Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset Mahasiswa UGM: Gentrifikasi di Kota Yogya Bikin Harga Tanah Tak Terjangkau

Reporter

image-gnews
Warga menanam selama pandemi Covid-19 di Kecamatan Banguntapan, Perbatasan Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta. Inisiatif berkebun ini datang dari Wahana Lingkungan Hidup, Solodaritas Pangan Jogja, Jaringan Gusdurian, dan Warga Miliran Kota Yogyakarta (TEMPO/Shinta Maharani)
Warga menanam selama pandemi Covid-19 di Kecamatan Banguntapan, Perbatasan Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta. Inisiatif berkebun ini datang dari Wahana Lingkungan Hidup, Solodaritas Pangan Jogja, Jaringan Gusdurian, dan Warga Miliran Kota Yogyakarta (TEMPO/Shinta Maharani)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Geliat ekonomi pariwisata, khususnya di bidang penyediaan akomodasi dan konsumsi, di Kota Yogyakarta menyumbang Produk Domestik Regional Bruto tertinggi di Kota Yogyakarta.

Pemkot Yogyakarta kemudian menempatkan sektor pariwisata sebagai tumpuan utama yang membuat orientasi pembangunan ekonomi ini membutuhkan sistem penopang industri pariwisata seperti hotel.

Dilansir dari laman bps.go.id, terdapat 90 unit hotel berbintang dan 490 unit hotel non bintang yang menjadikan Kota Yogyakarta sebagai pangsa hotel tertinggi di D.I Yogyakarta.

Produksi dan komersialisasi ruang yang masif tersebut akhirnya menyebabkan gentrifikasi yang merujuk pada sebuah proses transformasi wilayah perkotaan yang umumnya dihuni masyarakat miskin, menjadi kawasan elit yang terdiri dari properti hunian pekerja kelas menengah dua dan/atau juga properti untuk tujuan komersil

Fenomena ini kemudian membuat mahasiswa Fisipol UGM meneliti tentang permasalahan politik perkotaan dengan judul Kelompok Milenial dan Tantangan Pembangunan Kota: Gentrifikasi dan Komersialisasi Ruang di Kota Yogyakarta”.

Tim ini beranggotakan Affifatul Millah Nurul Aulia Hidayat dari Departemen Komunikasi, dan dua anggota yang lain dari Departemen Politik Pemerintahan yaitu Imron Amrozi dan Dicky Riandy Pratama.

Mereka mencoba melihat bagaimana komersialisasi dan produksi ruang akomodasi mass tourism menyebabkan gentrifikasi pariwisata di Yogyakarta. Selain itu, mereka juga menyoroti bagaimana dampak gentrifikasi yang dialami oleh masyarakat lokal dalam konteks lintas generasi terhadap kelangkaan akses hunian di Kota Yogyakarta.

Dilansir dari laman fisipol.ugm.ac.id, penelitian mereka memperoleh fakta bahwa kota Yogyakarta merupakan penyangga pariwisata di DIY yang berkaitan dengan komersialisasi ruang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Permasalahan komersialisasi ini cukup kompleks karena beberapa komersialisasi disebabkan oleh dibelinya lahan oleh orang non lokal yang hanya ingin berinvestasi, bukan sebagai hunian. Akibatnya, harga tanah semakin mahal, sedangkan pendapatan masyarakat hanya sebatas UMR yang tidak mampu mengakses tanah.

Generasi milenial dengan rentang usia 15-34 tahun, tulis mereka, adalah yang paling dirugikan akibat adanya praktik komersialisasi ini. Dilansir dari laman rumah123.com, hanya 5 persen kaum milenial yang sanggup membeli rumah yang diukur dari penerimaan gaji atau secara umum gaji milenial yang tidak terlalu tinggi.

“Hal ini kemudian diperparah dengan absennya peran pemerintah selaku regulator untuk mengendalikan pembangunan hotel dengan pertimbangan hunian bagi semua atau biasa dikenal dengan istilah right to the city,” kata Imron selaku ketua tim peneliti kepada Tempo, Kamis 2 September 2021.

Melalui penelitian ini, mereka berharap adanya kolaborasi lintas sektor dari pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam upaya menganggulangi dampak buruk gentrifikasi di Kota Yogyakarta. “Pemerintah dapat menjadi aktor kunci untuk menentukan kebijakan seperti mengatur kembali Rencana Detail Tata Ruang secara inklusif dan konsisten,” kata Imron.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca juga: Mahasiswi UGM Masuk di Akun Kampus Cantik Terima Pesan Pelecehan Seksual

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yogyakarta Soroti Potensi Gempa Megathrust, Kampung Padat Jadi Perhatian

6 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Yogyakarta Soroti Potensi Gempa Megathrust, Kampung Padat Jadi Perhatian

Kekuatan maksimum goncangan gempa megathrust Sesar Opak di permukaan, jika terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, berada di Kecamatan Kotagede.


