TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pesawat tempur milik Rusia, Su-24, jatuh dekat Kota Perm di Urals pada Jumat 27 Agustus 2021. Pesawat bomber itu sedang terbang ke lokasi di mana dia dijadwalkan akan menjalani perbaikan.
"Pesawat Su-24 jatuh 95 kilometer sebelah barat Perm saat menuju Aircraft Repair Enterprise untuk perbaikan yang sudah terjadwal,” bunyi laporan dari Distrik Militer Pusat Rusia pada Jumat.
Berdasarkan laporan dari lokasi kejadian, kantor itu menambahkan, kedua pilot pesawat berhasil terjun dari kokpit. Saat itu juga sebuah Helikopter SAR telah dikirim untuk evakuasi.
Lokasi jatuh pesawat disebutkan adalah kawasan hutan. Dipastikan tidak ada korban di darat. Pun dengan dua pilot yang dilaporkan belakangan dalam kondisi selamat.
Pesawat Su-24 jatuh menyusul insiden sebuah jet tempur MiG-29 habis terbakar pada 23 Agustus lalu. Dalam peristiwa yang terjadi di lapangan terbang di Distrik Narimanov itu, pesawat juga sedang dalam perbaikan.
Api melumat seluruh badan jet tempur yang jago manuver di udara itu. Tidak ada korban dilaporkan dari peristiwa itu namun tidak tersedia pula konfirmasi dari Pemerintah Rusia.
Insiden MiG-29 terbakar itu sendiri terjadi menyusul satu jenis jet tempur yang sama jatuh di Astrakhan. Jet tempur jatuh saat terbang latih. Dalam peristiwa ini, pilot tewas. Keterangan awal menyatakan kecelakaan gara-gara cuaca yang berubah dekat Laut Kaspia dan Pegunungan Dagestan.
Prototipe pesawat transportasi Militer Rusia Ilyushin Il-112V terlihat terbakar sebelum jatuh dalam penerbangan uji coba di dekat Moskow, Rusia, 17 Agustus 2021. Pesawat buatan Ilyushin Aviation Complex ini dirancang untuk pendaratan udara dan penerjunan kargo udara militer, peralatan dan personel. Cuplikan dari YouTube
Sebelumnya lagi, pesawat militer Rusia jenis BE-200 jatuh dan menewaskan tiga awaknya saat menjalankan misi pemadaman kebakaran hutan di Turki. Lalu, pesawat kargo militer yang masih prototipe juga jatuh dekat Moskow menewaskan dua pilot dan satu awaknya, pada 17 Agustus lalu.
DEFENSE WORLD
Baca juga:
Taliban Kuasai Data Biometrik di Afghanistan, Ini yang Dikhawatirkan
