Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mirip Manusia, Metabolisme Lumba-lumba Menurun Seiring Bertambahnya Usia

image-gnews
Bayi Lumba-lumba Hidung Botol (Tursiops truncatus) yang berjenis kelamin betina dan bernama Uchuy (kanan) bermain bersama induknya di Taman Safari Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat 15 Januari 2021. Uchuy yang lahir normal pada 16 Oktober 2020 tersebut merupakan Lumba-lumba Hidung Botol pertama yang lahir di taman itu sehingga menambah koleksi Lumba-lumba Hidung Botol di taman tersebut menjadi lima ekor. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Bayi Lumba-lumba Hidung Botol (Tursiops truncatus) yang berjenis kelamin betina dan bernama Uchuy (kanan) bermain bersama induknya di Taman Safari Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat 15 Januari 2021. Uchuy yang lahir normal pada 16 Oktober 2020 tersebut merupakan Lumba-lumba Hidung Botol pertama yang lahir di taman itu sehingga menambah koleksi Lumba-lumba Hidung Botol di taman tersebut menjadi lima ekor. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi yang dipimpin Duke University, Amerika Serikat, menemukan bahwa lumba-lumba hidung botol membakar kalori pada tingkat yang lebih rendah seiring bertambahnya usia. Artinya mamalia itu akan merasa metabolismenya tidak seperti dulu lagi, sama seperti manusia. 

“Ini adalah pertama kalinya para ilmuwan mengukur perlambatan metabolisme terkait usia pada spesies bertubuh besar lain selain manusia,” kata penulis riset Rebecca Rimbach, mahasiswi postdoctoral antropologi evolusioner di Duke University University, seperti dikutip Phys, Minggu, 15 Agustus 2021.

Rimbach mempelajari pengeluaran energi dan aspek lain dari fisiologi pada hewan, mulai dari tikus hingga monyet. Namun, kata dia, data tentang cara kerja mamalia laut seperti lumba-lumba dan paus masih sedikit. Hal itu karena penghuni laut ini terkenal sulit ditangkap kembali untuk pengukuran berulang. 

Para peneliti mempelajari 10 lumba-lumba hidung botol berusia 10 hingga 45 tahun yang tinggal di dua fasilitas mamalia laut, Dolphin Research Center di Florida dan Dolphin Quest di Hawaii. “Karena bisa sangat sulit untuk mendapatkan kembali hewan itu saat Anda membutuhkannya," kata Rimbach. 

Untuk mengukur tingkat metabolisme harian rata-rata mereka, para peneliti menggunakan "metode air berlabel ganda." Digunakan untuk mengukur pengeluaran energi pada manusia sejak tahun 1980-an, metode ini melibatkan hewan untuk meminum beberapa ons air dalam bentuk hidrogen dan oksigen "berat" yang ditambahkan secara alami, kemudian melacak berapa lama waktu yang dibutuhkan hewan untuk mengeluarkannya.

Seperti manusia yang menunjukkan tangan mereka untuk mengambil darah, lumba-lumba di fasilitas ini secara sukarela mengangkat sirip ekor mereka keluar dari air. Sehingga pengasuh mereka dapat mengumpulkan darah atau urine sebagai bagian dari pemeriksaan rutin mereka. 

Dengan menganalisis tingkat atom hidrogen dan oksigen berat dalam darah atau urin, tim dapat menghitung berapa banyak karbon dioksida yang dihasilkan lumba-lumba setiap hari. “Dan dengan demikian mengetahui berapa banyak kalori yang mereka bakar saat mereka menjalani hidup mereka,” tulis studi itu.

Para peneliti mengharapkan lumba-lumba memiliki metabolisme yang meningkat, karena lumba-lumba berdarah panas seperti halnya manusia, dan tetap hangat membutuhkan lebih banyak energi di air daripada di udara. Tetapi meskipun hidup di dunia yang berair, mereka menemukan bahwa lumba-lumba hidung botol membakar 17 persen lebih sedikit energi per hari daripada yang diperkirakan untuk mamalia laut seukuran mereka. 

