TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 1,3 juta data pengguna electronic Health Alert Card (eHAC) dilaporkan mengalami kebocoran. Kebocoran data eHAC tersebut lantas menggemparkan banyak orang karena aplikasi tersebut selama ini digunakan untuk kepentingan pelacakan Covid-19 dalam pemenuhan persyaratan penerbangan. Berikut adalah fakta-fakta terkait kebocoran data tersebut:
Kementerian Kesehatan RI Sebut eHAC Sudah Tidak Digunakan
Setelah informasi mengenai kebocoran data tersebar, Kementerian Kesehatan angkat bicara. Melalui Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, Anas Ma'ruf, Kemenkes mengungkapkan bahwa eHAC sudah tidak digunakan sejak 2 Juli 2021.
Kemudian melalui penerbitan Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan Nomor: HK.02.01/MENKES/847/2021 tentang Digitalisasi Dokumen Kesehatan Bagi Pengguna Transportasi Udara, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk berpindah menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk keamanan data yang lebih baik.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Pastikan Data eHAC di PeduliLindungi Masuk ke Pusat Data Nasional
Selain memastikan bahwa eHAC tidak digunakan, Kementerian Kesehatan RI juga menjalin kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Dilansir dari berbagai sumber, Kemenkes dan Kemenkominfo memastikan bahwa data di PeduliLindungi tidak akan terintegrasi dengan eHAC. Kemenkes memastikan data eHAC di PeduliLindungi akan berada di dalam Pusat Data Nasional dengan pengawasan Kemenkominfo dan BSSN.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Usut Kasus Bersama Polri
Meskipun belum banyak bersuara, Kemenkominfo sudah melakukan investigasi terkait dugaan kebocoran data tersebut. Dilansir dari berbagai sumber, tim siber Polri juga melakukan penyidikan terkait dugaan kebocoran data tersebut.
Pertama Kali Ditemukan oleh Peneliti peneliti vpnMentor
Temuan kebocoran data pengguna eHAC pertama kali ditemukan oleh peneliti vpnMentor. Dilansir dari vpnmentor.com, 1,3 juta data pengguna eHAC pertama kali ditemukan di sebuah server yang bisa diakses oleh semua orang.
Temuan tersebut membuat data pengguna eHAC menjadi sangat rentan untuk disalahgunakan. Adapun beberapa data yang bocor, antara lain nama, alamat rumah, nomor ID, rumah sakit tempat melakukan tes Covid-19, dan sebagainya.
BANGKIT ADHI WIGUNA
Baca juga: Aplikasi eHAC Alami Kebocoran Data, Apa Saja yang Dibocorkan?