TEMPO.CO, Jakarta - Covid-19 varian Mu, yang dikhawatirkan beberapa ilmuwan resisten terhadap vaksin, telah terdeteksi di sebagian besar negara bagian di Amerika Serikat. Namun, jumlahnya kurang dari 1 persen dari total kasus di negara Paman Sam itu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melabeli strain Mu sebagai varian of concern pada Senin, 30 Agustus 2021, sekaligus menjadi varian kelima yang masuk dalam kategori itu. “Dalam sebuah laporan, varian ini secara konsisten meningkat di Kolombia, tempat asalnya, dan Ekuador,” ujar WHO dalam buletin pandemi mingguannya, Selasa, 31 Agustus 2021.
Semua, kecuali tiga negara bagian di Amerika—Nebraska, Vermont, dan South Dakota—telah melaporkan kasus varian Mu, menurut Outbreak.info, database open source dari Scripps Research. Varian Mu paling umum di Alaska, di mana ia menyumbang sekitar 4 persen dari hampir 4.000 sampel.
Lima belas negara bagian—Maine, New Hampshire, West Virginia, South Carolina, Tennessee, Kentucky, Alabama, Mississippi, Louisiana, Arkansas, Missouri, Iowa, North Dakota, Montana, dan Oklahoma—memiliki 10 kasus atau lebih sedikit.
Dua puluh empat negara bagian memiliki masing-masing 11, 4, dan 50 kasus, yakni New York, Texas, dan New Jersey, serta Washington memiliki hingga 100 kasus. Hanya satu negara bagian, Florida, yang memiliki antara 100 dan 200 kasus, dan California memiliki paling banyak 289 kasus, menurut Outbreak.info.
Sejak identifikasi pada Januari, WHO mencatat ada beberapa laporan kasus varian Mu. Sementara sifat-sifat mutasinya mendukung hipotesis bahwa varian tersebut dapat menginfeksi orang yang memiliki kekebalan alami terhadap Covid-19 atau telah divaksinasi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah itu masalahnya.
“Mungkin juga perawatan antibodi monoklonal, yang telah memberikan hasil yang menjanjikan pada pasien, tidak bekerja dengan baik terhadap strain Mu,” tutur pihak WHO.
Mutasi pada SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, diperkirakan akan terjadi, karena itu wajar jika virus berevolusi dari waktu ke waktu. Saat ini WHO melacak empat varian of concern—Alpha, Beta, Gamma, dan Delta—yang semuanya lebih mudah menular, menyebabkan penyakit lebih serius, atau menurunkan efektivitas tindakan kesehatan masyarakat, termasuk vaksin dan terapi.
Delta, yang diklasifikasikan sebagai varian of concern pada bulan Mei, adalah strain dominan di Amerika dan memicu wabah skala besar di antara individu yang tidak divaksinasi. Bersama dengan empat varian lain, WHO memantau lima variants of interest—Eta, Iota, Kappa, Lambda, dan Mu—karena semuanya memiliki perubahan genetik yang dapat membuatnya lebih mudah menular atau berbahaya bagi manusia dan telah ditemukan di banyak negara.
Meskipun vaksin tidak pernah 100 persen efektif, inokulasi yang telah disetujui untuk digunakan telah terbukti menjadi senjata hebat melawan Covid-19 dan menjaga orang agar tidak sakit parah jika hasil tesnya positif. Namun, pejabat kesehatan khawatir jika virus terus beredar tanpa henti, akan muncul varian yang resisten terhadap vaksin.
NEWS WEEK | WHO | STRAITSTIMES
Baca:
Waspada Covid-19 Varian Mu, WHO: Mungkin Resisten terhadap Vaksin