TEMPO.CO, Bandung - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung mengeluarkan rekomendasi pasca gempa merusak di Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis, 26 Agustus 2021 pukul 9.14.21 WIB.
Beberapa di antaranya terkait dengan potensi bahaya ikutan (collateral hazard) dalam dimensi kecil berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuifaksi tipe nonaliran.
“Berupa semburan-semburan pasir dan tidak bergerak atau berjalan seperti di Palu,” kata Supartoyo, peneliti gempa dari PVMBG, Kamis.
Likuifaksi tipe nonaliran itu dalam dimensi kecil dan, menurutnya, tidak berbahaya. Likuifaksi terjadi bila dipicu guncangan gempa kuat pada tanah yang dominan pasir, jenuh air, muka air tanah dangkal berkedalaman kurang dari 15 meter. “Guncangan gempa mengakibatkan tekanan pori pada butiran tanah dan mencari jalan ke permukaan, biasanya akan keluar lewat retakan tanah,” ujar Supartoyo.
Analisis potensi kejadian ikutan pasca gempa di Tojo Una Una itu berdasarkan sumber gempa yang berkekuatan sedang, berkedalaman dangkal, dan dekat dengan daratan.
Rekomendasi lain seperti penduduk diminta waspada apabila terjadi retakan tanah pada bagian atas bukit yang berbentuk melingkar ke arah lembah. Kondisi itu dapat memicu terjadinya gerakan tanah akibat guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.
Morfologi Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah, menurut PVMBG, secara umum merupakan perbukitan bergelombang hingga terjal, lembah dan dataran pantai.
Daerah Kecamatan Ampana sebagai ibu kota kabupaten, merupakan dataran pantai yang tersusun oleh endapan Kuarter seperti dari endapan aluvial pantai, sungai, dan rombakan dari batuan sekitarnya. Batuan penyusun lainnya berumur Pra Tersier yang terdiri dari batuan metamorf dan meta sedimen, dan Tersier seperti batuan sedimen, batu gamping dan batuan rombakan gunung api.
Endapan Kuarter dan batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan menjadi bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak dan memperkuat efek guncangan sehingga rawan gempa bumi.
Menurut data Badan Geologi, daerah Kabupaten Tojo Una-Una sebagian terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi. Sebagian besar permukiman penduduk di Kabupaten Tojo Una-una yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada KRB gempa bumi menengah.
PVMBG merekomendasikan bangunan yang terletak pada KRB menengah dan tinggi harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan guncangan gempa bumi guna menghindari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.
Baca:
Gempa Sulawesi Tengah Merusak Bangunan dan Memakan Korban