Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Profesor Bidang Biologi Dianugerahi LIPI Sarwono Award XIX

image-gnews
Penerima LIPI Sarwono Award XIX, Dwi Listyo Rahayu (kiri) dan Endang Sukara. Kredit: LIPI
Penerima LIPI Sarwono Award XIX, Dwi Listyo Rahayu (kiri) dan Endang Sukara. Kredit: LIPI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memberikan anugerah LIPI Sarwono Award kepada Endang Sukara dan Dwi Listyo Rahayu dari bidang mikrobiologi dan oseanografi.

Pemberian penghargaan tersebut merupakan tradisi tahunan sebagai puncak peringatan hari ulang tahun LIPI yang jatuh pada tanggal 23 Agustus. Tahun ini peringatan ke-54.

Kepala LIPI Agus Haryono mengatakan tahun ini penganugerahan hadir dengan tema "Biodiversitas untuk Bioekonomi Bagi Kemandirian Bangsa". Menurutnya, hal itu sejalan dengan misi pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan potensi kekayaan mega biodversitas guna peningkatan ekonomi masyarakat dan membangun kemandirian bangsa.

“Karena itu penghargaan ini kami persembahkan kepada dua ilmuwan di bidang biologi,” ujar dia dalam acara penganugerahan virtual, Senin, 23 Agustus.

Penggunaan nama “Sarwono” dimaksudkan untuk mengenang jasa pengabdian Prof. Dr. Sarwono Prawirohardjo (kepala LIPI pertama) dalam membangun ilmu pengetahuan Indonesia. Penganugerahan LIPI Sarwono Award sudah diselenggarakan sejak tahun 2002.

Agus menerangkan LIPI sebagai lembaga keilmuan peduli terhadap prestasi ilmuwan dan dedikasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Sehingga, kata dia, pihaknya memandang perlu agar ilmuwan-ilmuwan yang berpengaruh secara nasional dan internasional layak dibanggakan serta dianugerahi penghargaan.

“Penghargaan ini untuk mendorong peran LIPI dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta untuk mengenang jasa Prof Sarwono atas kontribusinya dalam membangun institusi riset ilmu pengetahuan di Indonesia,” tutur Agus.

Agus yang juga ilmuwan Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik itu menjelaskan profil kedua peneliti tersebut. Endang Sukara merupakan pria kelahiran Tasikmalaya, 19 September 1952. Peneliti bidang mikrobiologi di Pusat Penelitian Biologi LIPI itu memulai studi mengenai biologinya sebagai sarjana bidang biologi di Universitas Nasional, Jakarta.

Kemudian dia melanjutkan studinya ke jenjang master dan tamat pada 1979. Ayah dari dua anak itu melanjutkan menempuh gelar doktoralnya di Queensland University, Australia di bidang mikrobiologi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa penghargaan yang pernah Endang dapatkan, antara lain The 2014 International Alumnus of the Year Queensland University-Australia, Australian Alumni Award 2011, ASEAN Meritorius Award 2008, dan Bintang Jasa PRATAMA 2006.

“LIPI Sarwono Award diberikan atas prestasi dan jasa Endang dalam memajukan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan, terutama di bidang mikrobiologi,” kata Agus.

Bidang penelitian Endang meliputi mikrobiologi yang terkait dengan taksonomi mikroba, penyaringan, pengembangan proses mikroba, fermentasi, desain bioreaktor, enzimologi, seperti konversi pati menjadi protein dan enzim menggunakan Rhizopus oligosporus dalam fermentasi cair. Bidangnya juga memungkinkan mencari pemanfaatan sumber daya mikroba asal Indonesia untuk pangan (pertanian), kesehatan, energi dan lingkungan.

Penerima LIPI Sarwono Award kedua Dwi Listyo Rahayu. Perempuan kelahiran Mojokerto, 31 Juli 1957, itu merupakan peneliti bidang oseanografi di Balai Bio Industri Laut LIPI yang menamatkan gelar sarjananya di Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor pada 1981. Ia kemudian mendapatkan gelar masternya sekaligus gelar doktornya di Université Pierre & Marie Curie, Prancis, pada 1992. 

Selama karirnya, perempuan yang akrab disapa Yoyoh itu berhasil mendeskripsikan 150 spesies baru, yaitu kelomang (hermit crab) 4 genus dan 74 spesies kepiting (crab) 6 genus, dan 76 spesies baru. “LIPI Sarwono Award diberikan padanya atas prestasi dan jasa dalam memajukan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan, terutama bidang taksonomi,” ujar Agus.

