Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

UMM Jadi Satu-satunya Kampus Swasta Pemilik Lisensi Penyelenggara TKBI

image-gnews
Kegiatan tes Test of Academic English Proficiency atau TAEP paper based di Universitas Kuningan, Jawa Barat, Desember 2019. Tes TAEP diadakan oleh Lembaga Pengembangan Bahasa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerja sama dengan Universitas Kuningan. Foto dokumentasi Language Center UMM.
Kegiatan tes Test of Academic English Proficiency atau TAEP paper based di Universitas Kuningan, Jawa Barat, Desember 2019. Tes TAEP diadakan oleh Lembaga Pengembangan Bahasa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerja sama dengan Universitas Kuningan. Foto dokumentasi Language Center UMM.
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta Indonesia yang mendapatkan lisensi penyelenggara tes kemampuan berbahasa Inggris atau TKBI. 

Lisensi TKBI diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kepada UMM pada Rabu, 11 Agustus 2021. Lisensi TKBI didapat UMM berkat pengembangan yang inovatif dan konsisten alat tes kecakapan berbahasa Inggris buatan UMM yang bernama Test of Academic English Proficiency alias TAEP. 

“Alhamdulillah, dengan lisensi ini, UMM jadi satu-satunya universitas swasta yang mendapatkan hak penyelenggaraan TKBI,” kata Masduki, Kepala Lembaga Pengembangan Bahasa UMM kepada Tempo, Jumat, 20 Agustus 2021. 

Masduki menjelaskan ada lima kriteria yang mampu dipenuhi UMM dalam pengembangan TAEP sehingga diganjar lisensi TKBI oleh Kemendikbudristek, yaitu sistem penilaian atau scoring untuk menentukan hasil tes; pengembangan sistem yang konsisten dan berkesinambungan; sistem yang sudah diujicobakan; kerja sama dengan pihak ketiga sebagai pengguna sistem tes; serta adanya tim ahli dalam pengembangan TAEP. 

Menurut Masduki, penyelenggaraan tes di UMM bertujuan untuk memudahkan masyarakat mengikuti tes kemampuan berbahasa Inggris dengan biaya murah, tapi mendapatkan hasil bermutu tinggi dan kompetitif setara internasional, tiada kalah dari lembaga bahasa sejenis kepunyaan negara lain yang buka cabang di Indonesia. 

“Selain menghemat biaya dengan menggunakan tes bahasa Inggris di dalam negeri, masyarakat juga turut berpartisipasi dalam mengurangi pelarian modal atau capital flight ke luar negeri,” ujar Masduki, dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM. 

Masduki menerangkan, pengembangan TAEP dilatarbelakangi oleh meningkatnya penggunaan bahasa Inggris di Indonesia. Di era global, penutur bahasa Inggris kini bukan lagi didominasi oleh penutur asli atau native speaker, melainkan juga digunakan secara masif oleh penutur dari kalangan asing atau non-native speaker. 

Secara praktikal, di Indonesia dan kawasan regional Asia umumnya pembelajar bahasa Inggris seringkali memakai bahasa Inggris dengan sesama non-native speaker dan jarang sekali digunakan dengan penutur asli. Dengan kalimat lain, pembelajar dan pengajar bahasa Inggris-nya sama-sama non-native speaker

“Setelah tamat belajar pun orang Indonesia tidak mesti menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan native speaker, tapi komunikasinya lebih banyak dengan non-native speaker,” ujar Masduki. 

Fenomena itulah yang mendorong Lembaga Pengembangan Bahasa UMM, atau populer dengan nama Language Center UMM, menciptakan TAEP pada 2012 sebagai alat ukur pengujian kemahiran berbahasa Inggris yang sesuai dengan konteks Indonesia dan regional Asia. 

TAEP diberlakukan di UMM sejak 2012 dan tiga tahun kemudian (2015) dipatenkan oleh Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual (Ditjen HAKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. TAEP disusun sendiri oleh tim UMM sehingga terhindar dari penggunaan ilegal TOEFL dan IELTS. 

