Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masker SakCu Buatan Meksiko Klaim Bisa Netralisir Virus Covid-19, Apa Bahannya?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi masker karbon (Pixabay.com)
Ilustrasi masker karbon (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - National Autonomous University of Mexico (UNAM) umumkan para penelitinya telah menciptakan masker wajah tekstil dari lapisan nano perak dan tembaga yang mampu menetralisir virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Masker yang diberi nama masker SakCu ini terdiri dari 3 lapisan, bagian luar dan dalam terbuat dari katun, bagian tengah terbuat dari lapisan perak, dan tembaga setebal 30 sampai 40 nanometer pada polipropilena.

Mengutip Mexico News Daily, dalam pengerjaannya, tim peneliti UNAM bekerja sama dengan Rumah Sakit Juárez de México di Mexico City, dan membuktikan bahwa lapisan nano perak dan tembaga mampu menonaktifkan virus. Selain mampu menetralisir virus SARS-CoV-2, peneliti menemukan bahwa lapisan nano perak dan tembaga yang digunakan juga melawan berbagai bakteri penyebab infeksi yang biasa ditemukan di rumah sakit.

Sebelumnya, masker ini telah diuji dengan cara mengambil tetes virus dari pasien positif Covid-19, dan meletakkannya pada lapisan tengah masker. Para peneliti menemukan bahwa, saat konsentrasi virus dalam air liur tinggi, dalam waktu 8 jam virus akan menghilang sebanyak 80 persen. Namun, jika konsentrasi virus rendah, maka asam ribonukleat virus atau RNA dapat hilang dalam 2 jam.

"Setelah kontak dengan lapisan nano perak-tembaga (pada masker), membrane SARS-CoV-2 pecah dan RNA-nya rusak,” bunyi pernyataan resmi dari UNMA, seperti dilansir Tempo dari artikel Reuters, pada Sabtu 28 Agustus 2021.

Mengutip situs worldakkam.com, nama SakCu diambil dari dua kata: "Sak" berarti perak dalam bahasa Maya dan "Cu" berarti tembaga dalam bahasa kimia. Masker SakCu, dikatakan dapat dicuci hingga 10 kali, tanpa perlu kehilangan sifat biosidalnya. SakCu juga 50 persen efektif mencegah masuknya partikel kecil seperti aerosol, dan 80 sampai 90 persen efektif dalam menghentikan partikel halus PM 2.5, dikutip dari Mexico Daily News.

Peneliti UNAM mengklaim, apabila dibuang sembarangan, masker SakCu tidak akan menyebarkan virus. Hal ini karena SakCu tidak mudah terkontaminasi seperti kebanyakan masker pada umumnya.

Namun, saat ini akademisi UNAM Meksiko belum memproduksi masker SakCu secara massal, setidaknya hanya tersedia 200 masker per-hari yang akan dijual di Tienda UNAM, toko ritel di kampus universitas di selatan Mexico City. UNAM juga menyatakan masker SakCu masih perlu ditinjau oleh para peneliti lainnya.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Cara Membuang Masker Bekas Pakai yang Dianjurkan Pakar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

15 jam lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

1 hari lalu

Cha Eun Woo. Instagram.com/@eunwo.o_c
Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

Penggemar global Cha Eun Woo di Amerika Selatan tentu semakin tak sabar menunggu penampilan solo perdananya di sana.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

1 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Pentagon: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Garda Nasional AS

20 hari lalu

Ilustrasi Helikopter Jatuh. shutterstock.com
Pentagon: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Garda Nasional AS

Pentagon mengKonfirmasi tiga orang tewas dalam kecelakaan helikopter Garda Nasional AS di dekat perbatasan Texas-Meksiko.


Jangan Salah Beli Perhiasan, Ini Perbedaan Emas Putih dengan Perak

25 hari lalu

Jika Anda membeli emas putih, sangat penting mengetahui cara cek emas putih asli atau palsu. Berikut langkah-langkah yang dapat Anda ikuti. Foto: Canva
Jangan Salah Beli Perhiasan, Ini Perbedaan Emas Putih dengan Perak

Emas putih dan perak sekilas terlihat mirip, namun ada beberapa ciri khas yang membedakan keduanya.


Fase Kritis Pasien DBD yang Tak Boleh Diabaikan agar Tak Berujung Fatal

30 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Fase Kritis Pasien DBD yang Tak Boleh Diabaikan agar Tak Berujung Fatal

Spesialis penyakit dalam menyebut pentingnya mewaspadai fase kritis pada pasien demam berdarah dengue (DBD). Perhatikan tiga fase berikut.


Presiden Meksiko Diselidiki usai Bocorkan Nomor Telepon Jurnalis New York Times

34 hari lalu

Ilustrasi koran. Bbc.co.uk
Presiden Meksiko Diselidiki usai Bocorkan Nomor Telepon Jurnalis New York Times

Presiden Meksiko mulai diselidiki atas dugaan terkait kartel narkoba setelah membocorkan nomor telepon jurnalis New York Times.


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

35 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

35 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

Rotavirus adalah penyebab terbanyak kasus diare pada bayi dan anak berusia di bawah 2 tahun, yaitu sebanyak 90 persen.


Macam-Macam Virus yang Perlu Anda Ketahui

36 hari lalu

Macam-macam Virus. freepik.com
Macam-Macam Virus yang Perlu Anda Ketahui

Virus merupakan organisme mikroskopis yang dapat menyebabkan infeksi dan mengakibatkan penyakit pada manusia serta makhluk hidup lainnya.