TEMPO.CO, Yogyakarta - Intensitas aktivitas Gunung Merapi terus meningkat pekan ini. Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, dalam kurun 18 jam terakhir, mulai Rabu 11 Agustus 2021 pukul 18.00 hingga Kamis 12 Agustus 2021 pukul 06.00, Merapi menyemburkan setidaknya 47 kali lava pijar dan 4 kali awan panas guguran ke berbagai arah dengan intensitas lumayan jauh hingga 3.000 meter.
"Pada Rabu petang (pukul 18.00 -24.00 WIB) teramati 35 kali guguran lava pijar dan pada Kamis (06.00-12.00) terjadi lagi 12 kali guguran lava pijar, jarak luncur 500 - 1.800 meter ke arah barat daya semua," ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida Kamis.
Pada Kamis ini dari amatan petugas juga terjadi empat kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.800-3.000 meter mengarah ke barat daya. Rentetan awan panas guguran Merapi pada 12 Agustus 2021 dimulai pukul 01.53 hingga pukul 02.46 WIB.
Meski jarak luncuran awan panas kali ini cukup jauh, namun kali ini tak ada laporan hujan abu di sekitar lereng Merapi. Situasi ini berbeda dengan sehari sebelumnya, Selasa lalu, ketika Merapi meluncurkan awan panas dengan jarak luncur lebih pendek, yakni 2.500 meter ke arah barat daya.
Saat itu sebagian warga dari lima kecamatan di Kabupaten Magelang, yakni Kecamatan Dukun, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Pakis, Kecamatan Tegalrejo, dan Kecamatan Secang, melaporkan terjadinya hujan abu tipis di wilayah mereka.
Hujan abu akibat aktivitas Merapi mulai intens sepekan terakhir, dimulai 6 Agustus, yang terjadi di wilayah Kabupaten Sleman dan Boyolali, lalu 8 dan 10 Agustus di lereng wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
BPPTKG Yogyakarta menuturkan adanya laporan hujan abu atau tidak ketika terjadi awan panas guguran bergantung juga arah dan kecepatan angin yang berhembus saat itu. "Tingkat aktivitas Merapi masih Siaga atau Level III," ujar Hanik.
Baca:
Gunung Merapi Lontarkan Awan Panas 3 Km, 8 Wilayah Magelang Diguyur Hujan Abu