Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

58 Tahun IPB, Pernah Bergabung dengan Universitas Indonesia

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Institut Pertanian Bogor (IPB). dok.TEMPO
Ilustrasi Institut Pertanian Bogor (IPB). dok.TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Hari ini, 1 September merupakan 58 tahun berdirinya pendidikan tinggi pertanian di Indonesia. Institusi pendidikan tersebut bernama Institut Pertanian Bogor (IPB) yang berdiri pada 1 September 1963. Berlokasi di Bogor, Jawa Barat, IPB kini bertranformasi menjadi salah satu kampus ternama impian para siswa SMA Indonesia yang hendak melanjutkan pendidikan bangku perkuliahan. Sebelum itu, IPB memiliki sejarah panjang yang mengiringinya.

Melansir laman p2k.unimus.ac.id, cikal IPB itu sejatinya sudah dimulai sejak zaman Hindia Belanda. Pemerintah Kolonial Belanda  kala itu sedang gencar-gencarnya mengembangkan lembaga penelitian flora dan fauna di daerah Bogor. Hal ini ditandai dengan keberadaan institusi yang berfokus di bidang tersebut, seperti Kebun Raya Bogor atau Lands Plantentuin te Buitenzorg yang didirikan pada 18 Mei 1817. Tak hanya itu, beberapa lembaga lainnya seperti Algemene Proefstation voor de Landbouw (Lembaga Penelitian Pertanian) dan Veeatartsenjkundige Instituut (Lembaga Penelitian Kedokteran Hewan) turut dibangun.

Melansir laman haipb.ipb.ac.id, pesatnya perkembangan lembaga pertanian milik Belanda membuat Dr Abdul Rival bersama dengan rekan-rekannya di Volskraad (Dewan Rakyat Hindia Belanda) mendesak sesegera mungkin agar Indonesia mendirikan lembaga pendidikan bidang pertanian dan kedokteran hewan. Nama Prof Dr PA Hoesin Djajadiningrat juga merupakan tokoh penting dalam sejarah pendirian IPB melalui kontribusi besarnya mendirikan Fakultas Pengetahuan Pertanian di Bogor.

Dinamika kelahiran universitas pertanian di Indonesia pun penuh lika-liku karena aturan mendirikan lembaga pendidikan baru yang dicetuskan oleh Ratu Belanda sangat rumit. Bahkan, perjalanan pembangunannya sempat terhambat karena keberadaan Jepang di Indonesia. 

Setelah melalui proses panjang pada 21 Januari 1946 didirikan perguruan tinggi negeri darurat bernama Nood-Universiteit di Jakarta. Salah satu fakultas dari Nood-Universiteit adalah Fakultas Pertanian yang terletak di Bogor. Satu tahun kemudian, pada 1947, Nood-Universiteit berubah nama menjadi Universiteit van Indonesie bersamaan dengan pendirian fakultas baru di Bogor yakni Fakultas Kedokteran Hewan.

Pada 1950, Universiteit van Indonesie bergabung ke dalam Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia (BPTRI) sekaligus berganti nama menjadi Universitet Indonesia. Universitas Indonesia yang dikenal publik saat ini merupakan perubahan nama dari Universitet Indonesia sejak 1955. Pada akhirnya, 1 September 1945, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan di bawah Universitas Indonesia resmi memisahkan diri menjadi Institut Pertanian Bogor (IPB).

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Bima Arya Minta IPB dan Unpak Teliti Temuan Terowongan Zaman Belanda di Bogor

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 jam lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

15 jam lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

18 jam lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

3 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

3 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

3 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Komunitas Budaya UI Bacakan Surat RA Kartini, Ide-ide Emansipasi Kembali Bergaung

3 hari lalu

Komunitas Bakul Budaya membacakan surat-surat R.A Kartini di Pelataran FIB UI, Depok, Sabtu, 20 April 2024. (Dok. Humas Bakul Budaya UI)
Komunitas Budaya UI Bacakan Surat RA Kartini, Ide-ide Emansipasi Kembali Bergaung

Menyambut Hari Kartini, komunitas Bakul Budaya FIB UI membacakan surat-surat bersejarah RA Kartini.


49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

4 hari lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.