TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari artikel berisi pernyataan bos AstraZeneca tentang kebutuhan booster Vaksin Covid-19. Menurut perusahaan obat dari Inggris ini, suntikan ketiga jangan diputuskan dengan buru-buru karena belum tentu diperlukan dan malah memberi beban yang tidak diperlukan.
Artikel terpopuler kedua berjudul 'Mengenal 5 Pemuda Indonesia Pendiri Startup Ternama. Artikel yang dikutip dari laman Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek ini memuat di dalamnya kisah Amanda Susanti, pendiri perusahaan rintisan Sayur Box.
Terpopuler ketiga kembali soal Covid-19. Kali ini artikel dari perusahaan vaksin yang lain dari Amerika Serikat, Moderna. Mereka sedang mengembangkan vaksin tunggal melawan Covid-19 yang menggabungkan antara dosis booster dan vaksin flu eksperimentalnya.
Berikut Top 3 Tekno Berita Hari Ini, Jumat 10 September 2021, selengkapnya,
1. Soal Booster Vaksin Covid-19, AstraZeneca: Jangan Bergerak Terlalu Cepat
Pimpinan perusahaan farmasi AstraZeneca mengatakan tak semua orang, bisa jadi, tak membutuhkan dosis ketiga atau booster vaksin Covid-19. Menulis di koran Inggris The Daily Telegraph, CEO AstraZeneca, Pascal Soriot, mengatakan begini, “Dosis ketiga mungkin dibutuhkan semua orang, tapi mungkin juga tidak.”
Menurut Soriot, memobilisasi otoritas kesehatan di Inggris, NHS, untuk program vaccine boosting berpotensi menambah beban yang tidak diperlukan di sepanjang bulan-bulan musim dingin nanti. Seperti yang terjadi sebelumnya, setiap gelombang vaksinasi akan menyedot kebutuhan para dokter dan tenaga kesehatan di negara itu.
Tenaga kesehatan saat diperiksa kesehatannya sebelum disuntikkan vaksin dosis ketiga atau booster di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Matraman, Jakarta, Jumat, 6 Agustus 2021. Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan, hingga saat ini masih terus dilaksanakan. Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster ditargetkan rampung pada pekan kedua Agustus 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
“Akan berpotensi meninggalkan kita dengan sedikit saja sumber daya dokter dan perawat untuk kebutuhan skrining kanker dan kebutuhan layanan kesehatan lainnya,” kata Soriot yang menulis bersama Kepala Litbang Biofarmasi AstraZeneca, Mene Pangalos.
2. Mengenal 5 Pemuda Indonesia Pendiri Startup Ternama
Sejak munculnya Revolusi Industri 4.0 yang ditandai oleh adanya perubahan besar-besaran di berbagai bidang melalui perpaduan teknologi, terdapat banyak anak muda yang berbondong-bondong membangun startup.
Meski bukan pekerjaan mudah, beberapa anak muda Indonesia sukses mendirikan perusahaan rintisan mereka dan mengembangkannya hingga menjadi besar. Di balik berkembangnya startup, terdapat kisah inspiratif dari para pendiri untuk mengembangkan perusahaannya.
Pengunjung melihat produk finalis Food Startup Indonesia MMXX yang dipamerkan di Nusa Dua Bali
Melansir dari laman Inspektrorat Jenderal Kemnterian Penddikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, itjen.kemdikbud.go.id, berikut beberapa kisah inspiratif pemuda Indonesia dalam membangun startup, di antaranya adalah kisah Amanda Susanti (Sayur Box).
3. Moderna Uji Klinis Kombinasi Booster Vaksin Covid-19 dan Vaksin Flu
Moderna sedang mengembangkan vaksin tunggal melawan Covid-19 yang menggabungkan antara dosis booster dan vaksin flu eksperimentalnya. Moderna berharap pada akhirnya bisa menambahkan jumlah vaksin untuk virus yang menyerang sistem pernapasan, dan dijadikan sebagai suntikan tahunan.
CEO Moderna, Stephane Bancel, percaya bahwa apa yang sedang dikembangkannya itu bisa menjadi peluang besar, apalagi jika bisa menghadirkannya dengan khasiat yang tinggi. "Kami percaya Moderna bisa menjadi yang pertama memasarkan peluang baru yang penting ini," ujar dia, seperti dikutip dari Reuters, Kamis, 9 September 2021.
Pemeirntah AS telah menginvestasikan US$ 955 juta atau sekitar Rp. 13 triliyun untuk pengembangan vaksin Covid-19 milik Moderna. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Saat ini tahapannya sudah memasuki uji klinis dengan peruntukan orang dewasa. Kalangan analis dan investor layanan kesehatan memperkirakan, pengembangan itu bakal mem-boosting pendapatan Moderna yang bersama Pfizer/BioNTech diprediksi meraup miliaran dolar dari suntikan vaksin Covid-19.