Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menunggu Pfizer untuk Vaksin Booster? Ternyata Tingkat Efikasinya Paling Tinggi

Reporter

image-gnews
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 Pfizer di Puskesmas Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin, 23 Agustus 2021. Vaksin ini baru bisa digunakan untuk masyarakat berusia 18 tahun ke atas. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 Pfizer di Puskesmas Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin, 23 Agustus 2021. Vaksin ini baru bisa digunakan untuk masyarakat berusia 18 tahun ke atas. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama vaksin Pfizer muncul ketika sejumlah pejabat mengaku sudah suntik vaksin moderna sebagai vaksin booster alias vaksin ketiga. Vaksin Pfizer telah tiba di Indonesia pada 16 Agustus 2021.

Dilansir dari covid19.go.id, hari itu, sebanyak 1.560.780 dosis vaksin telah diterima Indonesia. Adapun, vaksin asal Amerika Serikat tersebut datang menyusul diberikannya Emergency Use of Authorization (EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, kedatangan vaksin ini telah ditunggu berbagai pihak. Sebab, vaksin tersebut memang dikenal memiliki tingkat efikasi tinggi. Dilansir dari pfizer.com, hasil uji efikasi memperlihatkan bahwa vaksin tersebut memiliki tingkat efikasi sebanyak 94 persen. 

Penelitian yang dilakukan oleh Yale University menemukan bahwa vaksin Pfizer merupakan vaksin dengan tingkat efikasi paling tinggi dibandingkan vaksin lain. Dilansir dari healtline.com, berikut adalah hasil penelitiannya:

  1. Pfizer: 95 persen efektif mencegah infeksi terhadap orang yang belum kena infeksi sebelumnya. 
  2. Moderna: 94,1 persen efektif mencegah infeksi bagi orang yang sebelumnya belum pernah terinfeksi Covid-19 hingga menimbulkan gejala.
  3. Johnson & Johnson: Secara garis besar, vaksin ini memiliki tingkat efikasi sebesar 72 persen. 
  4. AstraZeneca: 75 persen efektif untuk mencegah gejala berat dan kematian. 

Selain tingkat efektivitas tinggi, vaksin Pfizer juga memiliki berbagai kelebihan lain. Berbeda dengan vaksin lain, vaksin Pfizer menggunakan teknologi mRNA. Dilansir dari pfizer.co.uk, teknologi tersebut membuat vaksin Pfizer mampu menstimulasi tubuh untuk memproduksi suatu protein yang membuat sistem imun bekerja terhadap suatu infeksi virus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan kata lain, alih-alih memasukkan virus yang telah dilemahkan sebagaimana vaksin lain, vaksin Pfizer bekerja dengan cara melatih tubuh untuk membangkitkan sistem imun terhadap infeksi virus Covid-19. 

Selain memiliki efektivitas tinggi, vaksin Pfizer juga efektif terhadap Covid-19 varian delta. Teknologi mRNA vaksin Pfizer membuat vaksin tersebut lebih fleksibel dibandingkan jenis vaksin lain. Karena itu, meskipun vaksin Covid-19 bermutasi berkali-kali, vaksin Pfizer dapat menstimulasi tubuh untuk melakukan penyesuaian terus-menerus. Menunggu vaksin Pfizer untuk vaksin booster

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Vaksin Moderna Jadi Incaran Pejabat untuk Vaksin Booster, Apa Istimewanya?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

2 hari lalu

Seorang petugas mengamatu umat Islam melakukkan tawaf mengelilingi ka'bah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Jumat, 7 Juli 2023. Masjidil Haram masih dipadati jamaah yang melaksanakan tawaf dan ibadah lainnya usai pelaksanaan puncak ibadah haji. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

4 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga/Asics
Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

5 hari lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.