TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi yang dilakukan Nottingham Trent University, Inggris, mengungkap kecenderungan di antara Gen Z atau berusia kurang dari 24 tahun meninggalkan smartphone dan beralih ke ponsel jadul (feature phone). Menurut studi itu, smartphone ditinggalkan karena dianggap berpengaruh terhadap kesehatan mental.
“Karena seringnya intensitas penggunaan smartphone akan mempengaruhi fungsi dan kinerja otak,” ujar Associate Professor di Nottingham Trent University, Daria Kuss, seperti dikutip dari Phone Arena, Mei 2021 lalu.
Studi itu juga menyebutkan bahwa Gen Z banyak menghabiskan waktu rata-rata di depan smartphone sebanyak 29 jam dan 29 menit dalam seminggu. Bahkan, 48 persen di antarannya mengaku sedih, cemas dan depresi saat menggunakan media sosial, karena tak terkendalinya emosi dan menyebabkan stres.
Kuss yang juga pakar efek psikologis dari penggunaan internet dan teknologi itu menjelaskan bahwa menggunakan ponsel jadul membuat pengguna memiliki waktu terbatas pada perangkatnya. Dampaknya, pengguna lebih tersedia untuk melakukan hal-hal dengan keluarga dan teman-teman seperti terlibat dalam kegiatan rekreasi tambahan.
“Pengguna ponsel jadul bisa menghabiskan banyak waktu dengan aktivitas yang menyehatkan mental. Sangat bagus dan tidak menyita waktu,” kata Kuss menambahkan.
Menurut Kuss, ponsel jadul memiliki fungsi yang lebih sedikit dibandingkan smartphone. Itu menyebabkan kesehatan mental pengguna akan semakin lebih baik. Hal itu juga didukung oleh terbatasnya fitur ponsel yang bisa digunakan pengguna untuk periode waktu yang terbatas, yakni telepon dan SMS.
Salah satu pria berusia 22 tahun bernama Eden mengaku telah merusak ponsel cerdasnya tahun lalu. "Saya sudah muak dengan berapa banyak waktu yang saya buang, ini alasan saya merusaknya, dan saya tidak mendapatkan ponsel baru selama sekitar satu bulan,” kata dia seperti dikutip dari Huck Magazine.
Eden mengaku saat ini melihat peningkatan besar dalam suasana hati dan kebebasan berpikir. Meskipun ini menunjukkan bahwa orang dewasa muda lebih bahagia karena lebih sering berada di luar jaringan, ia memang harus dapat terhubung dengan orang-orang yang sedang bepergian. Akibatnya, ia memutuskan untuk membeli ponsel biasa Nokia 130.
Cerita lainnya datang dari Jade, 23 tahun, yang mengaku sudah selama bertahun-tahun menimbang mengganti smartphone dengan ponsel jadul. Suatu malam, dia membaca manga lama produksi 2000-an dan semua karakter menggunakan ponsel flip. “Akhirnya memutuskan untuk membeli Motorola Razr V3,” ujar dia.
Sebelumnya, Jade memiliki iPhone XR, tapi menggunakannya hanya jika benar-benar diperlukan. “Dan saya sudah menjual iPhone, jadi secara teknis sekarang 100 persen bebas smartphone."
Contoh lainnya datang dari Mateo, 23 tahun. Seperti beberapa Gen Z, ia kebanyakan menggunakan ponsel jadul sambil menyimpan ponsel cerdas untuk hal-hal tertentu seperti WhatsApp dan mungkin untuk membaca berita. Dan akhirnya dia menyadari tidak lagi terganggu seperti dulu saat hanya menggunakan smartphone.
Sekarang, tanpa smartphone, Mateo mengaku lebih banyak waktu untuk berpikir. “Ini membantu saya menjadi lebih nyaman dengan pikiran saya sendiri, dan saya tidak menyadari bahwa itu sebenarnya sesuatu yang harus Anda latih untuk dilakukan."
PHONE ARENA | HUCK MAGAZINE
Baca juga:
Instagram, Snapchat dan TikTok Media Sosial Favorit Gen Z