TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi mengungkap bahwa smartphone dapat meningkatkan kinerja akademik, asalkan digunakan dengan tepat. Penelitian itu dilakukan oleh peneliti dari Aalto University School of Business, Finlandia, yang melihat penggunaan smartphone dan bagaimana dampaknya terhadap prestasi pendidikan pada mahasiswa.
Hasilnya mereka menemukan dampak positif langsung dari penggunaan pembelajaran mobile dan aplikasi berita pada pencapaian akademis, yang bertentangan dengan kepercayaan populer. Ini karena penggunaan aplikasi pembelajaran mobile menahan perasaan nomofobia, rasa khawatir secara berlebihan ketika menjalani hidup tanpa ponsel.
Salah satu peneliti yang terlibat, Yanqing Lin, menerangkan pembelajaran mobile berperan sebagai bagian dari belajar yang praktis dan wajib, sehingga tidak dianggap 'menyenangkan' bagi kebanyakan orang, daripada aplikasi lain seperti media sosial. “Untuk itu, pengguna tidak akan terganggu belajarnya, atau akhirnya menunda-nunda," ujar dia, seperti dikutip Phys, Selasa, 31 Agustus 2021.
Hasil penelitian mengungkapkan mahasiswa sering kali membentuk kelompok kelas di media sosial untuk berbagi materi pembelajaran dan bertukar informasi tanpa manajemen resmi. Itu terjadi pada perguruan tinggi yang dijadikan lokasi penelitian, dan tidak memiliki platform e-learning atau pembelajaran mobile online resmi.
Namun, para peneliti memperingatkan bahwa aplikasi mobile lain, non-belajar, seperti media sosial diinternalisasi dan dapat memicu nomofobia. Menurut peneliti lain yang terlibat, Yong Liu, semakin banyak waktu yang dihabiskan pengguna untuk aplikasi hiburan berhubungan dengan tingkat nomofobia yang mereka alami, yang pada gilirannya mengubah kebiasaan tidur. “Perubahan kebiasaan tidur selanjutnya mempengaruhi kinerja akademik siswa," kata Liu.
Untuk alasan ini, para peneliti percaya bahwa perubahan sederhana untuk tidak menggunakan smartphone sebelum tidur akan mengurangi efek buruk pada kinerja akademik siswa.
Studi ini dilakukan pada 10.000 peserta dan dipublikasikan di Computers in Human Behavior. Selain Yanqing Lin dan Yong Liu, beberapa peneliti lain yang terlibat di antaranya Wenjie Fan, Virpi Kristiina Tuunainen, dan Shengli Deng.
PHYS | COMPUTERS IN HUMAN BEHAVIOR
Baca:
Proyek Inovasi Terkini PT Dirgantara Indonesia, Ada Rudal Nasional