Para ilmuwan juga mencatat beberapa tanda yang sama dari penuaan metabolik yang umum terjadi pada manusia. Lumba-lumba tertua dalam penelitian ini, keduanya berusia 40-an, menggunakan 22-49 persen lebih sedikit kalori setiap hari dari yang diperkirakan untuk berat badan mereka.

Dan mirip juga dengan manusia, lebih banyak kalori yang berakhir sebagai lemak daripada otot. Lumba-lumba di usia 40-an memiliki persentase lemak tubuh 2,5 kali lebih tinggi daripada lumba-lumba di bawah 20 tahun. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Bukan karena kurang olahraga. Lumba-lumba adalah atlet yang luar biasa, mampu melompat 10 kaki ke udara dan berenang bersama perahu listrik yang cepat,” tutur Rimbach.

Lumba-lumba dalam penelitian ini diamati melakukan gerakan membalik dan berputar, berjalan di atas ekornya, melompat keluar dari air dan bergerak cukup cepat untuk bangun sebanyak enam hingga 18 kali dalam satu jam. Dan mereka tetap aktif hingga usia 40-an. 

Namun, pola metabolisme tetap tidak peduli dengan tingkat aktivitas mereka. Menurut Rimbach, hal itu bukan karena mereka makan terlalu banyak. Para peneliti mencatat berapa banyak ikan yang dimakan lumba-lumba, dan mereka menemukan bahwa lumba-lumba yang lebih tua dan gemuk dalam penelitian ini sebenarnya makan lebih sedikit kalori.

"Kami membutuhkan lebih banyak data, terutama untuk lumba-lumba yang lebih muda, karena kami hanya melihat 10 individu," kata Rimbach, “sambil menambahkan, “tapi saya pikir ini studi pertama yang menarik."  

Para peneliti mengatakan pekerjaan seperti itu dapat menjelaskan faktor-faktor selain diet dan gaya hidup yang mendasari kenaikan berat badan terkait usia pada orang. Kolega Rimbach, yang juga terlibat dalam studi ini, Hannah Salomons, mengatakan studi lebih lanjut tentang kesamaan manusia dengan lumba-lumba ini dapat membantu memahami mengapa metabolisme manusia melambat seiring bertambahnya usia.

“Memiliki akses ke lumba-lumba yang sehat di bawah perawatan manusia memungkinkan penelitian ini,” kata rekan penulis lain Austin Allen dari Duke University Marine Lab. 

PHYS

Baca:
Lumba-lumba Dievakuasi dari Empang di Maros, Warga Sedih

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

13 jam lalu

Teripang. klikdokter
Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.


BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

1 hari lalu

Suasana hutan dan lahan gambut yang telah habis terbakar di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin, 11 September 2023. Berdasarkan data BMKG pada 10 September 2023, dari hasil deteksi titik panas dengan menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA) yang memberikan gambaran lokasi wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan, terdapat 554 titik panas di Kalimantan Barat. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang
BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

1 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

5 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

9 hari lalu

Penumpang Kapal Motor (KM) Dobonsolo menggunakan sepeda motor saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu, 14 April 2024. Kementerian Perhubungan memberangkatkan peserta mudik gratis pada arus balik Lebaran 2024 dengan rincian sebanyak 1.705 orang penumpang dan 663 unit sepeda motor melalui jalur transportasi kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang tujuan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dengan menggunakan Kapal Pelni KM Dobonsolo. TEMPO/M Taufan Rengganis
Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

Cuaca di Indonesia selama periode arus balik mudik hingga sepekan mendatang masih dipengaruhi oleh dua gangguan cuaca skala sinoptik.


Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

21 hari lalu

Desain Kontainer LNG BRIN (Dok. Humas BRIN)
Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

Peneliti BRIN melakukan riset untuk mengembangkan kontainer ISO LNG untuk kapal pengangkut LNG mini.


Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

24 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.


Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

26 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

27 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

28 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

Ada beberapa hal yang membuat kucing takut dengan air. Salah satunya karena sifat genetik yang dibawa dari nenek moyang spesiesnya.