Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasien Covid-19 di Surabaya Tunjukkan Nilai CT Ekstrem Rendah, Varian Barukah?

Reporter

image-gnews
ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)
ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Surabaya, Jawa Timur, ditemukan bergejala tidak umum. Tim peneliti dari Universitas Airlangga sedang melakukan whole genome sequencing terhadap sampel dari para pasien yang merupakan pekerja migran itu untuk kemungkinan infeksi virus corona Covid-19 varian baru. 

"Apakah termasuk varian baru, tentunya kita tunggu hasil pemeriksaan WGS yang dilakukan oleh Universitas Airlangga," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers secara virtual, Jumat sore 10 September 2021.

Nadia menerangkan, pasien yang menunjukkan gejala tidak umum itu berasal dari kelompok pekerja migran Indonesia yang baru pulang ke Jawa Timur. Gejala yang dilaporkan berupa cycle threshold value yang sangat rendah, yakni berada di angka 1,8 dari kondisi umum 25 hingga paling rendah di angka 15. 

CT value merupakan nilai yang muncul dalam pemeriksaan reaksi berantai polimerase (polymerase chain reaction, PCR) sebagai golden standard dalam pemeriksaan Covid-19. Nilai CT lebih tinggi menunjukkan konsentrasi virus dalam sampel yang diperiksa lebih sedikit, sehingga perlu lebih banyak siklus pemeriksaan untuk bisa mendapati keberadaannya.

Sebaliknya, semakin nilai CT itu rendah menandai konsentrasi virus semakin besar sehingga lebih mudah dideteksi oleh reaksi di PCR. Sebelumnya, nilai CT rendah ini digunakan sebagai indikasi infeksi virus corona Covid-19 varian Delta yang telah diketahui memiliki daya tular tertinggi dibandingkan varian awal SARS-CoV-2.

Kini, apa yang ditemukan pada pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Surabaya dikhawatirkan menjadi tanda infeksi mutasi virus yang baru lagi. Namun Nadia menegaskan bahwa nilai CT bukanlah penentu kemunculan varian baru dari virus yang muncul pertama di Wuhan, Cina, tersebut.

"CT value tidak bisa menggambarkan apakah ini termasuk varian baru atau tidak tapi yang bisa memastikan adalah hasil laporan whole genome sequencing karena kita bisa memetakan mutasi yang terjadi dan mencocokkan dengan primernya," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kejanggalan lain yang dilaporkan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Surabaya adalah jangka waktu kesakitan pasien yang lebih dari dua pekan. Ini melebihi batas umum inkubasi SARS-CoV-2 di tubuh manusia selama ini. CT value pasien umumnya, menurut Siti Nadia, akan bertahap naik dan membaik menjelang pekan kedua sejak terjadi infeksi.

Nadia menegaskan sampai saat ini pemerintah melalui sejumlah instansi terkait belum mendeteksi varian baru virus corona Covid-19 di Indonesia. Dia merujuk kepada varian Mu atau B. 1.621, varian terbaru yang mengisi daftar variant of interests dari WHO.

"Kami terus memperketat penjagaan di pintu masuk perjalanan internasional di seluruh daerah serta mendorong Satgas Bandara dan pemerintah daerah menjalankan protokol karantina sesuai dengan surat edaran yang berlaku," katanya.

Varian Mu menjadi perhatian terbaru para peneliti dunia karena memiliki mutasi-mutasi yang memungkinkannya mampu menerobos pertahanan yang dibuat vaksin yang ada saat ini. Varian baru Covid-19 ini dideteksi pertama di Kolombia.

Baca juga:
Eksperimen Ini Menerangkan Kenapa Covid-19 Bisa Begitu Mematikan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Gejala dan Penyebab Mpox atau Cacar Monyet

5 jam lalu

Kalala, seorang pasien dengan ruam wajah yang disebabkan oleh virus mpox, duduk pada hari ketiga perawatannya di pusat perawatan Rumah Sakit Vijana di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, 30 Agustus 2024. REUTERS/Justin Makangara
Kenali Gejala dan Penyebab Mpox atau Cacar Monyet

Cacar monyet monkeypox (Mpox) salah satu penyakit yang disebabkan infeksi virus dari kelompok yang serupa dengan penyakit cacar. Apa gejalanya?