Perlu diketahui, TOEFL adalah kepanjangan Test of English as a Foreign Languange (Tes Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing) yang dibuat oleh ETS (Educational Testing Service), sebuah lembaga bahasa di Amerika Serikat. Makanya, boleh dikata, TOEFL adalah ujian kemampuan berbahasa Inggris dengan logat Amerika untuk semua peserta tes di seluruh dunia. Umumnya, tes TOEFL diminta oleh universitas di Amerika Serikat dan Kanada. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan IELTS adalah uji coba kemampuan bahasa Inggris yang diselenggarakan bersama oleh Universitas Cambridge, British Council dan IDP Education Australia. Bahasa Inggris yang digunakan pada tes IELTS adalah bahasa Inggris Britania atau British. Umumnya, sertifikat IELTS diterima oleh institusi di Australia, Inggris, dan Selandia Baru. 

Keunggulan TAEP dibandingkan tes lain terletak pada bagian mendengar (listening) dan membaca (reading). Pada bagian listening, sampel suara penutur tidak hanya diambil dari penutur asli seperti Amerika dan Inggris, melainkan juga dari bukan penutur asli, sebagaimana bahasa Inggris yang digunakan di Indonesia, Malaysia, Jepang, Cina, Korea Selatan, India, Arab, dan negara Asia lainnya, sehingga percakapan dalam audio terdengar lebih nyata sesuai konteks yang ada. 

“Dengan demikian, nada dan pelafalannya berbeda-beda sesuai asal negara penutur. Itu sesuai dengan status bahasa Inggris sebagai bahasa global, tidak hanya milik Amerika atau Inggris. Jadi TAEP memang lebih globish (global English),” kata Masduki, yang juga mengajar di Program Pascasarjana UMM.

Sedangkan pada bagian reading, konten teks menggunakan diskursus budaya lokal Indonesia dan Asia dengan porsi yang lebih banyak. Dengan itu, kata Masduki, budaya Indonesia dan Asia mewarnai konten reading passage pada TAEP. 

Selain itu, nilai tambah bagi TAEP adalah kecepatan analisis skor hasil tes. Peserta tes bisa melihat nilainya secara online 7 menit setelah tes selesai dikerjakan. Hasil tes dijamin tinggi dan akurat. Masduki menggaransi, semua peserta tes yang mendapatkan nilai tinggi, apabila dites lagi dengan TOEFL dan IELTS maupun alat tes lain, hasilnya pasti tinggi pula. 

Peserta peserta tes pun bisa mendapatkan sertifikat elektronik atau e-certificate dalam tempo 1 jam seusai tes. Sertifikat digital ini bisa sangat susah dipalsukan. Para pengguna TAEP dapat mengecek skor hasil tes dan sertifikat di laman TAEP Score Reports, yaitu https://taep.umm.ac.id/certification/. 

“Validitas nilai tes pun bisa dilakukan kapan dan di mana pun di dunia ini. Mahasiswa UMM pernah mengikuti beasiswa Erasmus Mundus di Eropa dan hanya melampirkan dokumen TAEP tanpa disertai TOEFL atau IELTS, tetap diakui oleh Komisi Eropa. Artinya, sertifikat TAEP sudah bisa disetarakan dengan TOEFL dan IELTS,” kata Masduki. 

Selain digunakan oleh mahasiswa dan alumni UMM, sejak 2016 TAEP telah dipakai oleh kalangan luar UMM. Dalam hal kerja sama dengan pihak ketiga, misalnya, TAEP juga sudah digunakan oleh perguruan tinggi swasta lain seperti Yayasan Muslim Al-Azhar BSD (Bumi Serpong Damai), Universitas Kuningan dan Politeknik Kediri, serta perusahaan modal dalam negeri dan perusahaan modal asing. 

Masduki mencontohkan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia, dan PT Pertamina Trans Kontinental pernah memakai TAEP untuk menyeleksi calon karyawan pada 2018 dan 2019. 

