TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial berbagi video, OnlyFans, membatalkan niatnya melarang konten pornografi yang rencananya akan dilakukan mulai Oktober mendatang. Informasi ini disampaikan langsung oleh pihak OnlyFans melalui media sosial twitter resmi @OnlyFans pada 25 Agustus 2021.
“Kami telah mendapatkan jaminan yang diperlukan untuk mendukung komunitas kreator kami yang beragam dan telah menangguhkan perubahan kebijakan 1 Oktober yang direncanakan,” katanya.
Pengumuman tersebut membuat beberapa pembuat konten dewasa di OnlyFans menjadi gembira. Tyomi Morgan alias Glamazon, misalnya, menilai pembatalan kebijakan tersebut telah menyelamatkan nyawanya.
“OnlyFans adalah satu-satunya tempat yang memberi uang sekaligus menyediakan tempat berekspresi bagi saya,” tuturnya dikutip dari Yahoo News, Kamis, 26 Agustus 2021.
Senada dengan Morgan, Hasan “King Noire” Salaam, pegiat konten dewasa lainnya mengatakan OnlyFans telah membantu para pekerja seks dalam mencari penghasilan selama pandemi. “Pikirkan tentang bagaimana COVID-19 menyebar dan seberapa menularnya. Tidak aman untuk pergi dan melakukan lap dance untuk seseorang,” ucap dia.
Melansir dari laman techcrunch.com, para pekerja lainnya menilai dilarangnya konten pornografi pada platform OnlyFans akan menurunkan pendapatan mereka. Berkat kecaman dan reaksi keras dari para pengguna ini, pihak perusahaan membatalkan kebijakan tersebut.
Meski telah menangguhkannya, namun tidak ada jaminan bahwa OnyFans akan memberlakukannya kembali di lain waktu. Hal ini menjadi salah satu kerisauan para pengguna. Mengutip arstechica.com, tidak sedikit pengguna yang mulai mencari platform alternatif selain OnlyFans andai kebijakan penangguhan ini hanya bersifat sementara saja.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga:
Mia Khalifa hingga Bella Thorne, 5 Seleb OnlyFans Berpenghasilan Tertinggi