Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa Teliti Kelimpahan Lumpur Sidoarjo untuk Produksi Biodiesel Lebih Murah

image-gnews
Tim Zecat (Zeolit Sintesis untuk Pembuatan Biodiesel) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Negeri Malang meneliti pemanfaatan lumpur panas Sidoarjo sebagai katalisator pembuatan biodiesel. Foto: Dokumentasi Tim Zecat
Tim Zecat (Zeolit Sintesis untuk Pembuatan Biodiesel) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Negeri Malang meneliti pemanfaatan lumpur panas Sidoarjo sebagai katalisator pembuatan biodiesel. Foto: Dokumentasi Tim Zecat
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Bencana dampak pengeboran minyak oleh PT Lapindo Brantas pada 29 Mei 2006 hingga sekarang belum sepenuhnya mampu diatasi. Pernah mencapai rata-rata 100 ribu meter kubik, volume semburan lumpur panas dari sumur minyak itu, dikenal sebagai lumpur Lapindo atau Lumpur Sidoarjo, telah berkurang menjadi sebanyak 20-40 ribu meter kubik per hari. 

Semburan yang terus terjadi mendorong inisiatif lima mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang (FMIPA UM) untuk mencarikan pemanfaatannya. Mereka muncul dengan ide katalisator pembuatan biodiesel. 

Mereka yang berhimpun dalam Tim Zecat (Zeolit Sintesis untuk Pembuatan Biodiesel) itu mengajukan riset berjudul Optimasi OH-Zeolit Sintesis dari Lumpur Panas Sidoardjo sebagai Katalisator Pembuatan Biodiesel dengan Metode Elektrolisis dan Metanolisis. Tim terdiri dari Nabilah Azfa Fauziyyah (Program Studi S1 Kimia), Mohammad Hilfi Azra Dzikrulloh dan Maya Oki Septiani dari Program Studi S1 Pendidikan Kimia, Viska Rinata (Program Studi S1 Biologi), serta Dinda Sribuana dari Program Studi S1 Pendidikan Fisika. 

Berbekal riset ini mereka mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dibimbing dosen Endang Ciptawati, Tim Zecat telah mengerjakan risetnya itu sejak Juni lalu.  

"Sintesis biodiesel dilakukan dengan menggunakan zeolit dari lumpur panas Sidoarjo yang termodifikasi dan diharapkan dapat menghasilkan metode baru yang ramah lingkungan dan menghasilkan rendemen yang tinggi,” kata Nabilah Azfa Fauziyyah, ketua tim, kepada Tempo, Kamis malam, 26 Agustus 2021. 

Harapannya, riset itu juga akan membantu Program Mandatori Biodiesel 30 Persen (B30) oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Program yang mendorong ketahanan dan kemandirian energi tersebut mencampur bahan bakar nabati atau BBN jenis biodiesel sebanyak 30 persen ditambah bahan bakar solar 70 persen. 

Nabilah menerangkan, pelaksanaan riset dipusatkan di Laboratorium Kimia Fisika Jurusan Kimia FMIPA serta Laboratorium Sentral Mineral dan Material Maju FMIPA Universitas Negeri Malang. Pengambilan sampel di lokasi semburan lumpur Sidoarjo dan preparasi sampel dilakukan di rumah.  

Nabilah dan kawan-kawan menargetkan memperoleh silika hasil ekstraksi dari lumpur Sidoarjo, memperoleh katalis yang dapat digunakan dan efektif untuk sintesis biodiesel, memperoleh biodiesel yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Menurutnya, pemanfaatan lumpur Sidoarjo sangat dibutuhkan bukan hanya untuk mengatasi masalah lingkungan.

Anggota Tim Zecat (Zeolit Sintesis untuk Pembuatan Biodiesel) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Negeri Malang yang meneliti pemanfaatan lumpur panas Sidoarjo sebagai katalisator pembuatan biodiesel. Foto: Dokumentasi Tim Zecat

"Tapi juga memberi nilai tambah bagi lumpur Lapindo yang belum banyak dimanfaatkan untuk dijadikan katalis dalam pembuatan BBN," kata mahasiswi semester 5 yang berasal dari Kabupaten Nganjuk ini. 

Berdasarkan hasil riset yang dipelajari Tim Zecat, lumpur Sidoarjo mempunyai densitas atau kepadatan yang tinggi. Lumpur disebutkan, di antaranya, mengandung senyawa SiO2 atau silikon dioksida (53,40 persen) dan Al2O3 atau aluminium oksida (23,80 persen). Dari kandungan tersebut, kata Nabilah, lumpur panas Sidoarjo dapat dijadikan sebagai bahan baku sintesis zeolit (mineral dari kelas silikat alami yang bersifat pelunak air). 

Pusat semburan lumpur panas Lapindo, di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, (22/5). ANTARA/EricIreng

“Pasir atau lumpur panas Sidoarjo sebagai dasar material sintesisnya lebih banyak digunakan dan lebih menguntungkan daripada menggunakan silika komersial yang harganya mahal,” kata Nabilah. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Rp 12.633 per Liter dan Bioetanol Rp 14.144 per Liter di Oktober 2024

2 hari lalu

Pegawai mempersiapkan kendaraan berbahan bakar B40 sebelum uji jalan di Jakarta, Rabu 27 Juli 2022. Uji jalan kendaraan tersebut menggunakan dua bahan bakar yaitu B40 (60 persen solar dan 40 persen biodiesel) dan B30D10 (60 persen solar, 30 persen biodiesel dan 10 persen diesel biokarbon) yang bertujuan untuk mendapatkan rekomendasi teknis pada kendaraan bermesin diesel sebelum diaplikasikan secara luas. Tempo/Tony Hartawan
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Rp 12.633 per Liter dan Bioetanol Rp 14.144 per Liter di Oktober 2024

Kementerian ESDM telah menetapkan Harga Indeks Pasar (HIP) bahan bakar nabati jenis biodiesel dan bioetanol bulan Oktober 2024


Perbaiki Etika dan Pendidikan di Indonesia

19 hari lalu

Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Etika Sosial dan Pendidikan di Universitas Negeri Malang, pada Senin, 2 September 2024. Dok. BPIP
Perbaiki Etika dan Pendidikan di Indonesia

BPIP menggelar diskusi tentang etika sosial dan pendidikan. Muncul usulan pembelajaran etika sosial serta Pancasila yang semestinya menjadi basis dan orientasi pendidikan.


