Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ITB dan Kopi Gugeuls Cegah Longsor Lereng Gunung Geulis

image-gnews
Panen kopi Gugeuls (Gunung Geulis) pada Mei 2021. (Dok.Istimewa)
Panen kopi Gugeuls (Gunung Geulis) pada Mei 2021. (Dok.Istimewa)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Tim dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) dan seratusan petani mengubah lahan sayur menjadi kebun kopi di lereng barat Gunung Geulis, Sumedang, Jawa Barat. Penanaman kopi di gunung kecil dekat kawasan perguruan tinggi di Jatinangor itu bertujuan mencegah longsor. Hasil kebunnya kini beken dengan nama kopi Gugeuls, singkatan dari Gunung Geulis.

Ketua tim Program Pengabdian Masyarakat dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati di In­stitut Teknologi Bandung (ITB) Yayat Hidayat mengatakan, proses pendampingan ke petani dirintis sejak 1995. “Saya ingin mengubah pola budidaya tanaman agar ramah lingkungan,” kata dosen di Kelompok Keahlian Teknologi Kehutanan ITB itu kepada TEMPO, Jumat, 10 September 2021.

Saat itu banyak warga di Gunung Geulis yang menanam tembakau juga sayur mayur. Lokasi penanaman di bagian tengah lereng gunung, bahkan sampai merangsek ke hutan lahan milik negara. Praktik budi daya tanaman semusim itu membutuhkan cahaya matahari penuh sehingga lahan menjadi ter­buka tanpa naungan pohon. Selain itu, dari pantauannya, lahan yang dikelola sebagian besar berada pada kemiringan curam.

Jenis tanah­ yang dipakai bertani itu, menurut Yayat, tergolong sensitif erosi. Pengolahan lahan yang intensif dapat menyebabkan erosi berat. Jika dibiarkan, kondisi itu akan menyebabkan tanah longsor. “Dikhawatirkan bakal menimpa permukiman di bagian bawahnya,” kata dia. 

Mulai 1999, Yayat mengenalkan program wanatani (agroforestry). Metodenya yaitu petani mengelola tanaman semusim dengan tanaman tahunan atau pohon. Petani yang menanam tembakau, sayuran seperti kacang tanah, kol, dan tomat, diajak menanam pepohonan. “Tidak mudah mengubah itu,” katanya.

Program awalnya mengajak petani menanam pohon sengon sambil diajarkan menyiapkan bibit pohonnya. Selain itu juga penanaman rumput untuk hewan ternak warga di kandangnya. Ketika terjadi booming  kopi pada 2014 di Jawa Barat, tim dosen ITB mengajak petani sayuran beralih komoditas ke kopi.

Jenis kopi yang ditanam yaitu arabika dan robusta. “Kopi sesuai karena butuh naungan pohon, artinya lahan tidak terbuka seperti tembakau dan sayuran,” ujar Yayat.

Sebagian petani sayuran setuju beralih menanam kopi di bawah pohon pinus dan mahoni, sambil menanam pepohonan baru termasuk pisang. Lokasi penanaman kopi bukan di lahan negara melainkan di kawasan zona penyangga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari data sementara hingga 2016, luas lahan kebun kopi itu totalnya 96 hektare. Jumlah pohon kopi yang ditanam sebanyak 105 ribu batang. Lokasi sebarannya mayoritas di daerah Jatiroke, kemudian Mangunarga, Cikahuripan, dan Sawahdadap. “Pembibitan kopi ada yang berhasil sejak 1995 tapi saat itu belum berkembang pesat karena kopi belum booming,” kata Yayat.

Petani dan mahasiswa Rekayasa Kehutanan ITB menanam kopi di bawah tegakan pohon pinus di lereng Gunung Geulis, Sumedang, pada 2018. (Dok.Istimewa)

Pada 2017, tim dosen Program Pengabdian Masyarakat ITB menambah pengetahuan petani soal teknik budi daya tanaman hutan (silvikultur) dan pemanfaatan jasa lingkungan hutan. Program 2018, melatih petani soal cara merancang pola tanam agroforestri kopi di bawah tegakan pohon serta teknik proses pengolahan buah kopi.

Pada 27 September 2018 dibentuk Komunitas Petani Kopi Gunung Geulis (Koppi Gugeuls). Jumlah anggotanya kini, kata Yayat, ada sekitar 150-an petani. Lalu pada 2019, kegiatan program pengabdian difokuskan ke pelatihan cara pengolahan limbah kopi menjadi briket arang dan asap cair.