Waspada Mpox: Kasus Ditemukan di Filipina dan Malaysia, Negara Mana Lagi yang Terpapar?

5 jam lalu

Seorang perawat mempersiapkan ruangan isolasi khusus pasien positif terjangkit cacar monyet atau mongkeypox (Mpox) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai, Riau, Sabtu 31 Agustus 2024. Pihak RSUD Dumai menyediakan empat ruangan isolasi khusus penyakit cacar monyet (Mpox), mempersiapkan peralatan medis dan obat-obatan serta tenaga kesehatan untuk merawat pasien yang terjangkit penyakit itu. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Waspada Mpox: Kasus Ditemukan di Filipina dan Malaysia, Negara Mana Lagi yang Terpapar?

Pada Agustus 2024, beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk di Swedia, Filipina, dan Thailand, melaporkan peningkatan kasus Mpox atau cacar monyet.


WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

1 hari lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza


Khusus Mahasiswa Ilmu Sejarah Bisa Lulus Tanpa Skripsi di FIB Unair

1 hari lalu

Kampus Universitas Airlangga Surabaya. ANTARA/HO-Humas Unair.
Khusus Mahasiswa Ilmu Sejarah Bisa Lulus Tanpa Skripsi di FIB Unair

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (Unair) putuskan mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah dapat lulus tanpa buat skripsi. Apa dasarnya?


WHO Setujui Vaksin MPOX Pertama untuk Orang Dewasa

5 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
WHO Setujui Vaksin MPOX Pertama untuk Orang Dewasa

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan persetujuannya untuk vaksin MVA-BN sebagai vaksin mpox pertama dalam daftar prakualifikasi


PBB Umumkan Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Sudah Tuntas

6 hari lalu

Seorang bocah Palestina divaksinasi polio di pusat layanan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 1 September 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Umumkan Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Sudah Tuntas

PBB dan mitra-mitranya telah memberikan vaksinasi polio kepada lebih dari 560.000 anak berusia di bawah 10 tahun di Gaza untuk tahap pertama


AHY Lulus Ujian Tertutup untuk Dapatkan Gelar Doktor dari Universitas Airlangga

6 hari lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memberikan sambutan saat wisuda Sekolah Tinggi PertanahanNasional (STPN) Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Minggu 1 September 2024. Dok. ATR/BPN
AHY Lulus Ujian Tertutup untuk Dapatkan Gelar Doktor dari Universitas Airlangga

Dalam ujian yang berlangsung selama tiga jam tersebut, AHY mendapatkan nilai A.


Penggunaan Darurat Tiga Vaksin Mpox Telah Disetujui WHO, Seberapa Manjur Melawan Virus Mpox?

7 hari lalu

Petugas medis memasuki Ruang Rawat Inap Infeksi Khusus Kemuning Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, 5 September 2024. RSHS memastikan kesiapan penanganan Mpox di Jawa Barat, khususnya di Bandung. TEMPO/Prima Mulia
Penggunaan Darurat Tiga Vaksin Mpox Telah Disetujui WHO, Seberapa Manjur Melawan Virus Mpox?

Kementerian Kesehatan menyebut WHO telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Mpox. Sejumlah studi terbaru juga telah menguji efikasinya.


Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

7 hari lalu

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Arianti Anaya, berlari menghindari awak media seusai memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 12 September 2024. Arianti Anaya, diperiksa sebagai saksi terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri Covid-19 TEMPO/Imam Sukamto
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

Sebelumnya, sudah ada banyak nama yang dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi APD Covid-19


Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

8 hari lalu

Ilustrasi mengenakan masker/pencemaran udara. REUTERS/Beawiharta
Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

Pemprov Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat agar mulai menerapkan penggunaan masker guna mencegah penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet