Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahli Imunologi Unair Ungkap Kemungkinan Vaksin Ulangan untuk Hadapi Varian Baru

Reporter

image-gnews
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis pertama kepada ibu hamil di Gedung Wira Purusa LVRI DKI Jakarta, Kamis, 12 Agustus 2021. Vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil sudah berjalan mulai bulan ini di Indonesia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis pertama kepada ibu hamil di Gedung Wira Purusa LVRI DKI Jakarta, Kamis, 12 Agustus 2021. Vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil sudah berjalan mulai bulan ini di Indonesia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Covid-19 memunculkan banyak pertanyaan, tidak saja di kalangan awam. Yang paling sering ditanyakan adalah, mengapa sudah vaksin masih kena Covid-19. Bahkan tak sedikit yang sudah menerima dua dosis vaksin tak kebal dari Covid-19. 

Pertanyaan tersebut sudah banyak dijawab para ahli dan dokter, bahwa vaksin tidak mencegah seseorang tahan terhadap virus Covid-19, tapi akan memperingan gejala bila terinfeksi covid-19.     

Menurut Ahli Imunolog Unair, Gatot Soegiarto seseorang sudah dua kali vaksin dan tetap kena Covid-19 adalah yang bisa saja terjadi. Ia menjelaskan bahwa varian yang menyerang merupakan varian baru sedangkan vaksin dibuat berdasarkan varian asal.    

“Bisa saja (terkena), yang menyerang adalah varian baru sementara vaksin dibuat berdasarkan varian asal. Jadi apakah masih perlu vaksin lagi? Ya, bahkan mungkin perlu vaksin ulangan setiap jangka waktu beberapa bulan tertentu,” kata Gatot kepada Tempo.

Ia menambahkan, untuk jangka waktu vaksinasi ulang sekitar 9-12 bulan dengan vaksin baru yang dibuat berdasarkan varian yang dominan beredar di kontinen tertentu atau di dunia global secara umumn.

“Seperti halnya vaksin influenza yang harus diperbaharui setiap tahun sesuai strain virus influenza yang beredar di belahan bumi Utara dan Selatan,” ungkap Gatot.  

Menyoal efektivitas vaksin, Gatot mengutip pernyataan Iris rengganis Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi PB IDI, masalah varian baru seperti Delta atau yang lainnya saling berkejaran dengan pelaksanaan vaksinasi dan ketersediaan vaksin. “ Menggunakan vaksin platform berbeda dari vaksin yang awal akan meningkatkan efektivitas terhadap varian baru,”ujarnya.  

“Asalkan 2 kali platform yang awal harus dilengkapi dulu, agar sesuai evidence based penelitian awalnya yaitu lengkap diberikan 2 kali suntikan,” lanjutnya.   

Pemberian vaksin jenis berbeda hanya diberikan kepada nakes, sedangkan untuk masyarakat umum tetap menggunakan vaksin awal, misalnya sinovac. Hal tersebut juga menambah kekebalan dibanding dua kali suntikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Sebenarnya bisa menggunakan platform yang sama, misalnya mengulang 3 kali, Sinovac-Sinovac-Sinovac. Pasti antibodi akan lebih tinggi dibandingkan yang 2 kali suntik,” terang Gatot mengutip pernyataan Iris saat Seminar Sosialisasi Vaksin Booster 14 Juli lalu.  

Gatot menambahkan, masalah yang dihadapi adalah varian mutan sehingga harus memikirkan bahwa mutasi terus berjalan. Ia mengatakan “Kita harus memikirkan bahwa mutasi jalan terus, sehingga jangan sampai antibodi tinggi tetapi hanya untuk virus varian awal saja.”  

Berdasarkan hal tersebut para ahli memutuskan penggunaan mixing platform. Berdasarkan pemikiran ahli Moderna masih bisa diharapkan efektif untuk varian Delta. “Untuk nakes sangat bijaksana jika hal tersebut diberikan,” ujar Gatot.   

Ahli imunolog tersebut juga memberikan keterangan berdasarkan pengalaman negara lain yang telah menggunakan mixing platform. Ia mengutip bahwa menggunakan vaksin Pfizer sebagai suntikan booster setelah menyelesaikan Sinopharm 2 kali tidak membahayakan. “Selain itu dengan booster ternyata menurunkan 2 kali lipat angka infeksi dan kematian.

Berkaca pengalaman dari EUA: Indonesia menetapkan Sinovac  dua kali plus booster ke-3 dengan Moderna,” ungkapnya.   

Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan, efikasi Sinovac 65,3% dan melemah setelah sekitar 6 bulan. Sedangkan vaksin Moderna, berdasarkan data efikasi 94,1%, ditambah data efektif terhadap varian Delta, ungkap Gatot menjelaskan. Ia menambahkan, “Indonesia mendapat hibah sebanyak 4 juta dosis Modena dari AS dan BPOM telah menyetujui izin darurat Moderna.”

TATA FERLIANA 

Baca juga: Ahli Imunologi Unair Jelaskan Alasan Tenaga Kesehatan Perlu Vaksin Ketiga

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

22 jam lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

1 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

7 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

8 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

10 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

11 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

11 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

11 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

12 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual


Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

13 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.