TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020, Tjandra Yoga Aditama, membandingkan kasus Covid-19 saat peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia tahun ini dan tahun lalu. Dia menjelaskan angka penambahan kasus infeksi dan kematian pada 17 Agustus 2021 dan tahun lalu.
Menurutnya, data pada 17 Agustus 2020 waktu peringatan Hari Kemerdekaan ke-75 menunjukkan total ada 141.370 kasus Covid-19, dengan penambahan di hari itu sebanyak 1.821 kasus baru. Setahun kemudian, data 17 Agustus 2021 menunjukkan sudah ada 3.803.479 kasus Covid-19.
“Angka ini naik lebih dari 27 kali lipat, dengan penambahan kasus baru di hari ini sebanyak 20.741 orang,” ujar dia, Selasa, 17 Agustus 2021, sambil menambahkan bahwa angka kematian lebih menyedihkan lagi.
Menurut Tjandra yang merupakan Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu, data sampai 17 Agustus 2020 ada 6.207 orang Indonesia yang wafat akibat Covid-19. Dan yang meninggal di catatan 17 Agustus 2020 adalah 57 orang. “Angka ini melonjak tajam,” katanya lagi.
Data 17 Agustus 2021 pada peringatan Hari Kemerdekaan ke-76 menunjukkan total yang wafat sudah 120.013 orang, naik hampir 20 kali lipat. Jumlah yang meninggal per hari pada 17 Agustus 2021 juga amat tinggi bila dibanding dengan setahun sebelumnya, yaitu 1.180 orang.
“Atau naik lebih dari 20 kali lipat dari angka 57 yang wafat sehari pada setahun sebelumnya,” tutur Tjandra yang juga merupakan dokter spesialis paru itu menambahkan.
Baca:
Mahasiswa Baru Tertua di ITB Berumur 69 Tahun, Ini Motivasinya Kuliah Lagi