kesehatan sebagai booster diberikan 2 dosis dengan jarak 28 hari. Peluang vaksin mencegah keparahan akibat Covid-19 dalam 28 hari atau lebih usai divaksin yakni 94 persen, masuk IGD atau kematian sekitar 100 persen.
Sama seperti vaksin Covid-19 lainnya, dosis kedua dari vaksin terakhir disebutkan yakni Pfizer dan Moderna yang diketahui berbasis mesengger RNA (mRNA) ini, sebaiknya didapatkan sedekat mungkin dengan interval waktu yang direkomendasikan. Jacobson mengatakan, dosis kedua vaksin Covid-19 termasuk juga Pfizer-BioNTech dapat dijadwalkan untuk diberikan hingga enam minggu (42 hari) setelah dosis pertama. Lebih dari itu, data kemanjuran masih terbatas.