Kasus Dugaan Pencabulan oleh Anggota DPRD Depok Berjalan Lambat, Mahasiswa Geruduk Polres

14 jam lalu

Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com
Kasus Dugaan Pencabulan oleh Anggota DPRD Depok Berjalan Lambat, Mahasiswa Geruduk Polres

Sejumlah mahasiswa menggeruduk Kantor Polres Depok untuk mendesak transparansi pengusutan kasus pencabulan oleh Anggota DPRD.


Cara Mendapat Tarif Reduksi Tiket Kereta Api, Bisa Hemat 10-50 Persen

20 jam lalu

Seorang calon penumpang menunjukan tiket di Stasiun Purwokerto untuk libur Natal dan Tahun Baru 2012, Rabu (21/12). PT. KAI menaikan harga tiket hingga batas atas selama liburan Natal. (Aris Andrianto/Tempo)
Cara Mendapat Tarif Reduksi Tiket Kereta Api, Bisa Hemat 10-50 Persen

PT KAI memberikan tarif reduksi tiket kereta api kepada berbagai kalangan masyarakat, menjadi lebih hemat hingga 10-50 persen


Bukan Program Makan Bergizi Gratis, Fakultas Peternakan UGM Bagikan Telur Rebus Gratis untuk Mahasiswa Selama UTS

23 jam lalu

Fakultas Peternakan (Fapet) UGM membagikan telur rebus gratis kepada para mahasiswa yang tengah mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS). Dok.UGM
Bukan Program Makan Bergizi Gratis, Fakultas Peternakan UGM Bagikan Telur Rebus Gratis untuk Mahasiswa Selama UTS

Fakultas Peternakan UGM berinisiatif bagikan telur rebus gratis kepada mahasiswa yang sedang mengikuti UTS. Ini tujuannya.


Jurus Yogyakarta Tata Kampung Agar Lebih Menarik Lewat Kompetisi Kampung Hijau

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jurus Yogyakarta Tata Kampung Agar Lebih Menarik Lewat Kompetisi Kampung Hijau

Sejumlah kampung di Yogyakarta menawarkan keunikan baik dari segi bangunan maupun peninggalan sejarah yang masih terjaga


10 Hari Jokowi Menjelang Tak Jadi Presiden Lagi, Berikut Pernyataan dan Berbagai Kegiatannya

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo. TEMPO/Ijar Karim
10 Hari Jokowi Menjelang Tak Jadi Presiden Lagi, Berikut Pernyataan dan Berbagai Kegiatannya

Presiden Jokowi akan habis masa jabatannya sekitar 10 hari lagi. Apa saja kegiatan dan pernyataan Jokowi sebelum ia lengser?


Hari Tanpa Bayangan di Yogyakarta Berlangsung Akhir Pekan Ini, Catat Waktunya

1 hari lalu

Ilustrasi bayangan. hallandwilcox.com
Hari Tanpa Bayangan di Yogyakarta Berlangsung Akhir Pekan Ini, Catat Waktunya

Hari tanpa bayangan merupakan istilah merujuk fenomena kulminasi utama atau saat posisi matahari tepat berada di titik paling tinggi.


Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah Jawab Aspirasi Mahasiswa

1 hari lalu

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menjawab aspirasi mahasiswa saat melakukan aksi demontrasi pada Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Serang ke-498 di Pendopo Serang, pada Selasa 8 Oktober 2024. Dok. Pribadi
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah Jawab Aspirasi Mahasiswa

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menjelaskan kepada mahasiswa tentang masalah kemiskinan, pengangguran, hingga ketenagakerjaan.


Kasus Event Palsu Berpotensi Coreng Wisata Yogyakarta, Asosiasi Minta Masyarakat Perhatikan Ini

2 hari lalu

Event olahraga mencatut HUT Kota Yogyakarta yang diduga digelar oknum PNS batal digelar di Alun Alun Kidul Minggu (6/10). Dok.istimewa
Kasus Event Palsu Berpotensi Coreng Wisata Yogyakarta, Asosiasi Minta Masyarakat Perhatikan Ini

Asosiasi penyelenggara event yang tergabung dalam Ivendo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyoroti batalnya event senam, jalan sehat, dan sepeda gembira yang mencatut HUT ke-268 Kota Yogyakarta di Alun Alun Kidul atau Alkid, Minggu 6 Oktober 2024.


Kenangan Pertemuan Megawati-Prabowo Santap Nasi Goreng, Kenali Ragam Varian Menunya dari Berbagai Daerah

2 hari lalu

Nasi Goreng Kambing. Shutterstock
Kenangan Pertemuan Megawati-Prabowo Santap Nasi Goreng, Kenali Ragam Varian Menunya dari Berbagai Daerah

Pada pertemuan Megawati-Prabowo 14 Juli 2019 dengan suguhan nasi goreng. Ketahui juga 5 varian nasi goreng dari berbagai daerah.