Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Tarsius Tumpara adalah salah satu satwa unik endemik Pulau Siau, Sulawesi Utara. TEMPO | Ronny Adolof Buol
Tarsius Tumpara adalah salah satu satwa unik endemik Pulau Siau, Sulawesi Utara. TEMPO | Ronny Adolof Buol
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa sangka tarsius, primata terkecil di dunia ada di Indonesia, tepatnya di Sulawesi. Hewan endemik Sulawesi ini bisa melompat cukup jauh dan sangat romantis terhadap pasangannya.

Dilansir dari laman indonesia.go id, Sabtu, 12 Desember 2020, tarsius mudah dijumpai di Suaka Margasatwa Tandurusa di Aer Tembaga dan Cagar Alam Tangkoko Batuangus, Kota Bitung, Sulawesi Utara. Ada 11 jenis tarsius di Sulawesi, yaitu T. tarsier, T. fuscus, T. sangirensis, T. pumilis, T. dentatus, T. pelegensis, T. lariang, T. tumpara, T. wallacei, T. spectrumgurskyae, dan T. supriatnai. 

Tarsius berukuran tak lebih dari genggaman tangan orang dewasa. Panjang tubuhnya kurang dari 160 milimeter, sedangkan panjang ekornya antara 135 hingga 275 milimeter atau hampir dua kali lipat badannya.

Selain itu, ia juga memiliki kaki belakang yang panjang. Hampir dua kali lipat ukuran badannya. Alhasil, tarsius bisa melompat hingga jarak tiga meter.

Tarsius adalah satwa nokturnal yang aktif pada malam hari. Ketika malam mereka keluar dari sarang di pohon beringin untuk menjelajahi daerah mereka. Sebaliknya, ketika siang tarsius menjadi lebih pasif. 

Saat siang, ia menghabiskan waktu dengan bersembunyi dan tidur di dahan. Ia bisa memejamkan sebelah mata dan membiarkan mata satunya terbuka ketika tidur. Saat peralihan waktu dari siang ke malam, pasangan tarsius akan melakukan duet call, yaitu mengeluarkan suara bersahut-sahutan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terhadap pasangannya, ia adalah hewan yang setia karena hanya memilih satu pasangan. Ketika pasangannya mati, ia akan membujang seumur hidup. Sifat monogami ini disinyalir turut berkontribusi terhadap kelangkaan tarsius.

Selain sifat monogaminya, maraknya perburuan tarsius telah menyebabkan populasi hewan ini makin langka. Salah satu jenis tarsius, tarsius pumilis bahkan sempat dinyatakan punah.

Pemerintah akhirnya memasukkan tarsius dalam daftar fauna langka dan dilindungi melalui UU 5/1990 tentang Konservasi dan Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem, serta PP Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Tarsius Kerdil Masih Menggigit

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Jokowi Resmikan 4 Bandara di Sulawesi termasuk di Palu yang Kena Gempa 2018, Begini Bunyi Peraturan Bawaan Penumpang yang ke Luar Negeri

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ketika meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 26 Maret 2024. Jokowi juga meresmikan tiga bandara lain, yaitu Bandara Banggai Laut serta Bandara Bolaang Mongondow dan Bandara Taman Bung Karno di Sulawesi Utara. Foto: tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden.
Terkini: Jokowi Resmikan 4 Bandara di Sulawesi termasuk di Palu yang Kena Gempa 2018, Begini Bunyi Peraturan Bawaan Penumpang yang ke Luar Negeri

Presiden Jokowi meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 26 Maret 2024.


Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

14 hari lalu

Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.


Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

17 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

1.402 monyet ekor panjang yang ditangkap dari alam liar di Indonesia diimpor oleh industri penelitian dan pengujian AS selama tahun 2023.


Mengenal 15 Organel Sel Hewan dan Fungsi-fungsinya

36 hari lalu

Sel-sel pada Hewan. freepik.com
Mengenal 15 Organel Sel Hewan dan Fungsi-fungsinya

Kenali 15 organel sel pada hewan beserta fungsi-fungsinya. Simak selengkapnya di artikel berikut.


India Lepaskan Burung Merpati yang Dikira Mata-mata Cina

52 hari lalu

Burung merpati. Sxc.hu/Rajshekhar Ratrey
India Lepaskan Burung Merpati yang Dikira Mata-mata Cina

Seekor burung merpati yang diduga menjalankan operasi mata-mata untuk Cina, dilepaskan otoritas India setelah delapan bulan ditahan


Waspada 7 Hewan Ini Kerap Menyusup ke Dalam Rumah Saat Musim Hujan, Begini Cara Mencegahnya

57 hari lalu

Geophilus hades, atau lipan dari neraka. Live Science
Waspada 7 Hewan Ini Kerap Menyusup ke Dalam Rumah Saat Musim Hujan, Begini Cara Mencegahnya

Saat musim hujan, rumah bisa dimasuki hewan.


Kala Burung Endemik Indonesia Terancam Pembukaan Tambang

58 hari lalu

Petugas mengangkut peti berisi burung endemik Indonesia di Pusat penyelamatan dan rehabilitasi satwa liar Tasikoki, Bitung, Sulawesi Utara, Kamis 19 Oktober 2023. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara berhasil memulangkan (repatriasi) sebanyak 73 ekor burung endemik yang terdiri dari jenis kakaktua jambul kuning, kakaktua raja, kakatua Maluku dan nuri kepala hitam yang merupakan hasil tindak pidana penyelundupan satwa liar di Filipina, selanjutnya seluruh hewan endemik tersebut akan melewati proses pemeriksaan serta rehabilitasi di pusat penyelamatan dan rehabilitasi satwa liar Tasikoki di Bitung sebelum dilepaskan ke habitat asalnya. ANTARA FOTO/Adwit Pramono
Kala Burung Endemik Indonesia Terancam Pembukaan Tambang

Burung termasuk hewan endemik di Indonesia yang habitatnya berpotensi terganggu oleh pembukaan lahan tambang.


Identifikasi Ular Endemik di Sekitar Danau Towuti, Tim Peneliti Perlu Waktu 16 Tahun

27 Januari 2024

Spesies ular air Hypsiscopus indonesiensis dari Danau Towuti, Sulawesi Selatan. (Dok.BRIN)
Identifikasi Ular Endemik di Sekitar Danau Towuti, Tim Peneliti Perlu Waktu 16 Tahun

Spesies ular air yang baru diidentifikasi itu dinamakan Hypsiscopus indonesiensis.


Hewan di Kebun Binatang Rafah Gaza Kelaparan

19 Januari 2024

Seorang anak Palestina menggendong seekor anjing dalam sebuah pameran hewan peliharaan di Gaza City, 2 Juni 2021. Xinhua/Rizek Abdeljawad
Hewan di Kebun Binatang Rafah Gaza Kelaparan

Hewan-hewan yang masih tersisa di kebun binatang Rafah Zoo, berisiko tinggi mengalami kelaparan karena kekurangan makanan


Mengenal Bekantan, Kera Belanda Khas Kalimantan yang Pandai Berenang

14 Januari 2024

Monyet Bekantan berhidung besar yang merupakan maskot fauna provinsi Kalimantan Selatan ini pernah dijuluki sebagai bianatang terjelek di dunia. dailymail.co.uk
Mengenal Bekantan, Kera Belanda Khas Kalimantan yang Pandai Berenang

Bekantan dalam status di ambang kepunahan dan termasuk satwa yang dilindungi