Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tim Peneliti Ungkap Sesar Penyebab Gempa dan Tsunami Maluku Tengah

image-gnews
Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Tim peneliti mengungkap keberadaan sesar atau patahan kerak bumi di bagian tenggara Teluk Taluti, Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, yang memicu gempa Juni lalu. Pergerakan sesar itu pada 16 Juni 2021 menimbulkan gempa bermagnitudo sekitar 6 pada pukul 11:43:08 WIB. Selain merusak bangunan, gempa itu juga  menghasilkan tsunami.

Kelompok peneliti berasal dari Tim Pasca Bencana Gempa Bumi Badan Geologi, yaitu Supartoyo, Arianne Pingkan Lewu dan Tudi Untoro, bersama Z. Sahalessy dan Sisinguru Latupono dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maluku Tengah. Selain menyelidiki di lapangan, mereka mengumpulkan data dari berbagai sumber.

Sesar itu diketahui berarah timur laut–barat daya yang terletak di tenggara Teluk Taluti, Kabupaten Maluku Tengah. Dalam laporan singkat tim di laman Badan Geologi, Rabu 1 September 2021, selama ini sesar normal tersebut belum teridentifikasi sebagai sumber gempa bumi. Berdasarkan data bathymetri dari Badan Geologi terlihat adanya kelurusan pada zona sesar normal tersebut yang berarah timur laut–barat daya. "Panjang sesar normal tersebut diperkirakan sekitar 28 kilometer," kata Supartoyo.

Dengan menggunakan metode dari Well dan Coppersmith (1994), sesar normal ini diperkirakan mampu menghasilkan gempa bumi dengan magnitudo 6,8. Kejadian gempa 16 Juni lalu, mengakibatkan bencana di daerah Kecamatan Tehoru yang meliputi Negeri Tehoru, Dusun Mahu, Negeri Saunulu, Negeri Haya, dan Negeri Yaputih. Sebanyak 44 rumah penduduk mengalami kerusakan ringan hingga sedang, seperti pagar roboh, dinding rumah retak, plester tembok mengelupas, dan, retakan lantai.

Kerusakan bangunan menurut tim peneliti diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu, bangunan bersifat nonengineering building, terletak dekat dengan sumber gempa bumi yaitu sesar normal di Teluk Taluti, terletak pada endapan Kuarter berupa endapan pantai, dan terletak pada zona mahkota gerakan tanah.

Kejadian gempa bumi itu tidak mengakibatkan terjadinya sesar permukaan (surface rupture), namun diikuti oleh bahaya ikutan (collateral hazard), yaitu likuefaksi di Negeri Saunulu, retakan tanah di Dusun Mahu dan Negeri Saunulu serta penurunan tanah di Negeri Saunulu.

Penurunan tanah terjadi pada jalan raya di Negeri Saunulu mengakibatkan retakan saluran air namun tidak mengakibatkan kerusakan jalan. Retakan tanah utama yang teramati di Dusun Mahu dan Negeri Saunulu memperlihatkan arah yang sejajar garis pantai dan berbentuk relatif melengkung ke arah pantai. Kondisi itu menurut Supartoyo merupakan ciri gerakan tanah, dimana gawir utama telah runtuh ke laut dan yang terlihat adalah retakan tanah pada bagian atas dari gerakan tanah atau mahkota gerakan tanah.

Beberapa retakan tanah di Negeri Saunulu memperlihatkan arah tegak lurus pantai dalam dimensi kecil. Hal ini diperkirakan tidak terkait dengan gerakan tanah. Adapun likuefaksi teramati di Negeri Saunulu yang dicirikan oleh sumur yang terisi pasir dengan tipe non aliran. Menurut data BMKG hingga 18 Juni 2021 terjadi 25 kali gempa susulan dengan kisaran magnitudo antara 1,9-3,8 yang sebagian getarannya dirasakan warga.

Daerah yang terdekat dengan lokasi pusat gempa bumi, yaitu Kabupaten Maluku Tengah, terutama daerah Kecamatan Tehoru yang terletak di Teluk Taluti. Pelapukan batuan daerah itu umumnya bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak, dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa.

Selain itu berdasarkan informasi dari penduduk setempat, sempat terjadi tsunami di daerah Pelabuhan Tehoru dengan tinggi rendaman di darat (flow depth) sekitar satu meter. Guncangan gempa bumi maksimum terjadi di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah yang mencapai skala intensitas VI MMI (Modified Mercalli Intensity). Ciri-cirinya sesuai dengan temuan tim di lapangan.

Tim antara lain merekomendasikan daerah Kecamatan Tehoru yang tergolong rawan bencana geologi seperti gempa, tsunami dan gerakan tanah, untuk meningkatkan upaya mitigasi.  Caranya lewat bangunan tahan gempa bumi, membuat tempat dan jalur evakuasi, membangun tanggul pantai, menanam vegetasi pantai,  sosialisasi, simulasi dan wajib latih.

Rumah penduduk yang terletak pada zona mahkota gerakan tanah untuk dipindah. Adapun Gereja El Shadai yang terdapat retakan tanah di Negeri Saunulu masih dapat dipergunakan dan tidak perlu untuk direlokasi.

Berdasarkan hasil survei lapangan tim menemukan bongkahan batu gamping fragmental pada empat lokasi dan kayu Bitanggor di Negeri Yaputih. Temuan itu bukti terjadinya tsunami dahsyat pada masa lampau yang diperkirakan terjadi pada 1899. Tim merekomendasikan agar benda-benda tersebut dijaga dan dipelihara agar tidak rusak dan musnah.

Baca:
Waspada Covid-19 Varian Mu, WHO: Mungkin Resisten terhadap Vaksin

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

1 jam lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.


Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

1 jam lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024


Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

4 jam lalu

Peta pusat gempa Gorontalo. Foto : X
Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

Gempa M5,3 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Gorontalo tengah malam tadi.


Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

5 jam lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.


Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

6 jam lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

BMKG meminta Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari ini.


Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

8 jam lalu

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.


Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

20 jam lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.


Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

23 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

BMKG mendeteksi gempa di Bawean, Jawa Timur, pada Rabu siang, 24 April 2024. Dipicu pergerakan sesar lokal


Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

23 jam lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi di berbagai perairan. Kecepatan angin tertinggi terpantau di daerah Jawa hingga Sumba.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

Sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan BMKG dilanda hujan pada Rabu, 24 April 2024