Ke depan, TAEP dikembangkan sebagai penyelenggara TKBI lokal berskala global sehingga bisa jadi alternatif alat ukur kemampuan berbahasa Inggris di dunia, sekaligus disiapkan untuk membebaskan bangsa Indonesia dari dominasi lembaga asing penyedia tes bahasa Inggris yang berbiaya mahal. 

Baca:
Mahasiswa UMM Rancang Radar Detektor Kapal Pencuri Ikan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kumba Digdowiseiso Publikasi 160 Jurnal di 2024, KIKA Duga Ada Praktik yang Salah

8 jam lalu

Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Kumba Digdowiseiso Publikasi 160 Jurnal di 2024, KIKA Duga Ada Praktik yang Salah

KIKA meragukan gelar guru besar yang disematkan kepada Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nasional (Unas) Kumba Digdowiseiso


Kumba Digdowiseiso, Diduga Catut Nama Dosen hingga Bantahannya

14 jam lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Kumba Digdowiseiso, Diduga Catut Nama Dosen hingga Bantahannya

Sosok Kumba Digdowiseiso menjadi sorotan dunia akademisi tak hanya di Tanah Air, bahkan luar negeri


5 Bidang Keilmuan di Unair Ini Dinilai Terbaik di Dalam Negeri, dari Akuntansi sampai Farmasi

22 jam lalu

Universitas Airlangga. Foto : Unair
5 Bidang Keilmuan di Unair Ini Dinilai Terbaik di Dalam Negeri, dari Akuntansi sampai Farmasi

sebanyak lima bidang keilmuan Unair menempati posisi 300 hingga 200 dunia. Posisi ini sekaligus menjadikan lima bidang keilmuan itu sebagai peringkat


ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

1 hari lalu

Arsip foto gerbang pintu masuk kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. ANTARA/HO-Humas ITS.
ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

ITS berencana meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa.


KIKA Desak Kemendikbudristek Bentuk Tim Independen Usut Kasus Dugaan Dosen Untan Jadi Joki Mahasiswa

1 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
KIKA Desak Kemendikbudristek Bentuk Tim Independen Usut Kasus Dugaan Dosen Untan Jadi Joki Mahasiswa

Sumber Tempo yang merupakan alumnus S2 FISIP Untan, mengatakan dosen itu diduga memanipulasi nilai mata kuliah di SIAKAD.


Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

2 hari lalu

Pedagang seragam sekolah menunggu calon pembeli di Pasar Jatinegara, Jakarta, Minggu, 5 Juli 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.


Kemendikbudristek Anggap Kasus Kumba soal Integritas, Bukan Tuntutan Tingginya Publikasi Jurnal Ilmiah

2 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Kemendikbudristek Anggap Kasus Kumba soal Integritas, Bukan Tuntutan Tingginya Publikasi Jurnal Ilmiah

Kemendikbudristek berharap tujuan tersebut diikhtiarkan lewat cara-cara yang baik dan benar, serta mematuhi kode etik ilmiah.


Tanggapan Kemendikbudristek Soal Heboh Perubahan Seragam Sekolah, Bagaimana Aturannya?

3 hari lalu

Warga membeli seragam sekolah di Pasar Jatinegara, Jakarta, Ahad, 29 Agustus 2021. Permintaan seragam sekolah meningkat menjelang pelaksanaan sekolah tatap muka di Jakarta yang akan dimulai Senin esok, 30 Agustus 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Tanggapan Kemendikbudristek Soal Heboh Perubahan Seragam Sekolah, Bagaimana Aturannya?

Seragam sekolah sempat diisukan alami perubahan, begini respons Kemendikbudristek. Begini bunyi Permendikbudristek soal Seragam Sekolah.


Kemendikbud akan Tindak Tegas Dekan Unas yang Dituding Catut Nama Dosen UMT

4 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Kemendikbud akan Tindak Tegas Dekan Unas yang Dituding Catut Nama Dosen UMT

Kemendikbudristek saat ini sedang berkoordinasi untuk menyelidiki dugaan pencatutan nama dosen UMT oleh Dekan Unas Kumba Digdowiseiso.


10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

7 hari lalu

SNBP, Seleksi Nasional Nerdasarkan Prestasi. FOTO/X
10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?