Baca juga:
Burung Pipit Mati Massal di Areal Makam, BKSDA Bali Beberkan 3 Dugaannya 

CATATAN:

Artikel ini telah diperbarui pada Sabtu 11 September 2021, Pukul 10.00 WIB, untuk mengganti dan menambahkan foto-foto yang berkesesuaian.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masuk dalam Daftar, ITB Bantah Terlibat Ferienjob ke Jerman 2023

15 jam lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
Masuk dalam Daftar, ITB Bantah Terlibat Ferienjob ke Jerman 2023

ITB menyatakan tidak ada mahasiswanya yang terlibat program Ferienjob ke Jerman.


Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

1 hari lalu

Petugas penyelamat mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

Hingga saat ini tim SAR gabungan baru menemukan lima jasad dari 10 korban yang tertimbun longsor.


Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

1 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

Faktor utama pemicu longsor adalah curah hujan yang lebat.


Jalur Kereta Cilame-Padalarang Longsor Dini Hari, Dua Kereta Sempat Tertahan

1 hari lalu

Petugas menyingkirkan material longsor yang menutup jalur rel kereta api di lintas stasiun Karanggandul-Karangsari, Banyumas, Jateng, Senin 4 Desember 2023. Perjalanan kereta api yang melintas di DAOP 5 Purwokerto, dialihkan memutar melalui Bandung atau Semarang imbas jalur kereta tertutup material longsor akibat curah hujan tinggi pada Senin 4 Desember dini hari. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Jalur Kereta Cilame-Padalarang Longsor Dini Hari, Dua Kereta Sempat Tertahan

Kereta yang sedianya melintasi lokasi longsor diminta berhenti menunggu proses pembersihan jalur.


Top 3 Tekno: Kongres Drone di Cina, ITB Jaring Pendaftar SNBP 2024, Pedoman SNBP 2024

1 hari lalu

SNBP, Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi. wikipedia.org
Top 3 Tekno: Kongres Drone di Cina, ITB Jaring Pendaftar SNBP 2024, Pedoman SNBP 2024

Dua dari tiga artikel Top 3 Tekno berkaitan dengan pengumuman SNBP 2024.


Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

1 hari lalu

 Anggota SAR dan relawan mengevakuasi warga yang mengungsi menggunakan perahu karet melewati Jalan Raya Dayeuhkolot saat banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2024. Hujan lebat di wilayah Bandung Raya membuat semua sungai meluap dan merendam ribuan rumah disejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, juga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah. TEMPO/Prima mulia
Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

Tim gabungan Basarnas masih mencari enam orang korban yang hilang imbas banjir dan longsor. Proses pencariannya akan dilanjutkan pada pagi ini.


Pengumuman SNBP 2024, ITB Sisihkan Hampir 14 Ribu Pendaftar

2 hari lalu

SNBP, Seleksi Nasional Nerdasarkan Prestasi. FOTO/X
Pengumuman SNBP 2024, ITB Sisihkan Hampir 14 Ribu Pendaftar

ITB menerima sebanyak 1.950 calon mahasiswa baru program sarjana melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi atau SNBP 2024.


Dari Longsor di Cipongkor Bandung Barat, Tiga dari 10 Koban Hilang Ditemukan

2 hari lalu

Tim SAR gabungan mengevakuasi dua jenazah di lokasi longsor Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
Dari Longsor di Cipongkor Bandung Barat, Tiga dari 10 Koban Hilang Ditemukan

Tiga dari 10 korban longsor di Cipongkor Bandung Barat sudah ditemukan. Warga yang mengungsi disarankan tidak kembali dulu ke rumahnya.


Sembilan Orang Hilang Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat

3 hari lalu

Petugas penyelamat mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Sembilan Orang Hilang Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat

Banjir dan tanah longsor di Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, membuat sejumlah warga hilang dan rumah rusak. Evakuasi masih berlangsung.


Longsor di Desa Sentul Bogor Akibat Hujan Lebat, Satu Orang Tertimbun

3 hari lalu

Sejumlah petugas gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor di Kampung Sirnasari RT 07/04, Kelurahan Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu, 15 Maret 2023. Hujan deras pada Selasa malam mengakibatkan tebingan tanah setinggi 30 meter dan lebar 15 meter longsor dan menyebabkan dua warga meninggal dunia, enam warga luka-luka, sementara empat warga lainnya masih dalam proses pencarian. ANTARA/Arif Firmansyah
Longsor di Desa Sentul Bogor Akibat Hujan Lebat, Satu Orang Tertimbun

Tim gabungan masih mencari warga yang tertimbun longsor di Desa Sentul, Bogor. Pencarian sempat terganggu hujan ekstrem.