TEMPO.CO, Jakarta - Twitter meluncurkan fitur baru yang disebut Mode Keamanan. Fitur itu bisa memblokir otomatis akun yang mengirim unggahan atau tweet berbahaya atau kasar kepada pengguna lain. Fitur ini hadir dalam versi beta di beberapa akun di iOS, Android, dan Twitter.com dengan pengaturan bahasa Inggris, dan akan diperluas ke pengguna lain.
Manajer produk senior Twitter, Jarrod Doherty, menjelaskan ketika fitur itu diaktifkan di Pengaturan, sistem akan menilai kemungkinan keterlibatan negatif dengan mempertimbangkan konten Tweet. “Termasuk hubungan antara pembuat tweet dan penjawab,” ujar dia dalam situs resminya, Rabu, 1 September 2021.
Teknologi Twitter, Doherty melanjutkan, memperhitungkan hubungan yang ada, sehingga akun yang mengikuti atau sering berinteraksi dengan pengguna tidak akan diblokir secara otomatis. “Akun diblokir sementara selama tujuh hari, tapi Anda dapat membatalkan pemblokiran otomatis yang dibuat karena kesalahan,” katanya lagi.
Twitter memamerkan Mode Keamanan pada bulan Februari di acara Analyst Day presentation, tetapi pada saat itu masih belum tahu kapan akan diluncurkan secara resmi. Fitur ini merupakan yang terbaru dari Twitter dalam upaya mengurangi penyalahgunaan di platform tersebut.
Fitur terbaru lainnya termasuk menyembunyikan balasan, membiarkan orang membatasi siapa yang dapat membalas unggahan mereka, dan menampilkan peringatan sebelum pengguna men-tweet balasan yang berpotensi berbahaya.
Terlepas dari fitur-fitur baru, pelecehan terus menjadi masalah utama di platform tersebut, sebagaimana dibuktikan baru-baru ini. Salah satunya dengan derasnya pelecehan rasis terhadap pemain kulit hitam di tim sepak bola Inggris setelah kegagalan kejuaraan Euro 2020 mereka.
THE VERGE | TWITTER
Baca:
Begini Cara Membuat Huruf Tebal dan Miring di Facebook dan Twitter