Perempuan yang telah menerbitkan 93 publikasi ilmiah itu juga pernah terlibat dalam beberapa ekspedisi internasional, di antaranya Ekspedisi Snellius II (kerja sama Indonesia-Belanda di perairan Indonesia bagian timur), Ekspedisi KARUBAR (kerja sama Indonesia-Prancis di Perairan Kei, Aru dan Tanimbar), dan Ekspedisi Internasional PANGLAO di Filipina (kerja sama Prancis-Filipina).

Yang lainnya termasuk Ekspedisi Internasional KUMEJIMA di Okinawa, Jepang (Kerjasama Jepang-Singapura-Taiwan), dan Ekspedisi International Comprehensive Marine Biodiversity Survey (CMBS) di Singapura. Serta Ekspedisi International South Java Deep Sea SJADES (Indonesia, Singapura).

Baca:
Kepala BRIN Beberkan Tiga Masalah Pengembangan Vaksin Merah Putih

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

2 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.


Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

2 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.


Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

5 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.


Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

6 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.


Dua Profesor Ekonomi dan Bisnis Universitas Prasetiya Mulya Dikukuhkan

45 hari lalu

Universitas Prasetiya Mulya mengukuhkan dua orang profesor di bidang bisnis dan ekonomi pada Selasa, 5 Maret 2024, di Bumi Serpong Damai, Tangerang. Dok: Humas Universitas Prasetiya Mulya
Dua Profesor Ekonomi dan Bisnis Universitas Prasetiya Mulya Dikukuhkan

Pengukuhan kedua profesor berlangsung pada Selasa, 5 Maret 2024.


D'Professor Band, Cerita Guru Besar di Unair yang Ingin Bagikan Kegembiraan

52 hari lalu

Para personil D'Professor, band yang semua anggotanya adalah Guru Besar UNAIR. Dok. Humas Unair
D'Professor Band, Cerita Guru Besar di Unair yang Ingin Bagikan Kegembiraan

Seluruh anggotanya adalah Guru Besar Unair, baik dosen maupun alumni dari Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG).


Profesor BRIN Sebut Alih Fungsi Lahan Hijau ke Industri Menjadi Pemicu Puting Beliung di Rancaekek

56 hari lalu

Warga menyelamatkan barang yang tersisa pascaputing beliung yang terjadi di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 21 Februari 2024. ANTARA/Raisan Al Farisi
Profesor BRIN Sebut Alih Fungsi Lahan Hijau ke Industri Menjadi Pemicu Puting Beliung di Rancaekek

Fenomena cuaca ekstrem seperti puting beliung sangat sulit diprediksi kapan terjadinya di Indonesia.


Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.


Ramai Guru Besar Kritisi Pemerintahan Jokowi, Tak Mudah Raih Gelar Profesor Berikut Syarat dan Kewajibannya

10 Februari 2024

Ketua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Harkristuti Harkrisnowo (tengah) menyampaikan Deklarasi Kebangsaan Kampus Perjuangan di Gedung Rektorat Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat, 2 Februari 2024. Deklarasi tersebut sebagai bentuk prihatin atas hancurnya tatanan hukum, dan demokrasi, khususnya peristiwa politik Pemilu 2024 yang dilakukan tanpa martabat dan keadaban publik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ramai Guru Besar Kritisi Pemerintahan Jokowi, Tak Mudah Raih Gelar Profesor Berikut Syarat dan Kewajibannya

Guru besar dan civitas akademika dari puluhan universitas terus kritisi pemerintahan Jokowi. Apa syarat dan kewajiban profesor?


Petisi Bulaksumur Disebut Partisan, Prof Koentjoro: Saya Marah Besar, Ada 250 Guru Besar UGM Terlibat dalam Diskusi Ini

6 Februari 2024

Prof Koentjoro. ANTARA
Petisi Bulaksumur Disebut Partisan, Prof Koentjoro: Saya Marah Besar, Ada 250 Guru Besar UGM Terlibat dalam Diskusi Ini

Ketua Dewan Guru UGM Prof Koentjoro membantah Petisi Bulaksumur yang digagas tak kurang dari 250 guru besar sebagai partisan. Ia marah.