Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Planet Tidak Berkedip-kedip Seperti Bintang?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi Planet Sembilan yang memiliki 10 kali massa Bumi. Kredit: Caltech/R. Hurt
Ilustrasi Planet Sembilan yang memiliki 10 kali massa Bumi. Kredit: Caltech/R. Hurt
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika malam bintang terlihat berkedip-kedip. Lain halnya dengan planet. Mengapa bisa begitu?

Dilansir dari laman BBC Sky at Night Magazine, Rabu, 3 Maret 2021, bintang memiliki jarak yang lebih jauh dari bumi dibandingkan planet-planet di tata surya. Hal ini membuat titik cahaya terkonsentrasi, sekaligus mudah terganggu oleh efek atmosfer bumi.

Atmosfer bumi mencapai 10.000 kilometer di atas permukaan bumi. Di dalam atmosfer, udara dihembuskan, sementara udara panas naik dan bercampur dengan udara yang lebih dingin.

Saat cahaya dari bintang-bintang melewati atmosfer, cahaya itu dibelokkan dan terdistorsi oleh berbagai suhu dan kepadatan udara. Akhirnya, bintang tampak berkedip-kedip jika dilihat dari Bumi.

Di sisi lain, jarak planet jauh lebih dekat dengan bumi. Sinar matahari yang dipantulkan kembali melalui atmosfer bumi juga lebih tebal daripada cahaya bintang, sehingga tidak terlalu terpengaruh efek distorsi atmosfer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itulah mengapa planet tidak berkedip-kedip seperti halnya bintang. Planet dapat ditemukan di sepanjang ekliptika. Jika Anda ingin mengetahui titik terang di malam hari itu planet atau bintang, lihatlah apa titik itu berkedip-kedip atau tidak.

Jika ia tidak berkedip pasti bukan bintang, melainkan planet. Tips lainnya, dilansir dari laman Planetary, jika Anda melihat sesuatu yang lebih terang daripada semua bintang di sekitarnya, kemungkinan besar ia planet. Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus sebenarnya cukup mudah dikenali di langit malam.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Benda Langit Rutin Berkedip pada Kita, Astronom Temukan Jawabnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Jenis Gelombang Rossby, Seberapa Berbahaya?

10 hari lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Mengenal Jenis Gelombang Rossby, Seberapa Berbahaya?

Gelombang Rossby dapat berpengaruh terhadap cuaca ekstrem, berikut jenis-jenisnya. Apakah berbahaya?


Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

11 hari lalu

Awan tebal yang menyelimuti Monas di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. BPBD DKI Jakarta menyampaikan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat atau angin kencang, dimana kondisi tersebut dipicu aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

Cuaca ekstrem menjadi penyebab gelombang Rossby yang mempengaruhi cuaca. Ada dampaknya pesawat alami turbulensi?


Perbedaan Tornado dan Angin Puting Beliung Menurut BMKG

33 hari lalu

Cuplikan video saat terjadi angin tornado pertama di Indonesia di Rancaekek, Bandung, Rabu, 21 Februari 2024. X.com/@@DhankSuhendar
Perbedaan Tornado dan Angin Puting Beliung Menurut BMKG

BMKG tolak sebut tornado untuk amuk angin di Rancaekek. Lalu, apa perbedaan tornado dan angin puting beliung?


BRIN Kembangkan Gatotkaca untuk Riset Dinamika Atmosfer dan Hidrometeorologi

29 Januari 2024

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Gatotkaca untuk Riset Dinamika Atmosfer dan Hidrometeorologi

BRIN mengembangkan teknik Global Navigation Satellite System-Radio untuk riset dinamika atmosfer dan hidrometeorologi.


Terdeteksi di Indonesia, Apa Itu Siklon Tropis?

17 Januari 2024

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau dua bibit siklon tropis di sekitar Indonesia, yaitu Bibit Siklon Tropis 94P di Teluk Carpentaria dan Bibit Siklon Tropis 18W di Laut Cina Selatan. (BMKG)
Terdeteksi di Indonesia, Apa Itu Siklon Tropis?

Siklon tropis didefinisikan sebagai suatu sistem tekanan rendah yang memiliki angin berputar siklonik dan terbentuk di lautan wilayah tropis.


Peneliti BRIN Sebut Musim Hujan Hanya sampai Akhir Januari Ini

5 Januari 2024

Kini, Bendungan Semantok berfungsi sebagai irigasi pertanian untuk sekitar 1.900 hektare sawah di wilayah Rejoso, Nganjuk. Dengan luas area genangan sebesar 365 hektar, Bendungan Semantok diharapkan mampu mereduksi risiko banjir hingga 137 m3/detik di wilayah hilir yang dialiri Sungai Semantok saat musim hujan. Shutterstock
Peneliti BRIN Sebut Musim Hujan Hanya sampai Akhir Januari Ini

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Eddy Hermawan mengatakan musim hujan kemungkinan hanya sampai akhir Januari ini.


Penjelasan BMKG Soal Hujan yang Jarang Turun dan Cuaca Panas di Jabodetabek

20 Desember 2023

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
Penjelasan BMKG Soal Hujan yang Jarang Turun dan Cuaca Panas di Jabodetabek

Menurut BMKG, hujan diperkirakan akan kembali meningkat pada akhir Desember 2023.


Bandung Gerah, Gelombang Atmosfer Bikin Hujan di Jawa Barat Berkurang

19 Desember 2023

Pedagang keliling kampung saat  banjir menggenangi Desa Bojongasih di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 1 Desember 2023. Hujan lebat yang mulai turun di Bandung Raya membuat Sungai Citarum meluap akibat banjir kiriman dari semua wilayah. Jika hujan terus turun, banjir tahunan di Bandung selatan bisa semakin buruk kondisinya. TEMPO/Prima mulia
Bandung Gerah, Gelombang Atmosfer Bikin Hujan di Jawa Barat Berkurang

Wilayah Jawa Barat dan Sumatera bagian selatan sedang mengalami penurunan jumlah curah hujan.


Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

22 November 2023

Seorang wanita melihat melalui teleskop selama hujan meteor tahunan Perseid di pulau Lastovo, Kroasia 12 Agustus 2023. REUTERS/Antonio Bronic
Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

Hujan meteor alpha monocerotid akan terjadi di langit Indonesia pada 21-22 November 2023. Begini penjelasannya.


Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

7 November 2023

Tata Surya. FOto: Space.com
Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

Astronom menemukan tujuh planet 'digoreng' oleh bintangnya.