Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Badai Matahari Sebabkan Kiamat Internet, Berikut Pemicunya

Reporter

image-gnews
Memprediksi Badai Matahari dalam 24 Jam
Memprediksi Badai Matahari dalam 24 Jam
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terkait badai matahari super yang terjadi di dunia, sebuah studi yang ditulis oleh Sangeetha Abdu Jyothi dari University of California, menjelaskan akan terjadi kiamat Internet. Hal ini ia tulis melalui studinya yang berjudul Solar Superstorms: Planning for an Internet Apocalypse.

Para ilmuwan telah mengetahui selama beberapa dekade bahwa badai matahari yang ekstrem, atau lontaran massa corona, dapat merusak jaringan listrik dan berpotensi menyebabkan pemadaman listrik berkepanjangan. Dampaknya akan terasa di mana-mana mulai dari rantai pasokan global dan transportasi hingga akses Internet dan GPS. Namun, yang kurang diteliti sampai sekarang adalah dampak emisi matahari seperti itu pada infrastruktur Internet secara khusus.

Berdasarkan wired.com, penelitian Abdu Jyothi menunjukkan nuansa tambahan pada badai matahari yang menyebabkan pemadaman listrik: skenario di mana bahkan jika listrik kembali dalam hitungan jam atau hari, pemadaman Internet massal tetap ada.

Abdu Jyothi menemukan bahwa infrastruktur Internet lokal dan regional akan memiliki risiko kerusakan yang rendah bahkan dalam badai matahari besar-besaran, karena serat optik itu sendiri tidak terpengaruh oleh arus yang diinduksi secara geomagnetik.

Badai matahari yang mengganggu sejumlah kabel di seluruh dunia ini dapat menyebabkan hilangnya konektivitas secara besar-besaran dengan memutus sumbernya dari negara-negara, bahkan sementara infrastruktur lokal tetap utuh. Ini akan seperti memotong aliran ke gedung apartemen karena pemutus aliran air.

“Apa yang benar-benar membuat saya berpikir tentang ini adalah bahwa dengan adanya pandemi, kita melihat betapa tidak siapnya dunia ini. Tidak ada protokol untuk menanganinya secara efektif, dan itu sama dengan ketahanan Internet,” kata Abdu.

Sebelumnya, badai matahari ini pernah terjadi pada 1859 dan 1921 menunjukkan bahwa gangguan geomagnetik dapat mengganggu infrastruktur listrik dan jalur komunikasi seperti kabel telegraf. Tahun 1859, jarum kompas berayun liar dan tidak terduga, dan aurora borealis terlihat di khatulistiwa di Kolombia. Tapi gangguan geomagnetik itu terjadi sebelum jaringan listrik modern didirikan.

Badai matahari dengan intensitas sedang pada 1989 melumpuhkan jaringan Hydro-Québec dan menyebabkan pemadaman listrik selama sembilan jam di timur laut Kanada, tetapi itu juga terjadi sebelum munculnya infrastruktur Internet modern. Apakah kini akan membuat kiamat Internet seperti yang digembar-gemborkan sebagian kalangan?

GERIN RIO PRANATA 

Baca: Kiamat Internet Masih Menghantui

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Internet Satelit Starlink Diluncurkan di Indonesia, Apa Beda dengan Internet Kabel?

1 jam lalu

Layanan internet berbasis satelit, Starlink sudah dipasang di sepuluh titik fasilitas publik di kawasan Ibu Kota Nusantara. Dok: Otorita IKN
Internet Satelit Starlink Diluncurkan di Indonesia, Apa Beda dengan Internet Kabel?

Internet satelit merupakan jaringan internet berbasis satelit sebagai media transmisi.


Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

22 jam lalu

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.


Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

2 hari lalu

PT Saratoga Investama Sedaya atau Saratoga menggelar konferensi pers paparan publik tahunan yang digelar di Hotel Raffles Hotel, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.


Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

3 hari lalu

Salah satu warga Indonesia asal Bandung mulai menggunakan layanan internet milik Elon Musk, Starlink pada Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Dokumen pribadi/Asep Indrayana
Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

Harga Starlink per bulannya dimulai dari Rp750.000. Biaya ini belum termasuk dengan perangkat keras. Berikut rincian biaya paket lainnya.


10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

3 hari lalu

Berikut ini beberapa cara agar internet tidak lemot. Salah satunya dengan merefresh layanan data hingga berpindah ke lokasi yang tepat. Foto: Canva
10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

Berikut ini beberapa cara agar internet tidak lemot. Salah satunya dengan merefresh layanan data hingga berpindah ke lokasi yang tepat.


PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

3 hari lalu

Pemudik mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PT PLN (Persero) di Rest Area KM 130A Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Indramayu, Jawa Barat, Minggu 16 April 2023. PLN menyediakan sebanyak 616 unit SPKLU di 237 lokasi, mulai dari jalan tol hingga di pelabuhan dengan tiga jenis pengisian daya, seperti medium charging, fast charging, hingga ultrafast charging untuk melayani pengguna kendaraan listrik pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

PLN menambah unit SKPLU untuk mendukung kendaraan listrik.


Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

5 hari lalu

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

Android menyediakan fitur yang bisa digunakan penggunanya untuk membatasi penggunaan smartphone dalam sehari agar tidak menjadi kecanduan.


Bupati Marwan Targetkan Pembangunan Gedung Pusat Perkantoran Pemda Selesai Tahun Ini

5 hari lalu

Bupati Marwan Targetkan Pembangunan Gedung Pusat Perkantoran Pemda Selesai Tahun Ini

Pada pembangunan gedung ini banyak spesifikasi bahan bangunan yang tidak sesuai standar.


Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

6 hari lalu

Layanan internet Starlink dari SpaceX terdiri dari ground terminal (kanan) dan antena untuk internet satelit kecepatan tinggi. Dok.SpaceX
Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

Sebelum menggunakannya, ada baiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan Starlink. Salah satu kelebihannya adalah speed tinggi.


Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Simak Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

6 hari lalu

Memprediksi Badai Matahari dalam 24 Jam
Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Simak Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

Badai matahari memicu paparan elektromagnetik yang mempengaruhi sejumlah alat komunikasi dan navigasi di bumi. Fenomena langka dari siklus surya.