Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Top 3 Tekno Berita Kemarin: Pohon Pisang Terbesar, Anjing Purba, Tsunami

Reporter

image-gnews
Sejumlah anak mengikuti lomba panjat pohon pisang gantung di Desa Purwosari, Sayung, Demak, Jawa Tengah, 17 Agustus 2017. Lomba panjat pohon pinang yang digantikan dengan pohon pisang digantung tersebut dalam rangka merayakan HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia. ANTARA FOTO
Sejumlah anak mengikuti lomba panjat pohon pisang gantung di Desa Purwosari, Sayung, Demak, Jawa Tengah, 17 Agustus 2017. Lomba panjat pohon pinang yang digantikan dengan pohon pisang digantung tersebut dalam rangka merayakan HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Sabtu 21 Agustus 2021, dipuncaki berita tentang pohon pisang terbesar di dunia. Pohon ini tumbuh endemik di Papua dan disebutkan telah menjadi satu di antara tanaman yang telah dikenal masyarakatnya sejak zaman prasejarah.

Artikel mengenal anjing Kintamani menjadi berita terpopuler yang kedua kemarin. Jenis anjing ini telah diakui sebagai satu ras tersendiri di dunia, yang asli dari Indonesia.

Berita Terpopuler ketiga adalah peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG bahwa tsunami dari Selat Sunda mungkin menerjang sampai pantai Jakarta. Adapun pemicu tsunami ada dua: erupsi Gunung Krakatau atau gempa megathrust.

Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Sabtu 21 Agustus 2021, selengkapnya,

1. Pohon Pisang Terbesar di Dunia Ada di Papua, Arkeolog: Tanaman Prasejarah

Musa ingens atau Musa ingens NW Simmonds merupakan nama ilmiah dari pohon pisang terbesar di dunia. Tumbuhan ini pertama kali ditemukan di Pegunungan Afrak, Papua Barat, dengan ketinggian 100 sampai 200 meter di atas permukaan laut.

Peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, menjelaskan bahwa Musa ingens termasuk dalam tanaman yang sudah ada sejak masa prasejarah. “Pisang, tebu dan keladi merupakan tanaman sejak masa prasejarah di Papua,” ujar dia saat dihubungi Jumat malam, 20 Agustus 2021.

Pohon pisang Musa Ingens di Papua. antaranews.com

Menurut Hari, pohon pisang yang bisa tumbuh mencapai tinggi 25 hingga 30 meter itu adalah endemik di Pulau Nugini. Untuk kawasan Melanesia dan Pulau Nugini, sebaran jenis ini hanya ada di Papua, meliputi tidak hanya kawasan Cagar Alam Pegunungan Arfak di Manokwari, tapi juga di Kaimana, Teluk Wondama dan Fak-Fak (Cagar Alam Fak-Fak Tengah), juga di Kabupaten Yapen (Cagar Alam Yapen Tengah) dan Kabupaten Tambrauw (Banfot dan Esyom Muara Kali Ehrin).

2. Mengenal Anjing Kintamani, Anjing Purba Asli Indonesia yang Diakui Dunia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lembaga Federation Cynologique Internasionale (FCI) pada 2019 lalu mengumumkan bahwa anjing kintamani diakui sebagai anjing ras dunia yang asli dari Indonesia. Dengan pengakuan ini, otomatis anjing kintamani sejajar dengan trah anjing dunia lainnya aeperti chow-chow dari Tiongkok, akita inu dari Jepang, serta samoyed dari Rusia. 

FCI sendiri merupakan organisasi internasional yang membidangi keturunan atau trah anjing global. Kantor FCI berpusat di Thuin, Belgia. Dikutip dari indonesia.go.id, anjing kintamani telah ada di Bali sejak lebih dari 3 ribu tahun silam. Tepatnya di Desa Sukawana yang berada di wilayah Kecamatan kintamani, Kabupaten Bangli.

Desa Pinggan, Kintamani, Bali. Tempo/Faira Bagja

Menilik secara fisik, bentuk dan ukuran anjing kintamani berbeda dengan dengan anjing lokal lain. Tinggi tubuh jantan berkisar antara 40 sampai 55 cm, sedangkan betina sekitar 40 sampai 50 cm. Anjing kintamani dapat hidup paling lama 14 tahun.

3. BMKG: Tsunami Selat Sunda Bisa Menerjang Pantai Jakarta

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengungkap kembali kejadian tsunami setelah Gunung Krakatau di Selat Sunda meletus pada 27 Agustus 1883. BMKG memperingatkan potensi tsunami di perairan itu, yang apabila terjadi, sanggup mencapai pantai ibu kota DKI Jakarta.

“Kajian potensi bahaya dengan menggunakan skenario terburuk penting untuk rujukan mitigasi, jadi kita ambil pahitnya agar kita lebih siap,” kata Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, Daryono, seperti dikutip dari akun media sosialnya, Jumat 20 Agustus 2021.

Lokasi panggung bekas konser band Seventeen yang porak-poranda usai diterjang tsunami selat Sunda di Beach Hotel, Pantai Tanjung Lesung, Penimbang, Ahad, 23 Desember 2018. Sebagian besar korban tsunami di Pantai Tanjung Lesung adalah para penonton band Seventeen. TEMPO/Subekti.

Daryono menambahkan, tidak ada yang tahu pasti kapan akan terjadi tsunami dahsyat Selat Sunda tersebut. Atau bahkan, bisa jadi skenario terburuk tersebut tidak akan terjadi. Tapi skenario terburuk untuk membangun kesiapsiagaan masyarakat, dia menilai, “Patut diapresiasi.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

3 jam lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

12 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.


BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

15 jam lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

BMKG juga memasukkan sejumlah wilayah dalam kategori waspada dampak hujan lebat seperti banjir.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

17 jam lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

17 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

17 jam lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti
BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.


Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

23 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. Farmersalmanac.com
Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

1 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.


Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.


Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.