TEMPO.CO, Jakarta -Di masyarakat muncul mitos tentang kucing jantan belang tiga. Kucing yang memiliki corak tiga warna bulu pada tubuhnya ini memang jarang atau bahkan langka ditemukan.
Mitos yang berkembang, kucing dengan jenis tersebut langka karena kerap dimakan oleh induknya ketika lahir. Selain itu, kucing jenis ini juga kerap diprediksi bahwa umurnya tidak mencapai tiga bulan.
Melihat fenomena tersebut, Profesor Ronny Rachman Noor, Guru Besar IPB University sekaligus Geneticist, Pemerhati Pendidikan dan Budaya, menjelaskan terkait fenomena genetik yang menjadi misteri pada kucing belang tiga atau kucing calico. Dalam hal ini ia memulainya dengan menjelaskan kromosom kucing domestik yang memiliki jumlah kromosom sebanyak 38 buah.
Kromosom tersebut ada di dalam tubuh setiap sepasang kucing, masing-masing memiliki sebanyak 19 kromosom. Dari semua kromosom tersebut, terdapat 18 jenis kromosom yang memiliki jenis autosomal chromosome dan sex chromosome. Untuk kucing jantan yang memiliki 18 kromosom tersebut, sering dinotasikan dengan XY dan kucing betina dinotasikan dengan XX.
“Warna Calico melibatkan beberapa mekanisme pewarisan sifat yang terletak di kromosom autosom dan kromosom sex. Warna yang paling umum terlibat adalah warna merah dan hitam atau pengganti warna merah dapat saja berupa warna lain yaitu orange, kuning dan cream, sedangkan warna hitam dapat saja berupa warna lain yaitu coklat, tabby dan biru,” katanya.