TEMPO.CO, Surabaya - Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Jawa Timur, merancang alat penunjuk lokasi ikan portabel untuk mempermudah nelayan tradisional meningkatkan hasil tangkapan di laut. Alat dinamakan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) dan sudah diuji di Desa Cemandi, Sidoarjo.
Menurut anggota tim mahasiswa pemilik inovasi itu, Shania Virgiani, selama ini belum ada alat deteksi sebaran ikan yang praktis dan akurat dengan harga terjangkau. "Kami membuat perangkat ini berdasarkan data persebaran ikan dari Balai Riset dan Observasi Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan yang berupa data koordinat," ucap dia.
Shania memaparkan inovasi perangkat PPDPI yang ditawarkan dilengkapi penunjuk arah navigasi kapal untuk menunjukkan arah lokasi persebaran ikan. Alat juga dilengkapi indikator lampu dan alarm untuk deteksi kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk nelayan melaut.
Shania bersama rekannya Yusril Ihda Imammadudin dan Erika Nur Aisyah dari Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal dibimbing oleh dosen Afif Zuhri Arfianto. Mereka merancang alat inovasinya selama 3-4 bulan. Saat ini alat tersebut sudah rancangan versi kedua yang diklaim lebih mudah digunakan oleh nelayan ketimbang versi awal.
"Untuk menggunakan alat ini, cukup menyambung alat dengan antena, lalu masukkan nilai latitude (garis lintang) dan longitude (garis bujur). Kemudian alat akan memproses nilai yang telah dimasukkan dan menampilkan lokasi yang perlu dituju beserta jarak dan sudutnya," kata Afif.
Rencana berikutnya, Shania dkk juga merancang kegiatan sosialisasi alat inovasi mereka itu kepada anggota Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Sidoarjo. Alat diharapkan bisa meningkatkan hasil tangkap nelayan tradisional akibat pandemi Covid-19.
"Kamis mendukung kegiatan dan karya anak bangsa ini sehingga para nelayan dapat memanfaatkan produk inovasi tersebut dan berdampak kepada kesejahteraan nelayan tradisional," tutur Ketua HNSI Sidoarjo, M Alimin, menunjuk inovasi mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Baca juga:
Riset Akademik: Ikan Toman yang Ditemukan di Klaten Miliki Gizi Berlimpah