Traction Energy Asia Dorong Pemerintah Atur Pemanfaatan dan Perdagangan Minyak Jelantah

5 Agustus 2024

Direktur Eksekutif Traction Energy Asia Tommy Pratama saat memaparkan naskah akademik peraturan pemerintah tentang tata kelola dan pemanfaatan minyak jelantah di Hotel Pulliman, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024. TEMPO/Nandito Putra
Traction Energy Asia Dorong Pemerintah Atur Pemanfaatan dan Perdagangan Minyak Jelantah

Pemerintah diminta terbitkan regulasi yang mengatur tata kelola pemanfaatan dan perdagangan minyak jelantah


Arifin Tarif Sebut Biodiesel B40 Bisa Dijalankan Tahun Depan: Sudah Ada Kesepakatan

5 Agustus 2024

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif ketika ditemui di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024. Arifin rapat dengan Jokowi di tengah isu pergantian dirinya dengan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM . TEMPO/Riri Rahayu.
Arifin Tarif Sebut Biodiesel B40 Bisa Dijalankan Tahun Depan: Sudah Ada Kesepakatan

Melalui program biodiesel B40, pemerintah bakal meningkatkan adopsi biodiesel berbasis kelapa sawit di berbagai jenis kendaraan.


3 Seleksi Mandiri Universitas Negeri Malang 2024 Masih Dibuka, Simak Jadwal dan Syarat Daftarnya

23 Juli 2024

Universitas Negeri Malang. Ristekdikti.go.id
3 Seleksi Mandiri Universitas Negeri Malang 2024 Masih Dibuka, Simak Jadwal dan Syarat Daftarnya

Universitas Negeri Malang (UM) masih membuka pendaftaran tiga jalur seleksi mandiri pada Juli 2024


Kenali Jenis Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit: Ini Arti B20, B30, B35, dan B100

4 Juli 2024

Petugas menunjukkan perbedaan bahan bakar B20 dan B30 saat peluncuran B30 di kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6) Pemerintah melakukan uji coba penggunaan Bahan Bakar campuran Biodiesel 30% (B30) pada bahan bakar solar kendaraan bermesin diesel. Tempo/Tony Hartawan
Kenali Jenis Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit: Ini Arti B20, B30, B35, dan B100

Biodiesel dianggap sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Berikut beberapa jenis Biodiesel.


Manfaat Biodiesel dalam Pengembangan Energi Hijau

4 Juli 2024

Petugas mengisi bahan bakar B30 pada kendaraan saat peluncuran B30 di kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6) Pemerintah melakukan uji coba penggunaan Bahan Bakar campuran Biodiesel 30% (B30) pada bahan bakar solar kendaraan bermesin diesel. Tempo/Tony Hartawan
Manfaat Biodiesel dalam Pengembangan Energi Hijau

Biodiesel memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada transformasi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan di masa depan.


Harga Biodiesel Juli Ini Naik Jadi Rp 12.161 Per Liter, Apa itu Biodiesel?

4 Juli 2024

Petugas menunjukkan BBM jenis solar dengan campuran biodiesel 20 persen atau B20 saat peluncuran Mandatori B20 di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, Jumat, 31 Agustus 2018. Kebijakan ini mulai berlaku pada 1 September 2018. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Biodiesel Juli Ini Naik Jadi Rp 12.161 Per Liter, Apa itu Biodiesel?

Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal EBTKE menetapkan Harga Indeks Pasar BBN jenis Biodiesel untuk Juli 2024 sebesar Rp 12.161 per liter.


18 Tahun Semburan Lumpur Lapindo, Dosen ITB Pertanyakan Reaktivasi Sesar Watukosek

31 Mei 2024

Warga korban lumpur memanjatkan doa untuk keluarga mereka yang telah wafat saat ziarah jelang ramadhan di tanggul titik 71 Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis 23 April 2020. Mereka berdoa dari pinggir tanggul karena makam keluarganya telah tenggelam oleh lumpur. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
18 Tahun Semburan Lumpur Lapindo, Dosen ITB Pertanyakan Reaktivasi Sesar Watukosek

Menolak lupa lumpur Lapindo tak bertujuan menggali luka lama, tapi sebagai pelajaran tentang kebencanaan yang harus berdasar data dan informasi jelas.


18 Tahun Bencana Lumpur Lapindo, Bagaimana Penyelesaian PT Lapindo Brantas?

29 Mei 2024

Sebuah eskavator melakukan pengerukan untuk menguatkan tanggul Lumpur Lapindo di titik 21, desa Siring, Porong, Sidoarjo, 3 Desember 2014. Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menetapkan status Siaga 1 luapan lumpur Lapindo.TEMPO/Fully Syafi
18 Tahun Bencana Lumpur Lapindo, Bagaimana Penyelesaian PT Lapindo Brantas?

Sudah 18 tahun peristiwa luapan lumpur Lapindo di daerah Sidoarjo. PT Lapindo Brantas harus bertanggung jawab terhadap kelalaiannya.